37 Ingin Cepat Dewasa 2

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Aku harus menunggu sampai aku umur berapa tahun?" Tanya Xiaotu yang merebahkan dirinya di atas kasur sambil memegang selimut tipis. Dia mengedipkan matanya dan menatap Cheng Zhiyan. 

"Hmmm... 10 tahun lagi."

"10 tahun itu berapa lama?"

"Sangat cepat, kok."

"Ketika aku bangun tidur nanti apakah aku akan langsung dewasa?" Xiaotu menutup matanya sambil bertanya dengan penuh harapan.

"Hm, setelah kamu bangun, itu baru hampir sehari dalam 10 tahun kedepan." Cheng Zhiyan menyelimuti Xiaotu sembari menatapnya dan menarik nafas dalam-dalam, dia merasa lega. Cheng Zhiyan meraba-raba tembok dan mematikan lampu. Kamar yang sebelumnya terang kini kembali gelap.

10 tahun.....

Cheng Zhiyan merebahkan dirinya di sebelah Xiaotu, lalu memikirkan, 10 tahun yang akan datang, ketika usia nya 20 tahun dia akan jadi seperti apa.

Tanpa sadar Cheng Zhiyan tertidur ketika memikirkan hal itu.

Waktu berjalan sangat cepat, tak terasa, musim dingin telah tiba.

Ketika angin dingin mulai berbisik dan berhembus ke bumi, udara menjadi sangat dingin, dan matahari tidak lagi panas membara.

Cheng Zhiyan dan Xiaotu memakai baju tebal berbahan katun.

Namun.....

Cheng Zhiyan mengernyitkan dahinya, melihat Xiaotu yang memakai baju dengan warna yang sama dengan yang dia pakai. Hanya ukurannya yang berbeda, Cheng Zhiyan pun bertanya "Mengapa kamu menggunakan baju yang warnanya sama denganku?"

"Kakak Jus Jeruk, ini namanya baju couple!!" Xiaotu menjawab pertanyaan Cheng Zhiyan sambil mengenakan topi berbulunya.

"Kamu belajar kata-kata itu dari mana?"

"Dari TV." Xiaotu tersenyum kepada Cheng Zhiyan.

"Kurangi nonton TV mu, dan sering-seringlah membaca buku." Tiba-tiba terpikir oleh Cheng Zhiyan bahwa TV cukup membahayakan. "Dan juga, kamu kan anak perempuan, mengapa kamu menggunakan baju hitam sepertiku, bukankah kebanyakan anak perempuan lebih senang menggunakan baju warna merah muda?"

"Kalau begitu Kakak ingin memakai baju merah muda yang sama denganku?" Xiaotu menengadahkan kepalanya dan menjawab Cheng Zhiyan seperti sedang menantangnya.

"Mana mungkin."

"Kalau begitu aku boleh memakai baju hitam sepertimu." Xiaotu memandangi Cheng Zhiyan sambil tersenyum 

"..." Cheng Zhiyan terdiam.

"Ayo, ayo, Kakak Jus Jeruk, jika tidak segera berangkat kita bisa terlambat." Xiaotu menarik Cheng Zhiyan keluar.

"Iya aku tahu." Cheng Zhiyan berjalan menuju sepedanya, lalu mengangkat Xiaotu ke boncengan sepedanya. Cheng Zhiyan bersepeda menuju gerbang perumahan sambil bertanya: "Xiaotu, besok sore di sekolahku ada acara, maukah kamu datang untuk bermain?"

"Acara apa?"

"Pesta natal."

"Apakah ada masakan enak?"

"Tidak ada."

"Apakah ada mainan?"

"Tidak ada."

"Ada anak-anak kecil?"

"Tidak ada."

"Hm…"

"Masih ingin datang?"

"Mau!!" Xiaotu menjawabnya dengan lantang. 

"Tidak ada makanan enak dan tidak ada mainan, kenapa kamu masih mau datang?"

"Karena ada Kakak Jus Jeruk!!" Teriak Xiaotu sambil memeluk pinggang Cheng Zhiyan dan tersenyum.

Baiklah, benar-benar jawaban yang meyakinkan.

"Kakak Jus Jeruk, apakah kamu akan tampil dalam pertunjukkan?"

"Iya."

"Menampilkan pertunjukkan apa?"

"Ketika sudah disana, kamu pasti bakal tahu." Cheng Zhiyan menghentikan sepedanya di gerbang TK Xiaotu, menurunkan Xiaotu dari sepedanya, lalu mengantarnya masuk.

Sebelum hari Natal, sekolah Cheng Zhiyan secara khusus mengadakan pesta Natal untuk mengundang para petinggi kota untuk menunjukkan sekolah dasar yang berkualitas di kota itu.

avataravatar
Next chapter