23 Gosip Aneh (3)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Dia bisa menggenggam tanganku, dan juga mencium bibirku." Xiafeng menjawab dengan membusungkan dadanya. 

Namun Cheng Zhiyan menjawab dengan ekspresi yang berbeda: "Itu hanya ada di TV saja. DIa cukup lama menatap Xiafeng yang hanya diam dan berdiri di tempatnya. Akhirnya Cheng Zhyian pun berkata: "Kekanak-kanakan."

Setelah selesai mengatakan hal itu, dia langsung masuk ke dalam kelas.

"Ha?? Kekanak-kanakan bagaimana?? Sekarang katakan, menurutmu apa yang dilakukan pacar??" Xiafeng masih tidak terima dengan kata "kekanak-kanakan" yang diucapkan oleh Cheng Zhiyan, dia pun langsung bertanya balik ke Cheng Zhiyan.

Namun sayangnya, Cheng Zhiyan tidak mempedulikannya.

Saat pulang sekolah, Cheng Zhiyan menggendong tas nya, berdiri dan beranjak pergi keluar kelas.

Xiafeng, mengikuti Cheng Zhiyan dari belakang, lalu berkata: "Cheng Zhiyan, kenapa jalanmu cepat sekali?? Aku beritahu kepadamu, ada seseorang yang memintaku untuk memberikan sesuatu kepadamu."

"Apa?" Cheng Zhiyan menjawab dengan cuek sambil berjalan keluar sekolah.

"Hehe, coba tebak, jika benar maka aku akan memberikannya kepadamu." Ucap Xiafeng sambil menunjukkan raut wajah yang jahil.

"Aku tidak tertarik." Balas Cheng Zhiyan, yang bahkan tidak berbalik melihat wajah Xiafeng. Cheng Zhiyan masih terus berjalan sampai dia akhirnya tiba di tempatnya memarkir sepedanya. Dia lalu menaiki sepedanya dan bersiap untuk pergi.

Xiafeng dengan cepat menarik sepeda Cheng Zhiyan dan duduk di boncengan sepeda temannya itu. Dengan sedikit jengkel dia mengatakan pada Cheng Zhiyan: "Cheng Zhiyan kenapa kamu tidak penasaran sedikitpun?? Cepat kamu tebak sebentar saja!!"

"Aku tidak tertarik." Cheng Zhiyan menghentikan sepedanya, menoleh ke Xiafeng yang terdiam duduk di belakangnya, lalu berkata "Turunlah, aku mau pulang."

Xiafeng masih bersikeras, dia mengulurkan tangannya lalu menarik Cheng Zhiyan, dan berkata dari belakang: "Tidak mau, jika kamu tidak mau menebak, aku akan pulang denganmu sampai kamu mau menebaknya!"

  "..."

Cheng Zhiyan terdiam menatap Xiafeng, dia sudah tidak mau berdebat dengan Xiafeng lagi. Dia terus bersepeda membonceng Xiafeng dan menyeberangi jalan.

"Tapi, ngomong-ngomong aku belum pernah main ke rumahmu." Xiafeng yang duduk di boncengan sepeda Cheng Zhiyan masih terus berbicara: "Jika kamu tidak mau menebak, kamu ajak saja aku main kerumahmu. Oh iya, dengar-dengar kamu tinggal di Shunshine International, itu tidak jauh dari rumahku."

Tak lama kemudian, Xiafeng melihat palang yang bertuliskan Shunshine International. Xiafeng sangat gembira. 

Cheng Zhiyan tidak membawa Xiafeng masuk melewati palang gerbang itu, namun menurunkan temannya tepat didepannya.

Ketika sepeda Cheng Zhiyan berhenti, Xiafeng turun dari boncengan sepeda dan berkata: "Hei, kenapa kamu tidak masuk?"

"Aku harus menjemput seseorang." Cheng Zhiyan mengunci sepedanya lalu membawa tasnya berjalan ke arah TK.

"TK?" Xiafeng mengangkat kepalanya dan melihat gedung yang ada didepannya, lalu berkata: "Cheng Zhiyan, apakah kamu punya adik?? Kamu kan masih kecil, tapi keluargamu sudah memiliki anak lagi??"

"Diam."

Sepanjang jalan, mendengarkan Xiafeng berbicara, Cheng Zhiyan, akhirnya tidak bisa menahan diri untuk tidak melihat ke belakang dan memandangnya dengan ketus.

Akhirnya Xiafeng berhenti bicara.

Tampak ekspresi cemberut di wajah Xiafeng saat menatap Cheng Zhiyan. Segera Xiafeng mengulurkan tangan dan membuat gerakan resleting di mulutnya, baru kemudian melihat Cheng Zhiyan kembali berbalik arah dan terus berjalan.

avataravatar
Next chapter