28 Aku ingin Menulis Surat Cinta (3)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Oh iya, Cheng Zhiyan, ini untukmu." Xiafeng teringat sesuatu saat makan semangka. Dia lari menghampiri tasnya dan merogoh-rogoh isinya, akhirnya dia mengambil sebuah amplop surat, lalu berlari kembali ke Cheng Zhiyan.

"Apa?" Cheng Zhiyan sedikit melambat saat memakan semangka yang ada ditangannya, lalu perlahan melirik ke arah Xiafeng.

"Ini surat cinta." Xiafeng menyerahkan amplop yang ada ditangannya kepada Cheng Zhiyan.

Mata Xiaotu dipenuhi dengan rasa penasaran saat melihat benda yang berada di tangan Xiafeng.

Xiafeng memegang sebuah amplop warna pink muda yang diikat dengan pita merah, bagian atas tertulis nama Cheng Zhiyan dengan tinta merah, dan ada gambar hati di belakang namanya.

"Apa ini??" Xiaotu bertanya kepada Xiafeng dan menunjuk ke bagian yang bertuliskan "Cheng Zhiyan".

"Ini adalah nama Kakak Jus Jerukmu." Xiafeng menundukkan kepalanya melihat kearah yang ditunjuk jari Xiaotu. Xiafeng merasa ingin tertawa saat lanjut menjawab: "Adik kecil, apakah kamu masih belum mengenal huruf?"

"Belum, tunggu saja nanti kalau aku sudah tumbuh dewasa, aku pasti akan mengenal huruf." Xiaotu mengedipkan matanya dan melihat huruf-huruf yang bertuliskan Cheng Zhiyan, jadi seperti ini tulisan nama Kakak Jus Jeruk, huruf-huruf yang di depan itu pasti berarti Jus Jeruk, dan yang terakhir pasti... garam…??

Cheng Zhiyan menundukkan kepalanya melihat surat cinta yang berada di tangan Xiafeng, terdiam sejenak, lalu mengambilnya dan membuangnya ke dalam tempat sampah kecil yang berada di bawah meja.

"Woi woi, Cheng Zhiyan!! Apa yang kamu lakukan ?!" Xiafeng tidak bisa berkutik ketika melihat amplop pink itu dibuang oleh Cheng Zhiyan, dia hanya bisa berteriak: "Mengapa kamu tidak membukanya dan melihat siapa yang menulisnya?? Apa kamu tahu yang kamu lakukan barusan itu benar-benar tidak sopan?"

"Aku tidak tertarik." Cheng Zhiyan menggigit sisa-sisa semangka di tangannya, lalu membuang kulit semangka ke tempat sampah yang berada di bawah meja. Cheng Zhiyan kemudian berdiri dan pergi ke wastafel untuk mencuci tangannya. 

Cheng Zhiyan bertanya kepada Xiafeng: "Bukankah kamu harus pulang?"

Xiafeng memegang semangka yang baru dia makan setengah sambil berkata: "Tapi aku baru belum lama main di rumahmu..." 

"Oh, kalau begitu aku tunggu sampai semangkamu sudah habis, setelah itu pulanglah." Begitu Cheng Zhiyan selesai berbicara, dia langsung membawa tasnya naik ke lantai atas.

Sekarang hanya ada Xiafeng dan Xiaotu di ruang tamu.

Xiafeng terdiam sebentar, lalu memalingkan wajahnya dan bertanya kepada Xiaotu: "Apakah Kakak Jus Jerukmu sudah biasa seperti ini?"

"Iya, setelah dia pulang sekolah langsung mengerjakan PR." Xiaotu mengangguk dan berkata: "Di saat seperti ini tidak boleh ada yang mengganggu dia."

"Oh...pantas saja anak itu nilainya sangat bagus..." Xiafeng berpikir dalam hatinya, selama ini dirinya langsung bermain sesudah pulang sekolah, setelah bermain barulah dia makan, setelah makan, bermain lagi, ketika sudah waktunya untuk tidur dia baru tergesa-gesa mengerjakan PR."

Mata Xiaotu memandang satu iris semangka yang tersisa di atas piring, dengan tatapan memelas Xiaotu bertanya: "Kakak Angin, apakah kamu masih mau menghabiskan semangkamu?" 

"Hah? Oh, aku sudah tidak makan, makanlah." Xiafeng memakan habis semangka yang di tangannya, setelah itu mengambil tisu yang berada di meja untuk membersihkan mulutnya, lalu berdiri dan berkata kepada Xiaotu: "Kacang Merah, aku harus pulang, besok aku akan kembali lagi untuk mengajakmu bermain." 

"Oke!" Xiaotu menganggukkan kepala sambil memakan semangka.

Setelah Xiafeng pergi, di ruang tamu hanya ada Xiaotu. Setelah selesai memakan semangka, dia melihat ke bawah, cukup lama Xiaotu melihat keranjang sampah yang berada dibawah meja.

avataravatar
Next chapter