5 Aku Ingin Menikah Denganmu (5)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Zhou Wei membungkukkan badan lalu tersenyum kepada Cheng Zhiyan dan bergurau: "Nak, apa maksudmu dengan menjual? Bukankah ibumu membantu mencarikan seorang istri untukmu??"

"Apakah ibu pernah menanyakan bagaimana pendapatku??" Cheng Zhiyan bertanya dengan tatapan mata yang jernih dan suara yang lembut.

"Oh ..." Zhou Wei menyipitkan matanya sedikit, melihat ekspresi di wajah putranya, dan dia bertanya-tanya: "Jadi ... apa maksudmu??"

 "Aku ingin mempertimbangkan dulu ..." Cheng Zhiyan berhenti bicara dan berbalik badan.

Zhou Wei berdiri di ruang tamu dan melihat punggung putranya. Dengan penuh kebingungan dia berpikir, mempertimbangkan?? Apa yang harus dipertimbangkan??

Zhou Wei dan ibu Xiaotu hanya bercanda, apakah putranya menganggapnya serius??

Sekalipun dia serius, Xiaotu hanyalah anak kecil berusia tiga tahun, dan paling-paling hanya akan mengingatnya sebentar, beberapa hari kemudian pasti sudah lupa.

Dengan pemikiran seperti itu, Zhou Wei hanya bisa pasrah dan menggelengkan kepalanya. Lupakan, lupakan. Masalah anak kecil, orang dewasa tidak harus peduli. Zhou Wei masih harus menyiapkan makan malam.

Rumah Xiaotu.

Setelah menggunakan berbagai cara akhirnya ibu Xiaotu bisa membawa Xiaotu pulang ke rumah. Namun, tidak ada yang tahu ketika anak itu pulang ke rumah, dia langsung pergi ke kamarnya, dia menarik-narik isi lemari mencari baju tidur merah muda nya.

Namun, dia masih kecil, dan lemari pakaiannya sangat besar. Xiaotu menarik-narik isi lemarinya mencari-cari baju tidurnya, tetapi dia tidak menemukan baju tidur nya.

"Xiaotu!! Ayo makan!!" Masih mengenakan celemek, ibu Xiaotu pergi ke kamar Xiaotu untuk mengajaknya makan malam. Namun, dia terkejut dengan pemandangan di depan matanya. 

Apa-apaan ini!?

Baru saja dia ke bawah untuk menyiapkan makan malam. Bagaimana mungkin kamar putrinya ini bisa berantakan seperti kapal pecah??

"Bu ..." Xiaotu dengan meneteskan air mata sambil mengusap hidungnya, Dia menangis dan berteriak, "Huhuhu... aku tidak dapat menemukan baju tidur merah mudaku ..."

"Kamu masih kecil, mintalah tolong pada ibu jika kamu ingin mencari baju tidurmu. Lihat ini, kamu membuat kamarmu sangat berantakan. Percaya atau tidak aku nanti pasti akan memukul pantatmu!" Ibu Xiaotu menghampiri Xiaotu sambil merapikan pakaian yang berantakan.

"Ibu, aku harus menemukan baju tidurku….." Xiaotu yang malang, dia merengek-rengek sambil berdiri di sudut kamar.

"..."

Ibu Xiaotu menoleh dan melirik ke Xiaotu, ia bagaikan bunga pir yang bermandikan hujan dan merasa bahwa dia benar-benar dikalahkan oleh putri tersayangnya ini.

"Makan malam dulu, setelah makan lalu mandi barulah kita berganti baju tidur." Dia menumpuk pakaian-pakaian yang berantakan tadi diatas kasur Xiaotu, lalu mengendong Xiaotu menuruni tangga.

Menurut ibu Xiaotu,membawa Xiaotu pulang ke rumah adalah langkah awal membohonginya.

Dalam benaknya, dia selalu mengira bahwa Xiaotu hanyalah anak berusia tiga tahun, dan karena rasa penasaran anak seusianya, dia mudah tertarik oleh hal-hal lain. Oleh karena itu, dia mengira setelah Xiaotu pulang dan melalui serangkaian hal-hal sepele seperti makan, mandi, berganti pakaian, dan bermain-main dengan mainan, seharusnya dia sudah lupa dan tidak ingin pergi ke rumah Chen Zhiyan lagi. 

Namun ternyata, kita tidak boleh meremehkan kegigihan anak berusia tiga tahun.

Setelah Xiaotu mandi dan berganti dengan baju tidurnya, dia bagaikan bunga yang disinari oleh cahaya matahari yang hangat. Anak kecil itu tersenyum sambil menggendong boneka bayi beruangnya, dan turun dari kasur.

avataravatar
Next chapter