10 Aku Ingin Menikah Denganmu (10)

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

"Tidak mau, aku mau tidur disini.." Xiaotu mengusap matanya, dan bergerak dari tengah kasur untuk mendekat ke depan Cheng Zhiyan. Kedua lengannya langsung merangkul leher Cheng Zhiyan, lalu anak kecil itu berkata: "Aku ingin meminum susu…" sembari memejamkan matanya, lalu tiba tiba tertidur.

"..."

Cheng Zhiyan tidak bisa berbuat apa-apa terhadap anak kecil yang sudah merangkulnya seperti koala. Dia ingin memanggil ibunya, tapi dia juga khawatir mengganggu Xiaotu. Akhirnya dia bertekad untuk menaruh kedua tangan Xiaotu ke pundak lalu mengangkatnya dan keluar ruangan.

Meskipun Xiaotu masih berusia tiga tahun, namun berat badannya sudah mencapai 30 kg.

Bagi orang dewasa pun, menggendong anak seberat 30 kg lumayan sulit, apalagi bagi Cheng Zhiyan yang masih berusia 10 tahun.

Untung saja kamar Ibunya berada tepat di samping kamarnya.

Zhou Wei sedang menonton acara tv dengan seru, tiba-tiba pintunya terbuka dan ada seseorang yang masuk, membuat Zhou Wei terkejut. 

Setelah wanita itu sedikit tenang, dengan berhati-hati dia melihat siapa yang masuk ke kamarnya. Ternyata itu adalah putranya sendiri yang sedang menggendong Xiaotu. Tak lama kemudian Ibu Cheng Zhiyan dikejutkan lagi, tidak tahu harus menangis atau tertawa.

"Ada apa dengan Xiaotu??" Zhou Wei yang melihat putranya yang kesusahan langsung bangkit dan menghampirinya. Zhou Wei ingin mengangkat Xiaotu dari Cheng Zhiyan, tetapi tidak bisa. Tangan Xiaotu merangkul erat leher Cheng Zhiyan dan tidak bisa dilepas.

"Dia tertidur." Wajah Cheng Zhiyan sangat dekat dengan pipi lembut Xiaotu, bahkan dia bisa merasakan hembusan nafas Xiaotu. Kepala kecilnya bersandar di pundak dan rambut lembutnya terurai di punggung Cheng Zhiyan bagaikan selimut yang lembut.

"Kalau begitu aku akan pergi memanggil Ibu Xiaotu." Zhou Wei berusaha mencoba mengangkat Xao Tu, namun Xiaotu berpegangan sangat erat sehingga Zhou Wei menyerah.

"Baiklah." Cheng Zhiyan menganggukkan kepala. Dengan susah payah, Cheng Zhiyan menggendong Xiaotu ke kamarnya.

Sambil menunggu Ibu Xiaotu datang, Cheng Zhiyan duduk dikasurnya. Tangannya merangkul badan Xiaotu yang lembut. Dia memalingkan wajahnya dan memandangi Xiaotu.

"Wow, dia biasanya sangat susah aku bujuk, tapi sekarang dia langsung tidur." Ibu Xiaotu tidak bisa menahan tawanya.

"Dia bilang kalau dia ingin minum susu.." Cheng Zhiyan memperhatikan ibunya dan ibu Xiaotu tertawa melihat Cheng Zhiyan dan Xiaotu.

"Baiklah, aku akan membuatkan susu." Ibu Xiaotu mengangguk, dan menuang air ke botol susu Xiaotu.

Tak lama kemudian, susu hangat sudah selesai disiapkan untuk Xiaotu.

Ibu Xiaotu mengulurkan tangannya dan mengangkat pundak Xiaotu. Tapi kenapa anak itu tidak bisa diangkat?

Ibu Xiaotu bingung dan memandang Cheng Zhiyan, namun Cheng Zhiyan juga tampak sama bingungnya dengan situasi itu. 

Ibu Xiaotu mencoba untuk menariknya lagi lagi, tetapi anak itu tetap tidak bisa di tarik. Akhirnya dia jongkok mendekati tubuh Xiaotu dan dengan lembut berkata. "Xiaotu, Tu Tu, Ayo minum susu, Ibu gendong."

Sepertinya Xiaotu sedang bermimpi, dia memasukkan jempol tangan kanannya ke dalam mulut, lalu menyedotnya seakan-akan memberi tanda bahwa dia meminta minum susu.

Tangan yang satunya tetap merangkul leher Cheng Zhiyan dan tidak mau melepasnya.

...

Ibu Xiaotu tampak kehabisan kata-kata.

Cheng Zhiyan juga tidak bisa berkata-kata

"Yan Yan maukah kamu bantu memberi susu Xiaotu?" Ucap Ibu Xiaotu menarik tangan Chen Zhi Yan.

avataravatar
Next chapter