1 Prolog

Ini adalah tempat yang sangat indah. Terlihat sebuah istana di tengah tempat itu yang dikelilingi oleh beberapa pilar yang memancarkan cahaya suci dan cahaya keemasan.

Tanah di sekitarnya terlihat sangat subur dengan banyak bunga berwarna-warni muncul dengan aroma yang memabukkan!

Masuk lebih jauh ke istana, terlihat sebuah singgasana yang terlalu menyilaukan untuk melihat situasi spesifik dengan jelas.

Dan di singgasana itu....

"Ugh....masih belum berhasil? Sudah percobaan keberapa ini?" terlihat seorang pria bertubuh bagus dengan pakaian biru bersulam emas sedang duduk di singgasana.

Tapi wajah pria itu tidak terlihat, dan bahkan terlihat sebuah nafas sakral yang hebat mengelilingi tubuhnya!

"Aneh, seharusnya dengan memsukkan basis data ini menuju ruang [Victim] dalam sakelar kedua, akan memicu pembentukan saluran khusus di setiap pembentukan...tapi masih tidak bisa?"

"Apakah harus ada kesadaran jiwa untuk membuat jembatan antara [Victim] menuju setiap saluran?"

Di depan pria itu, terlihat sebuah cahaya putih murni tanpa bekas kotor sedikitpun.

Dan pria itu selalu mengelus cahaya putih berdiameter 10 cm ini dengan cermat.

"Sayang~~" sebuah suara indah namun centil tiba-tiba terdengar di aula tempat pria itu berada.

Pria itu segera menyembunyikan bola cahaya putih itu dengan tergesa-gesa dan melihat seorang wanita yang tiba-tiba muncul dari sebuah lubang hitam.

Kenapa tahu bahwa dia wanita?

Jelas itu karena di pakaiannya yang berwarna ungu, ada dua gunung besar yang menjulang tinggi di depannya!

"Itu...sayang, apa yang kau lakukan disini? Bukankah seharusnya kau bersama temanmu?" tanya pria di singgasana.

Wanita itu sama seperti pria tadi, wajahnya tertutup sebuah cahaya yang membuat wajahnya tidak terlihat.

Tapi jika dilihat lebih dekat, maka semua yang melihatnya akan yakin 100% yakin bahwa wanita itu sangat cantik dilihat dari postur, kelengkungan, dan daya tariknya!

"Tidak bisakah aku pulang lebih cepat untuk menemui suamiku tercinta dan memanjakannya dengan kelembutan tubuhku~~?" wanita itu tiba-tiba muncul di pangkuan pria itu dan memainkan dada pria itu dengan jarinya.

"Atau mungkin, aku sudah tidak menarik dan kau ingin membuangku? Sayang~~....kau kejam....Wooo~"

"Aku, aku mengerti! Aku tahu apa yang kau bicarakan! Jadi, berhentilah menangis oke?" pria itu dengan cemas membujuk istrinya.

Mendengar kata-kata ini, wanita itu berhenti menangis dan memeluk pria itu dengan erat sambil tertawa manja.

Tapi kemudian, mata wanita itu menatap pada bola cahaya yang disembunyikan pria itu tadi.

Kebetulan, penyembunyian pria itu kurang bagus yang mengakibatkan beberapa bagian bola cahaya, terlihat di mata wanita itu.

Melihat bola cahaya itu, wajah wanita cantik itu pucat, dan dia segera mengangkat kepalanya untuk bertanya pada suaminya: "Kau tidak main-main dengan itu bukan?"

"A, Apa maksudmu dengan itu? Aku tidak tahu, Ha, Hahaha...."

"Begitukah? Kupikir kau akan bermain dengan tabu disini."

Pria itu tertawa canggung dan berkata: "Tidak mungkin aku akan bermain dengan tabu tempat ini! Maksudku, aku bahkan belum bisa membuatnya!"

"Belum bisa...membuatnya?...Artinya, kau masih bermain-main dengan benda itu bukan?!" wanita itu segera berdiri dari pangkuan pria itu dan segera menatapnya dengan postur marah.

Karena wajahnya tertutup cahaya, jadi tidak terlihat apakah wajahnya marah atau tidak....tapi mendengar dari suaranya saja dan postur yang dia buat, wanita itu pasti marah!

"Kau tahu bukan? Membuat hal itu adalah tabu di tempat ini! Meskipun kau dan aku kuat, dibanding dia...kita akan hancur!"

Pria itu menghela nafas dan berkata: "Aku sudah mencoba menghilangkan pemikiran ini, tapi....aku tidak bisa menahannya!"

"Suatu kerumitan untuk membuat progress yang berkelanjutan ditambah BUG yang ada, itu menyenangkan bagiku yang mana adalah seorang [Perwakilan] dari [Kepintaran] dan [Keingintahuan] !!!"

Wanita itu masih marah dan segera berkata: "Meskipun begitu, apa yang kau lakukan melanggar apa yang "Dia" perintahkan pada kita semua para [Perwakilan] !!!"

"Ugh...tapi...dia...."

"Dia adalah putra kita? Lalu apa?!" Wanita itu semakin marah: "Dia adalah putra kita, dan itu sudah pasti dengan menunjukkan bahwa dia adalah [Perwakilan] yang mewakili [Perwakilan] kita berdua. Selain itu, dia sendiri yang mengakui bahwa "Dia" memang putra kita..."

"Tapi! Dia masihlah [Penguasa] tempat ini! Itu adalah itu dan ini adalah ini! Keluarga adalah Keluarga, tapi Aturan masihlah Aturan!"

"Apa kau lupa saat dia baru saja menginjakkan kakinya ke tempat ini? Bahkan mantan [Penguasa] tempat ini hanya bisa mati dibawah satu kepalan tangannya !!!" Wanita itu menjelaskan lagi: "Jangan lupa rombongan yang dia bawa! Satu orang saja dari rombongan itu bahkan bisa membunuh kita dalam 100 gerakan!!!"

Pria itu tidak bisa berkata-kata lagi dan hanya mengambil bola cahaya itu.

Mengelus bola cahaya itu, dia berkata: "Tapi...aku merasa bahwa jika aku tidak membuat ini, maka akan ada yang hilang nantinya...."

"Meskipun begitu...."

Di saat wanita dan pria itu berdebat, sebuah lubang hitam terbentuk dan dari sana, muncul sesosok laki-laki muda berambut perak panjang dengan beberapa helai berwarna emas dan mata perak, wajah tampan dan temperamen kuat dan tenang.

Melihat kemunculan sosok itu, cahaya yang menutupi kedua orang di singgasana menghilang dan akhirnya wajah keduanya terlihat!

Peraturan 1 Tempat ini: Di depan [Penguasa], tidak boleh tidak sopan!

Karena itu, keduanya langsung menghilangkan cahaya yang menutupi wajah keduanya. Karena hal ini merupakan tindakan tidak sopan jika tidak dilepas!

Saat ini, wajah kedua orang itu terlihat sepenuhnya.

Wajah wanita itu sangat cantik dengan rambut biru muda dan mata ungu sama seperti pakaiannya. Sedangkan pria itu, terlihat bahwa dia memiliki rambut dan mata hitam yang sangat menampilkan perasaan kepintarannya dalam matanya.

"Kami menyambut [Penguasa] di rumah kami!" keduanya berkata pada saat bersamaan.

Laki-laki itu tersenyum dan berkata: "Jangan terlalu kaku, ayah, ibu....ini waktu keluarga bukan?"

Mendengar ini, keduanya mengangguk dan wanita itu segera muncul di samping laki-laki itu dan memeluknya.

Laki-laki itu hanya tersenyum dan membiarkannya, tapi dia berkata pada "Ayah" di Singgasana itu: "Tapi serahkan dulu tabu itu padaku."

"Aku, Aku tidak punya apa yang kau bicarakan!"

"Jangan lupakan bahwa kedua mataku mewakili [Maha Tahu], dan apa yang "Ayah" lakukan saat ini telah terlihat di mataku !!!"

"Ayah" dan "Ibu" laki-laki itu saling memandang, dan melihat mata istrinya, pria itu hanya bisa menghela nafas dan memberikan bola cahaya itu pada "Putra"nya.

Mengambil bola cahaya itu, laki-laki itu tersenyum dan berkata: "Sudah kuduga ayah akan membuat tabu ini. Karena aku adalah [Penguasa] kalian, maka peraturanku harus dipatuhi bahkan oleh kalian!"

"Karena itu, aku akan menyita ini dan "menghancurkannya"! Kalian tidak keberatan bukan?"

"Tidak masalah...." pria itu berkata dengan pahit.

Melihat ini, wanita dan laki-laki itu hanya tertawa dan segera, laki-laki itu berkata: "Aku akan menghancurkan ini dulu. Ibu, sebagai perwakilanku, hukumlah ayahku. Terserah hukuman apapun~"

"Yay~~" wanita itu menatap pria di singgasana seperti mangsa yang membuat pria itu segera membuka lubang hitam dan masuk kesana untuk melarikan diri!

Melihat ini, wanita itu juga menbuka lubang hitam dan mengikuti kepergian kemana suaminya akan pergi!

Kepergian keduanya membuat laki-laki itu tersenyum sangat lebar!

"Akhirnya kalian pergi....sungguh, aku menantikan "Ayah" untuk membuat ini selama bertahun-tahun....dan akhirnya "Ayah" menciptakannya~~"

"Tapi tentu saja, hal ini belum lengkap...karena belum ada jiwa~~"

Laki-laki itu kemudian menusukkan tangannya untuk menembus dadanya, dan menarik keluar sebuah benda seperti kelereng indah di tangannya. Tapi anehnya, tidak ada darah yang keluar dari tubuhnya!

Tapi di dadanya, masih terbentuk sebuah lubang karena tusukan yang dilakukan oleh dirinya sendiri ke dadanya....tapi dalam sekejap, lubang itu langsung menutup seolah waktu diputar kembali!

Kemudian, laki-laki itu memasukkan kelereng itu ke dalam bola cahaya itu, dan senyum lebar kemudian terlihat di wajahnya yang tampan sekali lagi.

"Baiklah, aku sudah menyelesaikan ini. Selanjutnya, adalah membiarkanmu berkembang sendiri dan membentuk tubuh sendiri~~"

"Sungguh, jika bukan karena faktor masa lalu dan masa depan antara [Kau] adalah [Aku] dan [Aku] adalah [Kau], [Aku] yang sekarang mungkin tidak akan ada~~"

"Karena itu....pergilah !!! Bentuk tubuhmu, maju ke tingkatku sekarang untuk tujuan agar [Aku] tidak menghilang!"

"Kita adalah yang terkuat! Dan aku harap, kau di masa depan akan melakukan hal yang sama sepertiku saat ini....itu bayaran atas kekuatan itu...."

"Namamu adalah namaku, kekuatanmu adalah kekuatanku, dan kau dan aku adalah keberadaan yang merupakan tabu!"

"Tapi karena tabu inilah, aku menjadi [Penguasa] !!!"

Laki-laki itu tertawa senang dan akhirnya berkata: "Pergilah berpetualang ke berbagai Dunia....kau dan aku sama....yaitu System!!!!"

avataravatar
Next chapter