webnovel

Akad Nikah

Acara Pernikahan Yani Shu dan Agung Bismarck berlangsung Khidmat. Banyak yang geleng-geleng kepala saat melihat Wendy membimbing Yani Shu untuk duduk di samping Agung Bismarck saat akad nikah akan dimulai.

Sepanjang acara, Yani Shu tidak begitu banyak tersenyum, sementara Agung Bismarck terlihat ceria menyapa seluruh kerabat yang datang. Yani Shu lebih banyak bersama Wendy dibandingkan di dekat Agung.

"Mami dan Mama Uda makan belum? Aku ambilkan atau mau ambil sendiri?", tanya Pras mendekati Wendy dan Yani Shu yang duduk di pojok ruangan.

"Ini Mami mu ambilkan makan tapi jangan yang berlemak. Bilang sama si Ninu di situ, ambilkan Menu yang sudah aku siapkan buat Mamimu", ujar Yani Shu.

"Loh Mba masak buat aku?", tanya Wendy senang.

"Iyalah, mulai sekarang aku akan perhatikan pola makanmu, makanya aku akan ikut kamu ke luar buat tanya semua ke dokter apa yang kamu boleh makan dan apa yang ngga boleh", ujar Yani Shu tegas.

"Mba, ngga usah. Mba kan harus mengurus Mas Agung disini", ujar Wendy tersenyum.

"Dengar, aku sudah menuruti kemauanmu untuk menikah dengan Mas Agung lagi, jadi kamu sekarang harus menuruti aku. Lagian Mas Agung sudah dewasa, dia sudah bisa mengurus keperluan nya sendiri", herdik Yani Shu.

"Prasetya, Mama boleh titip Ryhan tinggal sama kamu kan selama Mama mendampingi Mami kamu Treatment di luar?", tanya Yani Shu.

"Iya Ma, nanti Ryhan biar tinggal sama aku aja. Raffa dan Mika pasti senang kalau unclenya tinggal sama mereka", ujar Pras.

"Ya Uda, kamu kasih tau Ninu suruh ambil makan buat Mami kamu dulu. Jangan lupa bilang Ninu yang aku suruh tadi", ujar Yani Shu tegas.

Pras kemudian berbalik dan menghampiri seorang pelayan yang tampak sibuk mengatur meja makan untuk para tamu. Pras terlihat berbicara dengan pelayan itu dan pelayan itu tampak mengangguk mengerti lalu pergi menuju ke belakang dan tak lama dia menghampiri Yani Shu dan Wendy di meja mereka. Pelayan yang bernama Ninu itu menghidangkan makanan yang ia bawa di depan Wendy yang terlihat lebih banyak sayur dibandingkan daging.

"Itu semua di steam, jadi ngga ada yang mengandung minyak. Makanlah. Walaupun hambar, cobalah untuk makan. Kalau kurang gurih, kamu bisa tambahan garam meja karena aku memang tidak memakai garam saat memasaknya. Makanlah", ujar Yani Shu begitu perhatian.

Pras datang dengan piring penuh nasi dan lauk lalu meletakkan di meja depan Yani Shu.

"Mama temani Mami makan juga", ujar Pras.

"Mba, aku makan yang dibawa Pras ya. Kayanya enak itu", ujar Wendy memelas.

"Ngga boleh. Pras, ambilkan Mama piring kosong. Ayo aku akan makan sama dengan punyamu", ujar Yani Shu dengan membelalakkan matanya.

Pras mengambilkan piring kosong lalu memberikan kepada Mamanya. Yani Shu mengambilkan makanan untuk dirinya dan Wendy yang tampak agak malas memakan makanan nya.

"Kalian sedang makan?", tanya Agung tiba-tiba.

"Papi, ni sekalian makan. Papi makan ini aja. Tuh Mami Wendy ngga mau makan yang dimasak Mama jadinya Mama ikutan makan yang sama", ujar Pras menyuruh Agung duduk di bangku di dekat Wendy.

"Mas, aku makan yang itu ya", ujar Wendy manja.

"Wendy ingat apa kataku kemaren. Kalau kamu ngga menurut, saya akan menceraikan Mas Agung", ujar Yani Shu mengancam.

Agung membelalakkan matanya melihat ke arah Yani Shu. "Kamu", serunya tertahan.

"Kenapa Mas? Bukankah aku setuju pernikahan ini demi Wendy jadi kalau dia tidak mau menurut, untuk apa juga aku harus menurut padanya", ujar Yani Shu sambil melirik judes pada Wendy.

"Iya Mba, aku akan makan masakan mu", ujar Wendy akhirnya menyerah.

Dengan terpaksa Wendy memakan makanannya ditemani Yani Shu yang makan dengan makanan yang sama sementara Agung makan yang diambilkan oleh Pras.

Agung beberapa mencuri pandang ke arah Yani Shu yang tampak cantik dalam balutan kebaya putihnya yang justru tampak sibuk memperhatikan Wendy dibandingkan Agung.

Agung tampak beberapa kali hanya menghela nafas panjang memperhatikan kedua istrinya yang justru tampak akrab bersama.

Pras hanya tersenyum melihat wajah gundah Papinya, dia berbalik berjalan menuju ke arah Xena yang menggelayut manja pada Daddy-nya yang langsung memeluk Pras saat Pras telah ada didekatnya. Kedua putra kembar Xena dan Pras tampak berlarian kesana kemari dengan beberapa anak-anak kerabat.

"Sayang, liat tuh akur ya dua istri, tapi suaminya cemberut dicuekin", ujar Pras berbisik kepada Xena sambil merangkul nya.

Xena melihat arah yang ditunjuk Pras dan terkikik geli melihat Papi mertuanya yang cemberut sementara kedua istrinya berbincang-bincang dengan akrabnya.

Next chapter