154 Pria itu Terluka!

.

.

.

Malam hari telah bergulir digantikan oleh fajar pagi yang mulai merekah. Dari sudut jendela kaca di kamar itu, sinar matahari mulai menembus masuk dan menyinari kedua mata lentik seorang wanita yang mulai merasakan silau pada kedua mata miliknya.

“Emm…,” gumamnya lirih sambil memeluk sebuah guling ber-aroma disinfektan disampingnya.

Beberapa saat, hidung mancungnya terasa sedikit gatal. Meski aroma disinfektan itu tidak begitu menyengat, namun sepertinya hal itu sudah cukup untuk membuat gadis itu membuka kelopak matanya. Masih belum sepenuhnya tersadar, samar-samar dia mulai mengamati ruangan yang nampak asing itu. Sebuah meja dengan vas bunga dan sanitizer di atasnya, lalu kereta dorong dengan sarapan pagi penuh gizi, dan juga… selang infus ditangannya?!

Tunggu! Apakah ini adalah... rumah sakit?! pikirnya sembari memaksa dirinya untuk terbangun dari tidurnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com

avataravatar
Next chapter