86. Aku Bahagia Melihatnya Bahagia.

Entah apa yang di pikirkan olehnya dengan posisi yang berada tepat di atas batu dengan tangan di rentangkan seakan dirinya ingin membebaskan, segala beban yang berada di pundaknya.

Ia menanti hari dimana dia akan di keluar dari pulau yang sangat jauh bahkan hanya berapa penduduk yang tinggal disana. ia tidak lagi mengenali dirinya sendiri. tubuh rampingnya kini semakin tidak lagi berbentuk. kulit putihnya berganti dengan warna coklat, bahkan ia enggan untuk bercermin.

Panggilan lembut seseorang membuatnya berpaling.

"Sayang, turunlah matahari sangat panas. bukankah tidak baik untuk kulit yang terkena matahari yang terik ini secara langsung."

"Ma, kenapa kesini? baiklah Jenni akan turun."

Dengan langkah enggan Jenni turun dari batu yang ia gunakan untuk berdiri.