7 7 pertemuan kedua

Di lain tempat tepatnya di kediaman Budi Hartanto, sedang merayakan kebergian Mila. bagi mereka benalu di keluarga mereka telah lenyap.

" kalian bahagia sekali apa ada sesuatu yang menyenangkan kenapa tidak membaginya pada ayah hum ?" Budi yang heran melihat anak dan istrinya sangat bahagia tidak seperti biasa.

" Tentu sayang ada sesuatu yang membuat kita bahagia karena benalu di keluarga kita sudah pergi dari rumah ini." terang Sinta pada Budi.

" Apaaa..! Mila pergi dari rumah "

" iya sayang anak sialan itu sudah pergi. dia kabur dari rumah bukan nya itu bagus sayang "

" Benar kata mama. ini bagus untuk kita ayah, kita tidak perlu lagi takut warisan jatuh ke tangan Mila "terang Jenni.

" Apa kalian tau kenapa ayah menjodohkan Mila dengan juragan broto. itu karena juragan broto yang sudah menyuntikan dana untuk perusahaan kita kalau tidak kita sudah bangkrut. sekarang mila pergi bagaimana kalau sampai juragan broto tau dia pasti marah besar pada ayah "

" Anak itu meskipun sudah pergi tapi masih saja membuat kita susah, dasar anak sialan awas saja kalau ketemu "

" Ayah bagaimana ini..?" tanya Sinta.

" entahlah ayah tidak tau. nanti ayah pikirkan jalan keluarnya "

mereka saling diam memikirkan jalan keluar dari masalah.

*****

di kamar kost terlihat Mila terbangun karena perutnya yang lapar. bergegas Mila kekamar mandi untuk mencuci muka.

dan mencari makanan di dalam tasnya namun tak ada sisa makanan.

setelah keluar dari kamar kost. Mila menuju halaman depan barang kali ada penjual makan, mengingat sudah tengah malam dan Mila baru tinggal disana membuatnya mengurungkan langkahnya keluar dari pagar.

saat akan kembali kedalam satpam menegur. " neng penghuni baru di kost ini ya ?" tanya satpam

" iya pak saya baru masuk tadi, ada apa ya pak..?"

" ti..tidak neng saya cuma tanya. hhm neng kenapa malam malam keluar kost "

" saya mau cari makanan barang kali ada penjual lewat dini pak "

" ooh neng teh kelaparan ya ehh maaf neng atuuh ini mulut kalau ngomong ahh "

" enggak papa pak, memang benar saya lapar "

" neng kalau mau biar bapak yang belikan. tidak jauh dari sini ada penjual pecel lele neng mau "

" mau pak... ya sudah biar saya yang pergi pak "

" tidak usah neng, biar bapak yang pergi neng tunggu di dalam aja ya "

" baiklh pak. sebelum nya saya ucapkan terimakasih, oiya pak belinya dua ya "

Mila kembali kekamar dan mandi, tak lama kemudia suara ketukan pintu.

Tok Tok

" neng ini pecel lelenya "

" terima kasih ya pak. ini yang satunya buat bapak "

" tidak usah neng, bapak ikhlas kho "tolaknya.

'' tidak pak ambil ya " tanpa menunga lagi Mila membuka bungkusnya dan makan dengan lahap hingga tak tersisa.

' akhirnya kenyang juga, besok aku harus mencari pekerjaan ' pikirnya, tak terasa Mila mengantuk efek perut kenyang.

****

keesokan hari nya Mila pergi mencari pekerjaan, bermodalkan ijasah SMA Mila menyusuri jalan, keluar masuk perusahaan namun semua nya menolak.

matahari yang terik membuat Mila kehausan, perutnya pun ikutan berbunyi. sedari pagi Mila memang belum makan pantas aja perutnya bunyi. setelah membeli air mineral dan roti Mila duduk di taman. baru membuka tutup botol tiba tiba ada seseorang nenek terjatuh tepat di depan nya.

Buugg " Aduh " suara sang nenek.

" Nenek tidak appa, sini biar saya bantu nek " Mila meraih tangan sang Nenek, mendudukkannya di kursi sebelah Mila.

belum sempat Mila duduk tiba tiba datang segerombolan orang berpakaian serba hitam dan berkaca mata langsung mendekati Mila dan Nenek.

" nyonya besar tidak appa maaf kami terlambat datang " salah satu dari mereka berkata.

" Aku tidak appa sudah kalian pergi, jangan buat gadis yang menolong ku takut "

" tapi nyonya, kalau tuan muda liat bagaimana "

" kalian jangan taku..." sebelum Nenek melanjutkan perkataan nya suara seseorang menyelanya.

"Nenek apa ada yang sakit, kenapa nenek kabur dari pengawal hhm " tanya sang cucu.

" kamu pikir nenekmu ini masih bisa berlari hha. nenek cuma mau duduk disini." jawab sang nenek.

" baik kalau begitu mari kita pulang nek " Devan berdiri dari duduknya dan tanpa sengaja matanya melihat wanita yang berdiri tak jauh darinya. Devan tidak percaya bahwa wanita yang berdiri adalah wanita yang pernah dia tolonng.

'hhmm gadis manis petemua kita yang kedua, hari ini kamu selamat jadi jangan ada ketiga kalinya ' tanpa sadar sudut bibir Devan terangkat. pemandangan yang langka seorang Devan bisa tersenyum. meskipun samar namun masih tertangkap para pengawalnya yang keheranan melihat Devan tersenyum.

avataravatar
Next chapter