19 19

Di dalam kamar kost, Devan terus mendesak agar Mila mau tinggal dirumahnya.

" Sayang mulai hari ini, kamu akan tinggal dirumah bersamaku. aku tidak mau sesuatu terjadi padamu."

" Aku lebih nyaman tinggal disini "

" Tempat ini tidak aman buatmu sayang. jika kamu tidak mau tinggal bersamaku kamu bisa tinggal bersama Nenek aku yakin Nenek akan senang "

" Aku tidak mau merepotkan Nenek "

" Tidak ada yang di repotkan atau merepotkan sayang aku lakukan ini demi kebaikanmu " terdengar suara ponsel Devan yang berdering dengan cepat Devan mengambilnya.terlihat nama Ben sang asisten.

" Ada apa..?"

" Tuan seseorang telah memasuki gudang " Devan melihat Mila yang masuk kamar mandi dengan segera Devan pergi ke arah balkon sebelum melanjutkan telepon dengan Ben

"Apa!!! bagaimana bisa, kemana para penjaga..??"

" Mereka tak sadarkan diri Tuan, saya sudah ada di lokasi. sepertinya mereka bukan orang sembarangan. terlihat jelas mereka melakukannya dengan rapih "

" Kamu bereskan, aku tidak mungkin meninggalkan Mila disini"

" Baik Tuan " setelah memutuskan sambungan telepon Devan menghembuskan nafasnya sebelum masuk kekamar Mila. terlihat Mila baru keluar dari kamar mandi, Devan menarik tubuh Mila agar lebih dekat. " cupp.." Devan mengecup bibir Mila dengan gerakan cepat. jika tidak sudah di pastikan jika Mila akan menolaknya.

" Ayo kita pergi, bukannya kamu akan bekerja " Devan merangkul pinggang Mila. namun Mila tak mau bergerak.

'" apa mereka....?" Devan paham apa yang di maksud Mila segera menjawab.

" Mereka sudah pergi, kamu tidak perlu kuatir."

" Baiklah ayo "

mereka keluar dari kamar kost Mila. penghuni kamar kost merasa iri melihat perlakuan Devan pada Mila.

seandainya mereka adalah Mila sungguh bahagianya. Devan membukakan pintu mobil untuk Mila, bahkan meletakan tangannya di atas kepala Mila. setelah Mila masuk dan di susul Devan yang duduk disebelah Mila.

" Devan kemana pak Andy..?"

" Jangan panggil Andy dengan embel-embel pak, aku tidak

suka"

" Panggil Andy hanya Andy kamu mengerti "

" Baiklah " sang sopir yang melihat tuannya sedang cemburu hanya senyum-senyum.

" Aku tau apa yang kamu pikirkan " Devan menatap tajam pada sopirnya.

" tidak berani saya melakukan itu tuan Devan." sang Sopir gelagapan setelah apa yang di pikirkan terbaca oleh Tuannya. Mila yang tidak tau apa-apa hanya geleng-geleng kepala. perjalanan dari kost sampai kekantor mereka hanya diem. Mila yang terus memikirkan bagaimana bisa juragan Broto mengetahui keberadaannya.

sedang Devan yang memperhatikan sikap Mila hanya bisa diam. hingga sampailah mereka di lobby kantor. Devan menyuruh sang sopir berhenti di parkiran Kusus agar Mila tidak terganggu dengan tatapan mata para karyawan terutama wanita.

" Devan aku keluar dulu " saat akan membuka pintu Devan dengan gerakan cepat menahan pergelangan tangan Mila.

" Ada apa ?"

" Sayang..Kamu melupakan sesuatu " Mila membuka tasnya di liat tidak ada yang tertinggal. melihat Mila yang kebingungan Devan berinsiatif menunjuk bibirnya dengan jarinya. Mila tersenyum malu melihat kelakuan kekasihnya. sang Sopir dengan cepat menurunkan penyekat dan sang Sopir keluar dari mobil menunggu sang Tuannya keluar.

avataravatar
Next chapter