1 1 Pilih kasih

" Karmila..!!!." terdengar suara sang mama.

" iya ma ada ap.." sebelum Mila selesai dengan ucapannya sudah di potong terlebih dulu oleh sang mama.

" apa kamu tidar dengar suara klakson hahh. cepat buka pintu sana...!!" suara lantang sang mama, dengan tergesa Mila berlari kedepan untuk membuka pintu. terlihat Jenni sang adik dengan penampilan yang luar biasa cantik. rambutnya yang kecoklatan bergelombang bibirnya yang merah menyala, sepatu hak tinggi berwarna merah, jangan lupakan baju dres selutut dengan warna senada. badan yang tinggi semampai menunjang penampilan nya, sungguh sesuatu yang membuat mata lelaki terpesona.

" lelet banget sih buka pintu, ngapain aja kamu hahh..!!!??" dengan nada sinisnya Jenni berucap tanpa berfikir, kata katanya membuat Mila terluka.

" maaf.." hanya kata maaf yang terucap dari bibir Mila.

dengan angkuhnya Jenni melewati Mila.

setelah kepergian Jenni, Mila kembali ke dapur untuk menyiapkan makan malam. meskipun di perlakukan tidak adil oleh keluarganya namun Mila tetep menyanyangi mereka.

" Karmila cepat kesini.!!" triakan sang ayah memanggilnya.

dengan terkopoh Mila berlari keruang kerja sang ayah.

" ayah ada apa." Suara lembut Mila terdengar namun sang ayah tidak menoleh kearah suara Mila.

" buatkan ayah kopi." suara tegas sang ayah menyuruh Mila.

" tapi ayah sebentar lagi makan mala..." sebelum Mila selesai dengan ucapannya, sang ayah memotong ucapan nya terlebih dulu.

" lakukan apa yang di perintahkan ayah dan jangan coba coba kamu menyelanya Mila " dengan tegas sang ayah berucap

" baik ayah " pada akhirnya Mila pergi dari hadapan sang ayah.

dengan langkah lebar Mila menuju dapur. membuatkan kopi kesukaan sang ayah.

****

di ruang makan, saat Mila mengambil nasi, sang mama bersuara bahwa Jenni akan pergi keluar negeri dan semua biaya akan di tanggung sang ayah, tanpa ragu sang ayah memberikan kartu atm berwarna gold. dengan suara yang manja berucap " makasih ayah, Jenni sayang ayah muaaacchhh " namun tanpa di sadari kedua orang tuanya Jenni tersenyum penuh arti.

melihat adegan kemanjaan Jenni, Mila hanya menundukkan kepala tanpa terasa bulir air mata jatuh di pipih sungguh orang tua yang pilih kasih.

avataravatar
Next chapter