14 Si udin

Hari ini aku senang sekali, seakan sudah melupakan apa yang telah terjadi. Dari tadi aku menemani bang okta dikampusnya, meski cuma dengan chat saja, tidak tau dia disana dengan siapa. Meski jauh namun terasa dekat, kami baru kenal beberapa hari, tapi serasa sudah bertahun-tahun.

Barusan dia mau pergi bersama teman-temannya, aku tidak bertanya dia pergi dengan siapa karena aku tidak punya hak untuk itu.

Aku dari tadi pagi masih memakai pakaian yang sama, memang udara disini lebih dingin dibandingkan dengan daerah lainnya, apa lagi dibandingkan Padang, kota ini lebih dingin. Aku duduk sofa bewarna biru tua dengan corak bunga-bunga besar diruangan tamu sambil memutar-mutar handphoneku. Serasa sepi tanpa dia,

Ting tong ting tong

notifikasi facebookku berbunyi, ada sebuah pesan masuk.

✉ Hai buk, apa kabar? lagi apa sekarang?

sebuah pesan masuk, itu dari Udin. Udin lebih tua dariku tapi dia tetap junior bang okta, dia tidak tampan-tampan amat tapi dia sangat percaya diri, muka kotaknya kadang membuat aku tertawa sendiri. Tapi dia yang berani secara terang-terangan menghubungi aku.

Dia tidak tau kalau bang okta sudah mengambil langkah jauh meninggalkan dia. Tentu saja itu pemikiranku, sejujurnya aku tidak tau bagai mana perasaan bang okta padaku apakah sama atau tidak. Tentu terlalu dini untuk menebak, aku saja heran baru bulan lalu aku putus dan sekarang ada orang baru yang mulai mengisi hatiku.

Apakah aku jahat? Atau aku terlalu cepat jatuh cinta?

Tapi siapa yang bisa menolak laki-laki separti dia, Tampan, pintar, rajin ibadah, pengertian,asyik diajak cerita. Setidaknya sikap seperti itu yang aku jumpai selama beberapa hari ini.

Tapi si udin??? meski dia baik tapi tetap saja, hati ini sudah jatuh pada bang okta.

Namun tetap saja aku harus membalas pesannya, biar tidak disangka sombong.

📨 Hai juga, ini lagi duduk aja, kamu lagi apa?

✉ waah sama ya, aku lagi duduk-duduk di kos, udah makan?

mendengar kata makan aku ingat lututku yang memar karena terjatuh tadi saking semangatnya. Memang cinta bisa merubah segalanya. hahhaha

📨 Sudah tadi makannya, kamu sudah?

✉ sudah juga oh ya, boleh enggak minta no hp nya?

📨 Hmmm untuk apa no hp aku? kan ada no hp om edi tuh?

✉ Beda donk maunya no hp sofi.

📨oke deh, 085289464649

aku memberikan no hp yang lainnya padanya, entah kenapa jadi malas sama dia.

✉ ini no pribadinya kan?

📨 iya simpan aja..

yaa ampun aku jadi bosan, sangat beda rasanya saat chat dengan bang okta. akhirnya aku menutup pesan tersebut dan memutuskan untuk mandi. Tentunya aku belum mandi pagi sedangkan sekarang sudah tidak pagi lagi.

avataravatar
Next chapter