6 Chapter 5 Hari pertamaku menjadi murid (1)

"Looking for somehing positif every day, even if some days you have to look a little harder."

***

Keesokan harinya, saat pelajaran sedang dimulai. Di kelas jurusan sihir api, kepala sekolah membawa seorang murid baru bernama Seira J.Loyard. Seira si murid baru itu pun memperkenalkan dirinya di depan kelas.

"Perkenalkan nama saya Seira J.Loyard. Jurusan sihir api kelas 6. Mohon bantuannya." Ucap Seira.

"Mulai hari ini Seira akan belajar bersama kalian." Ucap kepala sekolah yang sedang berdiri di samping Seira.

"Kemarin saya sudah menguji level sihir dia dan hasilnya sangat memuaskan. Saya beritahu terlebih dahulu kepada kalian semua. Jika saya adalah kalian, saya tidak akan mencari masalah dengan dia." Ucap kepala sekolah.

Umur 16 tahun sudah mendapat lencana emas penyihir mahir jurusan api dalam ujian penyihir. Hmm.. Belum pernah bertemu dengan murid berbakat seperti ini. Kemampuan seperti ini mungkin hanya ketua jurusan sihir api Yan TianJin yang sanggup menandinginya. Gumam kepala sekolah dalam hati.

"Kalau begitu saya pergi dulu." kata kepala sekolah.

Kepala sekolah pun pergi meninggalkan ruangan kelas. Seketika kelas pun menjadi ribut dengan bisikan-bisikan dari murid-murid yang ada dikelas. Seira hanya menatap sekitar sambil berdiri di depan ruang kelas tanpa berkata apa pun.

"Huh.... Siapa yang percaya!" ucap gadis berambut pendek itu.

"Pasti bohong! Sebelumnya belum pernah dengar ada murid yang belajar sihir di luar sekolah." ucap gadis berkacamata.

"Ihh... Itu bukannya gadis pembuat onar waktu itu, ya!? Dia kan asal menyerang orang lain dengan sihirnya itu." ucap gadis lainnya.

Sesaat kemudian Yan TianJin masuk kedalam kelas dan berkata "Maaf guru Li En, saya terlambat."

Lalu Yan TianJin melakahkan kakinya dan berjalan ke arah tempat duduknya dan di depan ruang kelas itu dia melihat Seira yang sedang berdiri serta keributan yang ada di dalam kelas. Lalu TianJin pun menasehati semua murid yang ada di kelas itu. "Hei, kalian ngapain? Tidak perlu belajarkah?"

Seketika semua murid pun terdiam. Guru Li En pun berkata kepada Seira "Silakan bebas mencari tempat duduk, pelajaran sudah mau dimulai."

"Baik." jawab Seira singkat.

Lalu Seira pun asal mengambil tempat duduk. Disamping Seira ada seorang gadis berambut ungu. Dia tidak senang Seira masuk ke kelas ini dan duduk di sampingnya. Lalu ia berkata "Begini sepertinya kurang baik. Dia memiliki sihir jurusan angin, kemudian dia juga mempelajari jurusan sihir lainnya. Seharusnya dia dibawa ke kuil dewa untuk dihukum! Hari ini, dengan enaknya dia masuk jurusan sihir api. Bukankah ini sangat memalukan!?" Ucap gadis berambut ungu itu sambil tersenyum licik.

Lalu Seira pun menjawab. "Pernahkah kamu mendengar tenang gulungan ajaib?"

Lalu gadis berambut ungu itu tersentak kaget.

Gulungan ajaib!!? Gulungan ajaib adalah sebuah kertas dari kulit kambing yang tersegel dengan mantra, apabila disobek bisa melepaskan salah satu sihir. Biaya produksinya besar. Penyihir yang bisa menguasai teknik ini sangat sedikit. Gulungan ajaib merupakan barang yang sangat langkah sekali. Guman gadis berambut ungu itu dalam hati.

"Cihh...! Kali ini, kumaafkan perbuatanmu. Tapi lain kali, jangan ada perbuatan yang aneh lagi. Kalau tidak, saya akan mewakili asosiasi sihir... "

Belum sempat gadis berambut ungu itu menyelesaikan pembicaraannya. Seira langsung memotong perkataannya.

"Kalu kamu melihat hal yang tidak ssharusnya kamh lihat, kamu dari awal sudah mati!" Ucap Seira sambil menatap tajam gadis berambut ungu itu.

Melihat mata merah Seira yang menatap tajam dirinya, si gadis berambut ungu itu marah dan berkata, "Kamu!! Beraninya kamu bicara seperti itu dengan saya!! Kamu ini setan yang tidak jelas asal usulnya!! Kamu...! Kamu jelas adalah setan!! Kalian lihat rambutnya! Dan matanya itu!"

Mendengar perkataan gadis itu, Seira menahan marah. Ia hanya bisa menggenggam erat telapak tanggannya dan teringat masa lalunya. Sejak kecil ia sudah diejek monster dan ditertawakan oleh teman-temannya.

"Cukup! Beginikah cara penyihir jurusan api menyambut murid baru!?" Bentak TianJin sambil memukul meja dengan keras.

"TianJin, kenapa kamu membelanya?" Tanya gadis berambut ungu itu.

"Saya tidak membela siapa pun." jawab Tianjin.

"Sekarang mulai pelajaran! Siapa yang mau protes!?" Bentak TianJin lagi.

"Kepo... " Ucap Seira.

"Grrr... Kamu.. " Ucap TianJin sambil mengertakkan giginya.

"Pelajaran dimulai!! Urusan pribadi dikesampingkan dulu." Ucap guru Li en.

Pelajaran pun berlangsung. Murid-murid diam dan memperhatikan penjelasan dari guru Li En.

2 Jam kemudian....

Teng.. Tong... Teng... (Suara lonceng berbunyi)

"Baiklah, pelajaran hari ini sampai disini." Ucap Guru Li En.

Hmm.. Sudah istirahat. Perlukah saya berterima kasih kepadanya?

Cihh.... Datang lagi satu orang kepo. Sudahlah lain kali saja. Gumam Seira dalam hati.

Seira tahu bahwa akan ada yang datang karena dia sudah merasakan keberadaan sihir orang itu. Lalu Seira pun bergegas meninggalkan ruang kelas.

Sesaat kemudian Ji ShaoYing (si gila bedah) datang dan masuk melalui jendela kelas.

"Yo, TianJin. Hari ini rajin sekali. Tidak seperti biasanya." sapa ShaoYing.

"Hei...! Disini kantai 6!" Ucap Tianjin.

"Aihh... Aku sangat kecewa kamu tidak mengajaknya makan bersama. Aku bahkan berharap bisa ikut datang." Ucap ShaoYing dengan ekspresi kecewanya itu.

"Hmm... Dimana nona manis itu? Aku tidak melihatnya dikelasmu." tanya ShaoYing.

"Dia sudah pergi." jawab TianJin.

"Kalu kamu tidak ajak, saya yang akan pergi." kata ShaoYing sambil tersenyum.

"Huhhh... Hanya orang abnormal seperti kamu yang tertarik dengan gadis begitu." Ucap Tianjin.

"Nona manis aku akan pergi mencarimu." Ucap ShaoYing sambil tersenyum licik.

Bergegaslah ShaoYing keluar kelas dan mencari Seira.

***

avataravatar
Next chapter