9 Part 8

"Aih.. hmm iya ya udah deh kak.." ucap Airin pasrah.

Raffa pun tersenyum tanpa sepengetahuan Airin.

....

Saat sedang berada di perjalanan untuk membeli makanan, mata Alvino tak sengaja menangkap Raffa dan Airin di jalan. Ia melihat sebuah kecemasan pada wajah Airin.

"Itu Airin dan Raffa kan?? Kok Airin kelihatan ketakutan gitu ya??" gumam Alvino.

"Hmm pantes aja Airin ketakutan, Si Raffa sengaja ngebut bawa motornya.. sialan emang!! Gak bisa dibiarin ini!!" gumam Alvino.

Ia pun menancap gas motornya dan dengan cepat menuju ke arah Raffa. Ia dengan cepat menghadang motor Raffa dan hampir saja terjadi kecelakaan di antara mereka jika Raffa tak sigap dalam menarik rem pada motornya.

"Shit!!!" umpat Raffa.

"Awh..." ringis Airin karena keningnya terbentur helm Raffa pada saat Raffa mengerem mendadak.

"Airin, kamu gak apa-apa??" ucap Raffa cemas seraya menoleh ke arah Airin yang memegangi keningnya.

Airin pun menggeleng lemah.

Raffa menarik tangan Airin untuk sedikit menjauh dari keningnya.

"Kening kamu luka rin.." ucap raffa saat menemukan kening Airin yang sedikit terluka.

"Gak apa-apa kak cuma luka sedikit aja kok.." ucap Airin.

"Kamu tunggu di sini sebentar.." ucap Raffa pada Airin. Airin pun turun dari motor Raffa dengan bantuan Raffa.

Ia masih memegangi keningnya yang terluka.

Raffa pun menghampiri Alvino yang baru saja turun dari motornya dan membuka helm.

"Maksud lo apa ha berhentiin motor lo di depan jalan gue?!!!" ucap Raffa emosi.

Alvino pun tersenyum miring.

"Perlu gue jawab pertanyaan lo?!" ucap Alvino santai.

"Sialan lo!! Apa maksud lo ha?!!" ucap Raffa semakin emosi.

"Seharusnya lo mikir!! Bawa motor tuh yang benar!! Ini jalanan umum dan lo lagi bawa orang di jok belakang motor lo! Gak seharusnya lo meninggikan kecepatan lo terus-menerus di saat orang yang lo bonceng udah ketakutan kayak gitu!! Itu bisa membahayakan dia!!" ucap Alvino.

Airin yang melihat itu tak dapat melakukan apa-apa karena nyeri di kepalanya.

"Lo gak tahu apa-apa jadi gak usah sok tahu!! Kalau tadi lo gak berhenti in motor lo di depan jalanan gue, mungkin Airin gak akan terluka kayak gitu!! Dan sekarang, gara-gara lo, Airin jadi terluka brengsek!!" ucap Raffa emosi.

"Airin gak akan terluka kalau seandainya tadi lo gak ngebut!! Luka itu gak akan ada seandainya lo bisa bawa motor dengan benar!! Karena lo udah Ngebut, lo rem mendadak motor lo, itulah yang membuat Airin terluka karena terbentur helm lo!!" ucap Alvino menunjuk Raffa.

"Sialan lo!!!" ucap Raffa geram dan akan menumbuk Alvino namun ....

"Kak Raffa udah stop!! Jangan kak!!" ucap Airin berada di tengah-tengah mereka untuk menghentikan mereka.

"Tapi dia udah buat kamu celaka rin.." ucap Raffa.

"Udah kak udah.. kak Alvino gak salah.. dia berhenti in motornya di depan jalan kakak cuma untuk kasih tahu ke kakak supaya gak ngebut lagi.. Kakak jangan terus-terusan salahin kak Al dong.. udah kak.. aku juga gak apa-apa kok kak.." ucap Airin.

"Kamu belain dia yang udah buat kamu celaka rin?? Hey!! Seriously..Aku di sini sedang belain kamu lho rin.. Kenapa kamu justru belain dia?!!" ucap Raffa sedikit kesal.

"Kak, aku di sini gak bermaksud membela siapa pun kak.. Aku cuma gak mau kalian bertengkar hanya karena masalah ini.. Udah kak.. semuanya udah kejadian juga.." ucap Airin.

"Well... Okay... Ayo kita lanjutin perjalanan kita.. Aku akan bawa kamu ke klinik dulu.." ucap Raffa.

"Gak usah kak.. ini cuma luka kecil.. aku bisa obatin di rumah nanti.." ucap Airin.

"Ya udah nanti di rumah, biar aku yang obatin.." ucap Raffa. Airin pun mengangguk.

"Iya kak.." ucap Airin.

"Ya udah ayo rin.." ucap Raffa menggenggam tangan Airin. Namun saat Airin akan berjalan, tangannya yang satu lagi dicekal oleh Alvino.

"Airin pulang sama gue.. lo gak becus bawa motor!!" ucap Alvino.

"Lo jangan main-main ya sama gue Al!! Airin tuh lagi pergi sama gue, gak seharusnya lo ganggu kita!!" ucap Raffa emosi.

"Tapi lo sudah menyebabkan Airin celaka dan lo gak pantas pergi dengan dia lagi!!" ucap Alvino tajam.

"Jangan sembarangan ngomong ya lo!!! Airin celaka itu karena motor lo yang berhenti mendadak di depan jalan gue!! Kalau lo gak berhentiin motor lo di depan jalan gue, Airin gak mungkin celaka!! Jadi, jangan salahin gue!!" ucap Raffa.

"Lo tetap salah!! Kalau lo gak ngebut, lo tentu bisa mengatur volume kendaraan lo dan Airin tentu gak akan sampai terluka seperti itu!!" ucap Alvino.

"Udah stop!!! Kalian kenapa sih??! Kak Al, maaf.. Aku harus pergi dengan kak Raffa karena tadi aku juga pergi sama kak Raffa jadi gak mungkin kalau sekarang aku perginya sama kakak.. Aku harap kakak bisa mengerti.. maaf kak.." ucap Airin.

"Gak rin.. lo bisa-bisa celaka lagi kalau naik motor sama dia.. lebih baik lo sama gue!" ucap Alvino.

"Brengsek lo!!" ucap Raffa emosi.

Bugh!!!

Raffa pun melayangkan pukulannya pada sudut bibir Alvino hingga membuat darah segar ke luar dari sana.

Alvino memegangi lukanya dan menatap tajam Raffa.

"Shit!! Beraninya lo!!" emosi Alvino yang akan membalas Raffa.

"Kak Al udah!! Stop kak!! Jangan dibalas!! Kalau kakak bales, semuanya gak akan selesai.." ucap Airin memegangi tangan Alvino.

"Tapi dia udah mukul gue duluan Rin!! Lo kira gak sakit ha?!" ucap Alvino kesal.

"Udah kak... Kejahatan gak selamanya harus dibalas dengan kejahatan juga... Kalau kakak bales pukulan kak Raffa, apa bedanya kakak sama kak Raffa kalau gitu??" ucap Airin.

'Sialan!! Gue gak bisa ngontrol emosi lagi..' umpat Raffa dalam hati.

"Lo benar rin.. gak selamanya air tuba harus dibalas dengan air tuba juga... Gue dan dia beda.. so untuk kali ini, gue gak akan membalas pukulan lo karena gue orang baik dan lo bukan.." ucap Alvino dengan senyum miring melihat ke arah Raffa.

"Udah ya kak.. Kak Raffa, ayo kak.." ucap Airin menarik tangan Raffa untuk menjauh dari Alvino.

Raffa benar-benar emosi dengan Alvino. Ia lalu menaiki motornya dan disusul oleh Airin yang naik pada jok belakang motornya.

Raffa pun mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

Sementara Alvino??

Dirinya masih diam di tempat sambil memegangi lukanya.

"Gue akan balas perbuatan lo Raf.. Mungkin gak sekarang tapi nanti tentu gue akan tetap membalasnya.." gumam Alvino.

Alvino lalu berjalan menuju motornya. Ia pun menaiki motornya dan mulai melajukan motornya dengan kecepatan sedang.

.......

Thank you for reading...

Please support me by sharing this story, subscribe, review, collection and powerstone!!

Thank you❤❤❤❤

avataravatar
Next chapter