7 Part 6

Airin pun menunjukkan room chat dirinya dengan Alvino. Hanya ada satu pesan di sana.

Raffa pun membacanya. Setelah membaca pesan itu, Raffa langsung mengepalkan tangannya.

"Sialan!! Dia benar-benar cari masalah sama gue!!" geram Raffa.

"Kak... udah jangan seperti itu kak.." ucap Airin ketakutan. Matanya sudah berkaca-kaca saat ini.

Raffa pun menoleh pada Airin dan mendapati wajah Airin yang ketakutan dan mata yang sudah berkaca-kaca.

'Astaga Raf!! Kenapa sih lo tuh gak bisa kontrol emosi lo?! Airin kan jadi takut sama lo!! Lo tuh gak boleh menunjukkan sisi lo yang ini ke Airin!! Dia bisa-bisa menghindari lo!! Bodoh!' batin Raffa.

"Maafin aku rin.." ucap Raffa.

Airin yang menunduk pun mendongak perlahan.

Ia lalu mengangguk.

"Gak apa-apa kak.." ucap Airin.

"Sekali lagi aku minta maaf rin.. aku gak bermaksud untuk memarahi kamu.. aku tadi hanya emosi Mendengar nama Alvino." ucap Raffa.

"Iya kak gak apa-apa kok kak.. dilanjut aja nontonnya kak.." ucap Airin.

Raffa pun mengangguk. Raffa lalu kembali menonton film tersebut.

Airin pun membalas pesan Alvino tanpa sepengetahuan Raffa.

"Iya kak.. Makasih.."-Airin.

Setelah itu, Airin langsung menyimpan ponselnya ke dalam saku celananya.

....

Alvino yang sedang rebahan di kamar sambil main handphone pun sedikit terkejut melihat balasan singkat pesan yang ia kirim pada Airin.

"Astaga.. singkat banget..." gerutu Alvino kesal.

Gebrak!!!

Suara pintu yang dibanting.

Yaps!!

Benar saja.. pintu kamar Alvino dibanting oleh Sandra.

"Al!!! Sialan ya lo!! Ngapain sih lo pakai segala menyelamatkan cewek udik itu?! Lo sengaja ya?!!" ucap Sandra kesal.

"Kalau iya kenapa?! Lo gak suka?! Bodoh amat bukan urusan gue!!" ucap Alvino.

"Sialan!!!" geram Sandra.

"Lo tuh berhenti membully orang San!! Kalau keluarga dari orang yang lo bully itu dendam, lo bisa habis San.." ucap Alvino.

"Gue gak peduli!! Gue punya segalanya dan gue bisa membayar mereka semua dengan uang!!" ucap Sandra.

"Dear Sandra!!! This all is not yours!! Ini semua punya Mami dan Papi dan gak ada sepeser pun dari semua ini milik lo!! Ngaca dong lo!!" ucap Alvino.

"Maksud lo apa ha?!!" murka Sandra.

"Udahlah lo gak usah belaga bego!! Gue tahu kok kalau lo sebenarnya udah tahu bahwa lo tuh cuma anak dari Om Chandra dan tante Silva. Iya kan?! lo tuh cuma anak angkat di keluarga ini! Gak usah belagu!" ucap Alvino.

"Gue gak paham apa maksud lo Al?! Maksud lo apa ha??!!" ucap Sandra.

"Anak pungut gak usah banyak gaya!! Gue tahu kok kalau lo sengaja dipungut sama Mami dan Papi pada saat itu karena orang tua lo bangkrut.. Lo dipungut waktu umur lo enam tahun..Lo sama gue bukan saudara kandung jadi gak usah merasa bahwa seolah-olah lo itu kakak gue!! Kita berbeda Sandra Wiharja!!" ucap Alvino.

"Nama gue Sandra Erlangga bukan Sandra Wiharja!" ucap Sandra tak terima.

Alvino pun tersenyum miring.

"Satu hal yang harus lo ingat San.. Berhenti membully mereka semua atau gue akan membongkar ke seluruh warga sekolah SMA NUSA ERLANGGA bahwa lo ternyata cuma anak pungut.. " ucap Alvino mengancam.

"Gue gak pernah takut sama ancaman lo karena lo gak punya bukti yang kuat soal gue!" ucap Sandra.

Alvino kembali tersenyum miring.

"Oh begitu ya?? Hahah.. sayangnya lo salah besar... Gue punya cukup bukti Sandra.. Lo jauhi Airin atau gue bongkar identitas asli lo.. Ingat, lo cuma numpang di sini." ucap Alvino menunjuk wajah Sandra.

"Brengsek!!" umpat Sandra lalu ke luar begitu saja dari kamar Alvino dengan emosi.

Sepergian Sandra, Alvino pun tersenyum miring. Ia lalu menutup pintu kamarnya dan menguncinya.

Ia lalu kembali merebahkan dirinya di tempat tidur.

"Rasain lo!! Dasar anak pungut gak tahu diri!!" monolog Alvino.

Alvino lalu mengambil ponsel yang ada di nakas. Ia lalu kembali membuka room chatnya dengan Airin.

"Njrit.. gini doang balesan nya.. Gak ngehargain banget.." monolog Alvino.

"Ah bodo amat.. Lebih baik gue tidur.." monolog Alvino lalu ia pun memejamkan matanya secara perlahan dan akhirnya tertidur.

.....

"Kak, udah sore.. Aku mau mandi dan sholat dulu ya.." ucap Airin.

"Oh gitu.. Iya iya ya udah.. aku tunggu di sini.." ucap Raffa. Airin pun mengangguk.

Airin lalu pergi ke belakang.

Raffa pun menutup laptopnya dan beralih pada ponselnya pada saat Airin pergi ke belakang.

Ia lalu ke luar rumah dan duduk di kursi yang ada di teras rumah Airin.

Ia lalu menghubungi seseorang di sana.

"Gue harus kasih dia peringatan!!" gumam Raffa.

.......

Setelah puas tidur selama beberapa jam, Alvino pun terbangun dari tidurnya karena merasa terusik.

Drrrttt.....

Ponsel Alvino terus berdering.

"Hoam... siapa sih yang telepon?? Ganggu orang lagi tidur aja.." gumam Alvino kesal sambil menguap.

Ia pun mengambil handphone nya yang tergeletak di atas nakas.

Ia lalu menerima panggilannya.

"Hmm.." ucap Alvino hanya dengan deheman sambil tubuhnya masih direbahkan dan matanya masih terpejam.

"Gue peringatin ya sama lo, jangan pernah ganggu Airin!!" ucap Raffa dengan tajam.

"Shit!! Lo!!" umpat Alvino saat mengetahui bahwa yang menghubungi dirinya adalah Raffa.

Alvino langsung terduduk kala mengetahui bahwa yang menghubunginya adalah Raffa.

"Jangan pernah coba-coba lo deketin Airin!!" ucap Raffa penuh penekanan.

"Oh.." ucap Alvino singkat.

"Awas aja kalau sampai gue tahu lo deketin Airin lagi!!" ucap Raffa emosi.

"Lo siapa?!" ucap Alvino dengan senyum miring.

"Shit!! Gak usah pura-pura gak tahu lo!" ucap Raffa emosi.

"Gak usah sok ngatur gue!" ucap Alvino.

"Gue gak akan pernah biarin lo deketin Airin!" ucap Raffa langsung memutuskan sambungan secara sepihak.

Setelah sambungan telepon terputus, Alvino hanya tersenyum miring.

......

Airin pun telah selesai membersihkan diri dan sholat.

Ia lalu kembali menghampiri Raffa di ruang tamu. Namun, ia tak menemukan Raffa di ruang tamu.

"Lho.. Kok kak Raffa gak ada ya?? Ke mana dia?? Apa jangan-jangan udah pulang??" gumam Airin.

Lalu ia melihat bahwa laptop Raffa dan tasnya masih ada di atas meja.

"Gak mungkin kalau kak Raffa pulang... Tas dan laptopnya kan masih ada di sini.. apa mungkin lagi di luar ya?? aku coba lihat aja deh.." gumam Airin.

.....

Raffa benar-benar emosi saat mendengar jawaban dari Alvino yang terlihat tak acuh.

"Sialan tuh orang!! buat gue emosi aja!! Awas lho Al! Gue akan bales semua perbuatan lo!!" gumam Raffa.

"Kak Raffa..." panggil Airin dari belakang Raffa kala menemukan Raffa di teras rumah.

Deg!!

.........

Thank you for reading...

Please share, subscribe, collection, powerstone and your best review..

❤❤❤❤

avataravatar
Next chapter