5 Part 4

'Kasihan Airin.. dia pasti merasa gak pantes berada di sekolah itu dan merasa asing.. gue paham betul apa yang lo rasain Rin.. gue pastiin gak akan ada lagi korban bully setelah Viona.. gue akan berusaha untuk melindungi lo..' batin Alvino menatap iba pada Airin.

"Maaf ya kak..aku gak bermaksud curhat ke kakak.." ucap Airin merasa bersalah pada saat ia melihat Alvino terlihat diam tak bersuara.

"Hmm iya gak apa-apa kok.." ucap Alvino.

Drrrrttttt….

Ponsel Airin pun bordering. Airin pun segera mengambil ponselnya dari dalam tasnya.

Alvino pun melirik sekilas. Airin terlihat ragu untuk menerima panggilan dari nomor tak dikenal itu.

"Dari siapa??" tanya Alvino.

Airin pun menggeleng.

"Aku gak kenal kak.. unknown.." ucap Airin.

"Coba angkat aja.. siapa tahu penting.." ucap Al. Airin pun mengangguk lalu menerima panggilan itu.

"Halo.." ucap Airin ragu.

"Halo rin.. ini gue, Raffael.." ucap Raffa.

"Oh iya kak Raffa.. maaf.. kenapa ya kak??" ucap Airin.

'Oh.. si Raffael..' batin Al.

"Kamu udah sampai di rumah??" ucap Raffa.

"Udah kak.. kenapa ya kak??" ucap Airin.

"Bisa sharelock gak rin??" ucap Raffa.

"Buat apa ya kak??" ucap Airin.

"Aku mau kirimin hadiahnya rin.." ucap Raffa.

"Oh gitu.. iya kak.. aku matiin ya kak kalau gitu." Ucap Airin.

"Iya rin.." ucap Raffa.

Sambungan telepon pun terputus. Airin segera mengirimkan alamatnya pada Raffa. Setelah itu, ia meletakkan ponselnya di atas meja.

"Maaf ya kak.." ucap Airin merasa tidak enak pada Alvino.

"Ini gak lagi lebaran.." ketus Alvino.

Airin hanya menunduk. Alvino langsung menyambar ponsel Airin yang berada di atas meja dan melakukan sesuatu di sana.

"Kakak mau apa sama handphone aku??" ucap Airin cemas.

"Diem!!" ketus Alvino.

Mendengar ucapan Alvino yang terlihat ketus, Airin pun akhirnya diam saja.

Tak lama ponsel Alvino pun bordering, menandakan ada panggilan masuk. Alvino pun mengabaikannya dan tak lama panggilan itu mati. Alvino lalu meletakkan kembali ponsel Airin di atas meja.

"Gue udah save nomor gue di situ.. dan gue juga udah ada nomor lo.. kalau lo butuh bantuan gue, lo langsung hubungi gue. Gue pamit, lo sholat! Pintu jangan lupa dikunci!! Assalamualaikum!!" ucap Alvino lalu pergi begitu saja dari rumah Airin.

"Waalaikumsalam kak.. hati-hati.." ucap Airin bangkit dari duduknya.

Alvino pun menyalakan motornya lalu langsung menancap gas motornya dan pergi dari sana.

Sepergian Alvino, Airin langsung menutup pintu rumahnya dan menguncinya. Ia lalu membersihkan diri dan melaksanakan sholat.

....

Setelah menerima pesan berisi alamat Airin, Raffa langsung menyambar jaketnya dan pergi dengan motor sportnya. Saat di perjalanan, ia mampir ke sebuah mall terlebih dahulu.

Ia pun melihat-lihat sebuah dress cantik berwarna hitam. Ia lalu mengambil dress itu dan lanjut memilih barang lainnya.

.....

Airin pun telah selesai melaksanakan sholat zuhurnya. Ia pun pergi ke dapur untuk makan siang. Saat ia pergi ke dapur dan melihat meja makan, ia lupa bahwa pagi tadi ibunya hanya memasak untuk sarapan saja.

Airin pun menepuk keningnya.

"Ya Allah aku lupa.. ibu kan tadi pagi cuma masak untuk sarapan... lebih baik aku ceplok telur aja deh buat lauk makan.." monolog Airin. Airin lalu mengambil telur yang ada di dalam kulkas. Ia lalu mencuci telur itu.

Ia pun mengambil penggorengan, menuangkan minyak sayur dan menyalakan kompor. Saat minyak dirasa sudah panas, ia pun langsung menceplokkan telurnya.

Tak beberapa lama, telur pun sudah matang dan selesai. Airin pun menyajikannya dan memakannya.

"Apapun makanannya.. Harus disyukuri.. Karena banyak banget orang di luar sana yang ingin makan tapi gak bisa.. itu kata ibu.." ucap Airin pada dirinya sendiri.

Setelah selesai makan, ia pun mencuci semua peralatan makan dan masak yang kotor. Setelah itu, ia lalu mulai membersihkan rumah.

Saat sedang menyapu rumah, ia mendengar suara motor yang berhenti di depan rumahnya.

"Motor siapa ya?? Apa ibu udah pulang?? Kok cepat banget??" gumam Airin.

"Mungkin suara motor tetangga.." gumam Airin melanjutkan pekerjaannya.

...

Raffa pun telah tiba di depan rumah Airin. Ia memastikan kembali alamatnya dengan melihat kiriman lokasi dari Airin di handphonenya.

"Udah pas kok... Okelah.." gumam Raffa. Raffa pun turun dari motornya dan menenteng beberapa paper bag hasil dari ia belanja di mall tadi.

Sesampainya di depan pintu rumah Airin, ia pun mengetuk pintu rumah Airin.

Tok.. Tok.. Tok...

"Airin....!!" ucap Raffa sedikit berteriak.

....

Airin pun telah selesai menyapu rumahnya. Ia lalu meletakkan sapu tadi pada tempatnya.

Namun, saat dirinya akan memasuki kamarnya, ia mendengar suara ketukan pintu dari depan rumahnya dan suara seseorang yang memanggilnya.

"Siapa ya?? Itu artinya suara motor tadi itu dari tamu aku.? Apa jangan-jangan itu kak Al yang balik lagi?? Suara motornya mirip sih.." gumam Airin.

"Ah udah ah aku buka aja.. dari pada penasaran.." gumam Airin lalu berjalan menuju pintu rumah.

Ia pun membuka pintunya dan mendapati Raffa di sana dengan senyum yang memperlihatkan deretan giginya.

"Kak Raffa..." ucap Airin sedikit terkejut.

Raffa pun tersenyum sambil sedikit mengangkat beberapa paper bag yang ia bawa.

"Hai..." sapa Raffa.

"Kakak ngapain ke sini?? Kok kakak bisa tahu kalau rumah aku ada di sini??" ucap Airin.

Raffa pun sedikit terkekeh.

"Airin.. Airin.. kamu lupa ya?? Kan kamu yang kirimin alamat kamu ke aku tadi.." ucap Raffa.

Airin sedikit mengingat dan benar saja dia melupakan hal itu. Ia pun menepuk keningnya karena kelupaan.

"Ya Allah aku lupa.. Maaf ya kak.." ucap Airin.

Raffa pun mengangguk dengan senyumnya.

"Iya gak apa-apa kok Rin.. Hmm aku boleh masuk gak??" ucap Raffa.

Airin sedikit berpikir.

"Hmmm... iya boleh kak.." ucap Airin.

"Ya udah ayo masuk.." ucap Raffa.

Airin pun mengangguk.

"Hm iya kak ayo masuk.." ucap Airin.

"Makasih..." ucap Raffa lalu memasuki rumah Airin setelan Airin.

"Silahkan duduk kak..." ucap Airin.

Raffa pun mengangguk dan duduk di sana. Airin pun ikut duduk di sana.

"Kakak mau minum??" ucap Airin sedikit ragu.

"Eh gak usah rin... tadi kebetulan aku udah beli minuman dan cemilan... Ini.. Nanti kita makan bareng sekalian nonton film horor ya.." ucap Raffa.

"Nonton?? Film horor??" ucap Airin.

Raffa pun mengangguk.

"Iya rin.. aku bawa laptop kok di tas ini.. nah nanti kita bisa nonton film horornya di laptop aku.." ucap Raffa seraya mengeluarkan laptopnya dari dalam tas yang ia bawa. Ia pun meletakkan laptopnya di atas meja lalu menyalakannya.

........

Next???

Thank you for reading...

ig : @lizakarennita01

Don't forget to share, subscribe, review, collection and powerstone..

Please for supporting this story!!

❤❤❤❤

avataravatar
Next chapter