4 Part 3

Bel pulang sekolah pun berbunyi. Seluruh murid pun berhamburan ke luar kelas dan menuju tempat tujuan masing-masing. Airin pun melangkah ke luar dari sekolah dan menuju halte untuk menunggu ada angkutan yang lewat.

Saat dirinya sedang duduk di halte bersama beberapa murid lainnya yang tidak ia kenali, sebuah motor sport pun berhenti tepat di depannya. Seorang pengendara motor sport itu langsung mematikan mesin motornya dan melepas helmnya dari kepalanya.

"Lo mau pulang??" ucap orang tersebut.

"Iya kak.." ucap Airin.

"Naik!!" titahnya.

Airin pun mengernyitkan keningnya bingung.

"Naik?? Naik ke mana kak??" ucap Airin.

"Ke motor guelah.." ucapnya.

"Tapi kan kak…" ucapan Airin langsung dipotong olehnya.

"Gue bilang naik!!" ucapnya kesal.

"I…Iya kak.." ucap Airin gugup lalu menaiki motor tersebut.

"Bisa gak?? Kalau gak bisa pegangan pundak gue!" ucapnya.

"I..iya kak.." ucap Airin lalu menaiki motor tersebut sambil memegang pundaknya. Merasa Airin telah naik dan duduk dengan sempurna, lelaki itu langsung menancap gas motornya.

Sepergian Airin, murid-murid yang tadi juga berada di halte bersama Airin membicarakan Airin.

"Dia siapanya kak Vino ya?? Kok bisa sih kak Vino sebaik itu sama dia??"

"Pacarnya maybe,.."

....

"Rumah lo di mana??" ucap Al saat di perjalanan.

"Di jalan Kenanga kak.." ucap Airin. Al pun diam tak menanggapi.

'Dasar es batu!!' batin Airin.

Tak lama, mereka pun tiba di depan rumah sederhana Airin. Airin lalu turun dari motornya Al.

"Thanks ya kak.." ucap Airin saat telah turun dari motor Airin.

Al lalu membuka helmnya.

"Lo jangan GR dulu.. gue anterin lo pulang bukan karena apa-apa.. gue Cuma gak mau kalau lo menjadi korban bullying Sandra untuk yang selanjutnya aja.." ucap Al.

"Maksud kakak apa ya? Dan siapa Sandra sebenarnya??" ucap Airin penasaran.

"Lo yakin mau bahas hal ini di sini? Ini di luar, banyak yang lihat.. gak sopan!" ketus Al.

"I..iya maaf kak.. ayo kak masuk.. tapi ibu lagi gak ada di rumah kak.." ucap Airin.

"Ya udah pintu dibuka aja.. kita ngobrol di ruang tamu.." ucap Al.

"O..Oh iya kak,… ayo.." ucap Airin. Al lalu membawa motornya dan diparkirkan di teras rumah Airin. Airin pun membuka pintu rumahnya dan mempersilahkan Al untuk masuk.

"Silahlkan masuk kak.." ucap Airin. Al pun memasuki rumah Airin dan duduk di kursi yang ada di sana.

"Kak, tunggu sebentar ya.. aku ambilin minum dulu.." ucap Airin.

"Lo gak berniat tanya ke gue dulu gitu mau minum apa?" ucap Al.

"Bukannya aku gak mau tanya ke kakak.. tapi aku Cuma punya teh dan air mineral kak.." ucap Airin lesu.

'Astaga Al.. mulut lo lemes banget sih.. sakit hati kan dia..' batin Al.

"Maaf.. gue mau air mineral aja.." ucap Al.

"Iya kak sebentar ya kak.." ucap Airin lalu mengambilkan air mineral ke dapur. Tak lama, ia pun kembali dengan segelas air mineral. Ia lalu meletakkan segelas air mineral itu di atas meja.

"Ini kak minumnya.. silahkan.." ucap Airin. Al pun mengangguk. Ia lalu meminum air mineral itu sedikit.

"Jadi alasan gue mau nganterin lo pulang tadi, adalah karena gue Cuma mau menyelamatkan lo dari Sandra.. lo tahu siapa Sandra??" ucap Al. Airin pun menggeleng.

"Oke gue certain.. Sandra adalah ketua bullying di sekolah.. dia suka membully semua murid yang mencoba mendekati para most wanted sekolah seperti Raffael, gue, Davin dan anak-anak OSIS famous yang lainnya." Ucap Al.

"Lalu kenapa Sandra mau mengincar aku untuk menjadi sasaran bullyingnya?? Padahal aku kan enggak ada deketin siapa pun most wanted sekolah.." ucap Airin.

"Sandra tadi ngelihat waktu lo kasih nomor handphone lo ke Raffael.. dan dia gak suka.. dan.." ucap Airin.

#Flashback On

"Simpan nomor kamu di sini ya.." ucap Raffa.

Airin pun menerimanya dan mengetikkan nomornya di ponsel Raffa lalu menyimpannya. Setelah itu, ia pun memberikan kembali ponsel Raffa ke pada Raffa.

"Udah kak.." ucap Airin.

Tak sengaja mata Al menangkap sosok Sandra yang melewati kelas mereka. Sandra menatap penuh amarah pada Airin kala Airin memberikan kembali ponsel Raffa ke pada Raffa. Setelah itu, Sandra langsung pergi begitu saja.

'Sandra… gawat… dia pasti mau menjadikan Airin sebagai sasaran bullyingnya nih..' batin Al.

"Raf, gue ke toilet dulu ya.. lo jagain kelas.." ucap Al pada Raffa. Raffa pun mengangguk.

Al pun lalu pergi menyusul Sandra secara diam-diam.

Ternyata Sandra pergi menemui teman-temannya, Salsa dan Siska di toilet.

Sandra langsung berdiri di depan cermin westafel di toilet dan matanya masih tersorot kebencian.

"Kenapa lo San?" tanya Salsa.

"Sialan!! Murid baru itu cari gara-gara sama gue!! Dia berusaha untuk mendekati Raffa!! Padahal selama ini Raffa tuh cuek banget!! Tapi kenapa Raffa bisa-bisanya meminta nomor handphone cewek itu coba?!! Bahkan Raffa suruh cewek itu untuk langsung ketik dan simpan nomornya di handphone dia!! Nyebelin banget sumpah!!" ucap Sandra kesal.

"Terus, apa rencana lo yang selanjutnya supaya itu perempuan jera dan gak berani lagi deketin most wanted di sekolah ini??" ucap Siska.

"Gue akan mencari tahu siapa dia dan kasih dia pelajaran supaya dia jera!! Gue akan hadang dia sepulang sekolah nanti!! Lo semua cari tahu posisi dia nanti dan seperti apa latar belakang keluarganya." Ucap Sandra.

"Oke san.. itu sih masalah gampang.. lo tenang aja… serahin semuanya ke kita aja.." ucap Salsa.

"Iya san.. entar lo tinggal terima beresnya aja.." ucap Siska.

"Oke gue percaya sama lo berdua.. gue mau kasih dia pelajaran sepulang sekolah nanti.." ucap Sandra dengan senyum miringnya.

Tanpa mereka ketahui, Al sedang mendengarkan obrolan mereka.

'Apa gue bilang kan?? Selalu aja cari masalah!! Gak ada kapoknya emang si Sandra..' batin Al. setelah itu, Alvino langsung pergi dari sana.

#Flashback Off

"Jadi gitu ceritanya??" ucap Airin.

Al pun mengangguk.

"Iya … makanya tadi sengaja gue suruh lo untuk ikut gue karena Sandra dan teman-temannya udah nungguin lo di sana. Mereka udah siap-siap untuk menyerang lo.. gue pastiin kalau gue telat dikit aja tadi, lo udah habis dibully sama mereka dan mungkin lo udah gak akan bisa lagi masuk ke sekolah karena lo trauma.." ucap Alvino.

"Makasih banyak ya kak karena tadi kakak udah selamatin aku.." ucap Airin.

Alvino pun mengangguk.

"Mungkin hari ini aku bisa selamat, tapi aku gak akan tahu apa yang akan terjadi besok.. kalau pun aku dibully, gak akan ada yang mau tolongin aku.. aku cukup sadar diri kok kak.." ucap Airin menunduk.

...

Thank you for reading!!

Please share, subscribe, collection and powerstone coz I need your support!!

Hanya Tersedia di WEBNOVEL

avataravatar
Next chapter