3 Menuju Yang Sebenarnya

"Oii, Zelb!!" teriakku

Akan kujelaskan sekali lagi, Zelb adalah teman terbaikku sejak kecil. Hobinya adalah menikmati sesuatu, terutama dalam hal makanan. Walau begitu, kisah hidupnya pasti penuh lika-liku dan selalu mengalami penderitaan tak terbatas.

"Ada apa?" Sahutnya

"Kemarilah!" lambaiku

Akhirnya dia menuju kemari.

"Kenapa manggil-manggil?" tegasnya

"Ah, aku menawarimu. Apa kau mau makan gratis?"

"Siapa yang akan menolak akan makanan gratis" sangkalnya

"Kalau begitu, maukah kau ikut event ini?" ajakku

"Yahh, aku tidak keberatan sih. Lagipula, aku ingin menikmati makanan khas local school." jawabnya

"Yeah" senangku

"Selamat datang, kalian bisa menikmati masakan bersama sahabat terbaik kalian. Silahkan pesan menu makanannya." Ucap salah satu member klub Tata Boga

"Ya, aku pesan makanan aj..." ucap zelb namun..

"Mie rujak dengan jus jelantah." Kusela ucapan temanku, zelb. Hehe

"Oi, apa kau sudah gila?" tanya zelb kesal

"Entahlah." Jawabku simpel

Tak lama kemudian...

"Makanan sudah sampai, dan juga Jusnya." ucap member klub tata boga.

"Pfftt... penjahat kelas kakap pun tak akan mau memakan apalagi meminum jus jelantah ini. kan?"

"Karena itu, aku ini adalah manusia yang lebih gereget dari penjahat kelas kakap sekalipun. Hehe"

"Yaahh, terserahlah."

Segera kusantap makanan dan minuman itu. Sangat sangat nikmat.

"Kalau boleh tahu, Apa yang membuatmu merasa ingin melompat dari ketinggian 300 meter?" tanya si Zelb

"Aku ini pelajar sampah. Tidak dapat menguasai Magic dan hanya merepotkan masa depan saja"

"Tidak. Kau salah besar" bantahnya

"Apa yang membuatmu mengatakan itu?" tanyaku

"Karena, kau memiliki sesuatu yang tak dapat dimiliki, dan aku khawatir suatu saat nanti, hal itu dapat terbangun dari tidurnya." jawabna

"Ah, kau ini bicara apa sih? Nikmati saja Mie kaldu rasa rujaknya." tegasku

"Yang ngajak bicara memangnya siapa?" tanyanya

"YA KAU LAH, DASAR KAMPREET!!" kesalku.

"Ah, maaf maaf." Kami pun tertawa bersama-sama.

Tak lama setelah perbincangan kami, sesuatu telah terjadi...

*Jduuaarrr... brrrrr... jduuuaaarr*

"Suara apa itu?" tanya Zelb kepadaku

"Entahlah. Tapi sepertinya suara ini berasal dari kelas praktek sihir." Jawabku mengira

"Kalau begitu, ayo kita cek sekarang. Karena, teman kelasmu sedang jam pelajaran praktek sihir kan? Kata zelb menyadarkanku

"Oh, kau benar! Betapa bodohnya aku melupakan jadwal." jawabku

"Dasar kau ini." ucapnya

Kutinggalkan makanan ku dan segera bergegas menuju area terjadinya ledakan itu.

"Benar-benar ledakan yang sungguh luar biasa ya?" tanyaku kepada Zelb

"Ah, mungkin ini hanya kesalahan teknis saja." jawabnya

"Kesalahan teknis?" tanyaku lagi

"Ya, banyak diantara murid akademi ini yang terlalu ceroboh. Dan sepertinya aku sudah menduga pelaku yang membuat kelas praktek sihir ini meledak" jelasnya

"Benarkah?" tanyaku menyakinkan

"Ya." jawabnya

Tak lama kemudian, muncul seorang murid gadis yang sangat-sangat cantik. Dan..

"Wah wah. Maaf ya, kurasa aku telah membuat 14 orang teruka dan 32 orang meninggal. Nyahahaha" seorang murid perempuan datang dari tembok reruntuhan ledakan

Sungguh tak bisa dipercaya, di.. dia.. Pe.. lakunya

"Hei kau?" sapaku

"Hm?" sahutnya

"Apa kau yang menyebabkan ledakan ini?" tanyaku

"Oh, benar. Apa aku harus mengulangi perkataan jujur ku? Aku tak sengaja membunuh 32 murid meninggal dan 14 murid terluka loh. Nyahahaha" sungguh tak bisa dipercaya

"Kau ini!"

"Lagipula, ini termasuk dari penyeleksian loh" katanya

"Penyeleksian?" tanyaku lagi

"Ya, kurasa sudah saatnya aku memberi tahu peraturan ke 8 di akademi ini. apakah boleh aku memberitahunya, Zelb?" berkata dan bertanya ia kepada Zelb

"Zelb? A.. apa yang kalian rahasiakan?" tanyaku

"Tentu saja boleh. Karena, sudah waktunya" jawab Zelb dari pertanyaan gadis itu

"Nyahahaha" tawa gadis itu.

avataravatar
Next chapter