4 Kenyataan Yang Membingungkan

Sebenarnya, apa yang telah terjadi? Kenapa aku harus diam terpaku menyaksikan puluhan mayat teman kelasku dihadapanku? Kenapa? Kenapa?

"Oh ya Key, apa kau hafal dengan 7 peraturan akademi?" tanya Zelb

Tentu saja. Tentu. Di akademi ini, ada 7 Peraturan Akademi yang wajib diketahui oleh tiap murid pengguna sihir atau Magic. Dan walau aku bukan seorang Magicster, aku benar benar hafal tentang peraturan itu. Pertama, Murid harus selalu disiplin pada tiap tugas. Kedua, Murid harus bisa terampil menggunakan sihir atau Magic. Ketiga, murid harus memiliki sikap yang baik. Keempat, Murid harus selalu membayar uang belajar tiap tahun. Kelima, Murid harus bisa menciptakan hal yang unik. Keenam, Murid harus berhati-hati dalam menggunakan sihir. Ketujuh, Murid harus mematuhi semua aturan dan amanat dari Guru Master.

"Ya, tentu saja. Aku hafal ketujuh peraturannya." Jawabku.

"Namun, sepertinya kau harus mengetahui peraturan kedelapannya" jelasnya lagi.

"Apa? Peraturan kedelapan?" tanyaku.

"Apa kau ingin tahu?" tanya Zelb kepadaku

"Ya, tentu saja." Jawabku,

"Peraturan kedelapan ialah, Murid yang tidak berbakat harus dilenyapkan" jelasnya kepadaku.

Apakah dia hanya bergurau? Ti.. tidak mungkin, tidak..

"Hah, bercanda apa kau ini?" tanyaku

"Sebenarnya aku tidak ingin mengatakan hal ini, jujur saja. Aku sudah muak dengan segala aturan yang mengikatku. Ah sudahlah, yang penting, jadilah murid normal yang tidak terlalu banyak tingkah laku."jawabnya lagi

Ku terdiam, terus diam sembari melihat wajah gadis cantik yang sungguh benar benar bengis itu. Tiba-tiba muncul pertanyaan dari dalam diriku.

Mengapa mereka yang bisa menguasai sihir namun hanya saja belum berbakat sudah tereliminasi? Kenapa aku yang tidak memiliki kemampuan melakukan sihir sekalipun tidak di eliminasi? Kenapa? Kenapa? Apa itu salah satu keberuntunganku?

"Tentu saja bukan karena keberuntunganmu."

Terdengar suara dibelakangku dan tidak lain adalah Kepala Akademi Bapak Edward Guige, sang pembaca isi hati.

"Master Akademi!" sontak semua murid akademi

"Ya, nampaknya aku harus memberitahumu tentang dirimu yang sebenarnya" ucap Master Akademi

"Diriku yang sebenarnya?" heranku

"Mungkin inilah saatnya kau mengetahui kenyataan dirimu. Aku bisa membaca isi hatimu yang terus bertanya kenapa kau tidak memiliki sihir, maka akan kuungkapkan hal yang sebenarnya" Jelasnya

"Opena Codeca, Matrixiola" ucap rapalan sihir dari Master Akademi

Apa? sihir itu? sihir yang mengunci target dan membuat target lumpuh hingga 24 jam karena sihir itu dapat memengaruhi saraf secara langsung. Aku tahu hal itu dari bacaan buku AlMagic kemarin. Mustahil aku bisa lolos dari serangannya. Dan 3... 2.... 1.... berakhir sudah...

*zzzrrsshhh*

"Itulah alasannya." Ucap Master Akademi

Apa? aku sama sekali tidak terpengaruh oleh sihir itu? kenapa? Apa dia membatalkannya? Tapi tadi aku melihatnya mengarahkan cahaya perusak saraf itu karah mataku. Benar benar aneh.

"Bukan karena aneh, karena kaulah aset terpenting dalam akademi ini." ucapnya setelah membaca isi hatiku

"Aset? Terpenting? Maaf, aku sangat tidak mengerti" jawabku terheran-heran

"Kau... Punya kekuatan yang sangat mengerikan dibanding penyihir lain." jawabnya

"Apa itu?" tanyaku

"Tetesan air mata tuhan" jawabnya lagi

Seketika semua orang yang ada di sekelilingku menatap kepadaku dan mulai menjauh dariku. Apa yang sebenarnya terjadi?

"Apa itu Air Mata Tuhan" kutanyakan lagi

"Sebuah karunia yang diberikan oleh Tuhan kepada para Manusia tertentu" jawabnya

"Tapi, aku bukan seorang yang spesial ataupun magician. Aku sama sekali tidak bisa memanipulasi sihir ataupun membuat angin bergerak sekalipun." ucapku

"Ya, karena kau punya kemampuan yang sangat sangat ditakuti oleh penyihir ataupun magician lain." jelasnya

"Kemampuan apa itu?" tanyaku

"Sebelum aku menjelaskannya, aku akan memberimu sedikit tentang sejarah Air Mata Tuhan." ucapnya

"Sejarah Air Mata Tuhan?" tanyaku lagi

"200.000 tahun yang lalu, kejadian paling tragis terjadi, semua itu karena Air Mata Tuhan. Di muka bumi ini, terdapat 3 jenis penganut aliran sihir. Yaitu sihir Alam, sihir Gelap, dan sihir Cahaya. Hingga akhirnya terjadilah perselisihan yang hebat antara Penganut Sihir Alam dan Penganut sihir Gelap. Namun Penganut sihir Cahaya tak akan tinggal diam melihat keseimbangan Alam semesta ini Goyah. Akhirnya Penganut Sihir Cahaya berusaha menghentikan pertarungan yang hebat itu. Namun, pada akhirnya semua itu sia-sia. Entah itu dari pihak penganut manapun. Karena tuhan memberikan Air Matanya yang terakhir, yaitu Sang Penghakiman, membuat seluruh dunia menjadi terdiam, pertarungan terhenti, karena Kekuatan sihir cahaya dan sihir Gelap telah diambil oleh sang penghakiman. Dan yang tersisa di dunia ini hanyalah sihir alam." ulasnya

Ada apa ini? sepertinya aku merasakan hal yang tidak asing lagi, seperti deja Fu. Tapi ini sangat berbeda. Seketika setelah aku mendengar penjelasan dari Master Akademi itu, kepalaku menjadi sangat pusing, seperti ada kekuatan yang tak terkendali yang muncul dari dalam tubuhku. Mual, pusing, panas, dan....

"Ah, dimana aku?" tanyaku pada diriku sendiri

Tempat yang serba putih, seluruh arah menjadi putih. Tiada orang maupun suara. Sangat sangat hampa. Namun kemudian..

"Kau beruntung ya" terdengar suara

"Siapa kau?" tanyaku berteriak

"Aku Adalah dirimu" ucap suara itu

"Apa?" Aku terkejut

"Ya, seseorang telah membangunkanku. Kini kau sudah mengerti kan?" tanya kepadaku

"Apa yang kumengerti?" kutanya balik

"Kaulah sang penghakiman. Hanya saja, kau bereinkarnasi tanpa ingatan dan hanya mewarisi kekuatan sang penghakiman" jawabnya

avataravatar