5 Chapter 5

"ah kalian benar benar, cepat beri identitas kalian, id card ya, I-D C-A-R-D" ucap polisi di depan Raion, Sylvester dan Eliza

Setelah mereka di tangkap saat pengejaran Juan, mereka bertiga di bawa ke kantor polisi dengan kesalahan perusakan terhadap properti

"kan aku bilang, aku seorang detektif" ucap Sylvester

"seorang detektif macam apa yang tidak membawa tanda pengenalnya?"

jawab polisi yang sudah benar benar kesal

"itu terjatuh di mobil, dan mobil ku meledak, apa kalian tidak mengenal wajah ku?" balas Sylvester dengan sedikit candaan

Raion yang melihat Sylvester terus mengelak, ia terhening memikirkan suatu alasan untuk dirinya sendiri, sementara Eliza hanya diam

"lalu bagaimana dengan kamu?" tanya polisi setelah menghela nafas mendengarkan jawaban dari Sylvester, dan lalu memalingkan wajahnya ke arah Raion

"tidak ada" jawab Raion singkat setelah mengecek seluruh kantongnya dan mengeluarkan uang 10 won yang langsung di ambil oleh Eliza

"pengenal mu juga ikut meledak di mobil?" tanya polisi

"tidak, saat aku masak ramyeon, terjadi percikan api kecil, dan aku memadamkannya dengan dompetku, jadi mereka semua terbakar" jawab Raion sambil menundukan kepala dan menutup matanya dengan tangan, seolah sedih dengan cerita itu

"ah paman polisi, kamu jahat sekali" ketus Sylvester sambil mengusap kepala Raion, sang polisi menambahkanya dengan helaan nafas

"ini punya aku pak" ucap Eliza, memberikan kartu pelajarnya

"Kim Eliza, usia 16 tahun, kamu masih sangat di bawah umur" ucap polisi

"baiklah, kalau begitu nama kalian?" tanya polisi

"Namaku Sylv----" jawab Sylvester terhenti lalu kupingnya di tarik oleh Raion

"kamu akan memberitahu nama aslimu?" bisik Raion bertanya

"apakah disini nama ku harus menjadi nama korea?" bisik Sylvester ke Raion

"sepertinya begitu" jawab Raion berbisik

Lalu mereka berdua menganggukan kepala, polisi dan Eliza hanya terheran heran dengan mereka

"Ah, baiklah, aku Si El, Si spasi El, ya Siel, bukan Sieol, mengerti?" jawab Sylvester mencoba meyakinkan polisi, ia pun membuat huruf bayangan menggunakan jarinya seperti 시엘 (시엘 = Siel )

"dan aku Ra-, Lay, ya Lai" ucap Raion dengan senyum lebar

"eun" tambah Sylvester yang mencoba menahan tawanya

"Dia Si El dan aku Lai" jawab Raion dan di tambah "eunnn" oleh Sylvester

(Eun yang di maksud Sylvester adalah penambahan nama Lai - eun yang di artikan Sylvester sebagai Raion)

"bagaimana dengan marga kalian?" tanya balik polisi

"Han! " jawab mereka serentak, setelah mata mereka melihat salah satu nama Han di salah satu daftar pencarian hilang di papan tulis

"ah benar, kami berdua saudara, brother yoo" ucap Sylvester dengan swag

"ya benar ha  ha  ha " balas Raion tertawa terpaksa

"ya, dan aku kakak nya haha" balas Sylvester dengan tawa

"ya, brother, hyungg, ya .." balas Raion sambil menginjak kaki Sylvester (Dalam bahasa Korea, kata 'Hyung' memiliki arti 'Kakak laki-laki', akan tetapi kata ini bersifat khusus karena penyebutan ini hanya digunakan oleh adik laki-laki untuk memanggil kakak laki-laki.)

Melihat tingkah Raion dan Sylvester polisi hanya diam dengan kerutan di alisnya

"mereka terlalu gila untuk wajah yang tampan seperti itu" pikir Eliza yang juga terheran

"kamu?" tanya polisi ke Eliza

"a--"

"dia adik kami, ya adik bungsu" ucap Sylvester "dia mengikuti ibu kami, jadi Kim adalah marganya, tapi dia tetap adik ku, benarkan?" tambah Sylvester mengedipkan kedua matanya saat melihat Eliza

Eliza hanya mengangguk kebingungan, dan sedikit mulai sadar, bahwa mereka mencoba menipu polisi

"baiklah, saya Lee Yeon Suk, dan kalian Han Si El, Han La i, Kim Eliza, kalian bertiga bisa menghubungi orang tua atau wali, untuk memproses lebih lanjutnya" tegas sang pak polisi

Lalu mereka bertiga diam sejenak, menyadari tidak ada yang bisa di hubungi, Sylvester yang meninggalkan handphonenya di mobil, Raion yang tidak mempunyai Handphone, Eliza yang takut oleh bibinya

Tidak ada yang bisa mereka lakukan, bahkan untuk nomor telpon-pun tidak ada yang bisa mengingatnya dengan baik

Setelah diam untuk yang cukup lama, akhirnya Pak Polisi Lee membuka percakapan kembali "ada apa? sudah hampir setengah jam kalian diam"

"menunggu keajaiban" ucap Eliza dengan wajah polos, dan ditambah oleh dua anggukan Raion dan Sylvester

mendengar jawaban itu, polisi menahan mereka di sel sementara dan memberikan mereka ramyeon, segera mereka memakannya

lagi asik mereka memakan ramyeon, seorang pria datang langsung mendekat ke arah tempat duduk Pak Lee

"tolong lepaskan mereka, saya walinya" ucap pria itu, ia adalah Sekretaris Shin

*sebelumnya*

"Direktur Ed, saya ingin memberi tahu tentang kekacauan yang terjadi di gedung audisi, ini foto yang di ambil dari beberapa yang beredar di sosial media" ucap seorang pria yang berjalan di sebelah Direktur Ed

"ok terimakasih " singkat Ed

Ed memperhatikan setiap foto yang tersebar di sosial media, salah satu foto terlihat jelas wajah wajahnya

"Mereka.." ucap Ed, seraya memasuki ruangan kerjanya

Ed langsung mengambil handphone nya, setelah tau siapa penyebab kekacauan di gedung audisi

"Saya Hijikata Eizo Daiki, tolong hubungkan saya ke Pak Hijikata Raion Jr"

"Baiklah" ucap seseorang yang mengangkat panggilan Ed

"Ada apa Eizo?" ucap Hijakata Raion Jr, yang sekaligus ayah dari Raion

"sepertinya Raion ada di kantor polisi, ia bersama Sylvester dan teman nya" balas Ed

"Kekacuan yang terjadi di gedung audisi, sudah tersebar di media sosial, dan beberapa wajah terlihat jelas wajah Raion dan Sylvester" tambah Ed

"Baiklah, saya akan menyelesaikannya" jawab ayah Raion

Panggilan di tutup oleh Ed, ayah Raion langsung memerintah kan beberapa bawahannya untuk menarik semua yang beredar di sosial media tentang Sylvester dan Raion

Dengan cepat Ia menelpon salah satu Komisaris kepolisian yang berada di salah satu kota di negeri gingseng tempat Raion berada untuk memerintahkan beberapa anak buahnya agar tidak melanjutkan penyelidikan tentang kekacauan lalu lintas serta kerusakan properti yang di lakukan oleh Sylvester dan Raion

Berita itu juga terdengar hingga ke kuping Park Hyun Ki, dengan sigap Park Hyun Ki memerintahkan Sekretaris Shin untuk menjemput Sylvester dan Raion

***

Diluar gedung polisi, tiga orang pemuda itu berdiri menghirup udara segar malam hari

"Jadi kalian benar benar saudara?" tanya Eliza

"Tidak" jawab Raion

"no 122" ucap Sylvester

"ah ini, aku mengikuti audisi" jawab Eliza, tersenyum manis, Eliza sadar audisi yang di lakukan nya tidak berjalan lancar dan berakhir di kantor polisi, Eliza menahan tangisnya dengan senyuman

"pulang lah, sudah malam, gunakan uang yang kamu ambil dari ku tadi untuk Taksi" ucap Raion

"pakailah jacket ini" ucap Sylvester sembari memakaikan nya ke Eliza

"maaf membuat mu ikut dalam masalah ini" tambahnya

"baiklah" jawab Eliza

Setelah Eliza mendapati taksi lalu pergi meninggalkan Raion dan Sylvester, Eliza merintihkan air mata dalam perjalan pulang yang sudah di tahannya sejak tadi

Raion dan Sylvester masih berdiri di depan gedung polisi, menunggu sekretaris Shin keluar

"Jadi apa rencana mu selanjutnya?" tanya Raion

"belum tau" jawab Sylvester sambil melihat langit malam

"Zhang Juan, ku dengar dia ada di lokasi saat 3 tahun lalu itu, aku akan menangkapnya untuk mengetahui kasus yang terjadi pada 3 tahun lalu itu, kedatangannya ke negeri ini, membuatku semakin curiga akan sesuatu, mungkin aku akan disini untuk sementara waktu" Tambah Sylvester

mendengar ocehan Sylvester hanya membuat Raion terdiam, melihat Raion diam Sylvester menepuk punggungnya, tidak lama kemudian Sekretaris Shin keluar

"Sekretaris Shin" panggil Sylvester

FORM

+++

Nama: Hijikata Raion III

Panggilan: Raion

Jenis kelamin: Laki-laki

Usia : 27

golongan darah : B

Zodiak : Virgo

Status : -

Anak : -

+++

avataravatar
Next chapter