1 Chapter 1

"Truth or dare?" Tegas Jay sembari melihat ke arah Riaon

"Truth" Jawab Raion dengan sedikit berhela

"What is the most important thing in life?(Apa yang paling penting dalam hidup?) " ucap Jay dengan senyumnya

Raion terteguk diam dan melihat mata Jay dengan tatapan kosong, pendengarannya tercampur dengan suara canda tawa teman-temannya

"Oii... Raii.., Raion!?" teriak Jay memanggil Raion

Ed sang sepupu yang menyadari Raion tidak menjawab, lalu Ed menghalangi penglihatan Raion dengan telapak tangannya

"ohh, me" Jawab Raion singkat yang sontak membuat teman nya terdiam dengan kerutan di kening

tidak ada lanjutan suara yang keluar dari bibirnya, jawaban Raion membuat suasana ruangan menjadi hening, hingga suara notif panggilan masuk pada hp Ed

*panggilan Masuk*

*Paman Gila*

Raion yang melihat layar hp itu lalu langsung mengambil dari tangan Ed, dan pergi keluar untuk menjawab panggilan

"Ayah, ini aku" ucap Raion

"Ada apa?" jawab sang ayah yang sangat mengenal suara anaknya

"Aku mau tinggal di kota ini, jadi mohon bantuannya" balas Raion

"Baik----" Raion memutuskan panggilan sebelum sang ayah melanjutkan perkataannya

Raion kembali ke tempat duduknya, menikmati acara kembali yang diadakan dirumah sepupunya Ed malam itu.

***

duggg

suara benturan keras di pagi hari

"Asssh" Raion terjatuh dari kursi yang dipakainya untuk tidur semaleman

"pagii" ucap wanita muda yang sudah mempunyai 4 anak, dia adalah istri Ed yang sedang membuat sarapan pagi

"Pagi kak Yuna, seja--" jawab Raion sambil menggaruk kepalanya, namun kalimat nya terhenti ketika mendengar suara bell pintu

Yuna berlari kecil ke arah pintu, Raion yang masih terdiam sejak ia terjatuh dari kursi menunggu dan menatap ke jalur arah pintu masuk, sementara Ed yang baru keluar dari kamar mandi hanya bingung melihat apa yang di lihatnya

"o??"

ucap Yuna saat buka pintu dengan wajah kaget ketika melihat tamu yang datang adalah seorang Pria paruh baya dengan setelan jas hitam, "Ayah?" lanjut Yuna "ada apa pagi sekali?, silahkan masuk"

"Ayah" ucap Raion yang langsung berdiri dan membenarkan pakaiannya

Ayah ini adalah ayah Raion, dia adalah Hijikata Raion Jr. seorang pengusaha ternama dari negeri sakura yang sudah go to International, Perusahaan nya R.E.D selalu menjadi No.1 dalam segala aspek dalam beberapa tahun terakhir.

"Ayah, ada apa?" Tanya Raion

"Ayah akan mengurus semua kepindahan mu hari ini, sesuai keinginan mu" jawab ayah nya tegas

***

"Ini rumah, peralatan, berkas mu dan jika kamu perlu sesuatu yang penting, pakailah alat ini, dan mobilmu akan datang sebentar lagi" ucap Ayah nya

Rumah kaca dengan desain modern minimalis membuat mata Raion sibuk melihat kesana kemari seakan dunia miliknya, Raion bahkan tidak mendengarkan apapun yang di katakan ayahnya

"dan kamu pegang perusahaan yang disini" lanjut Ayahnya yang terus berbicara

"Aku menjadi CEO? aku tidak mau" jawab Raion sambil melihat berkas nya

"Ayah tidak menyuruh mu untuk menjadi CEO, tap-"

"maksud ayah pegang kan? baiklah akan aku pegang agar tidak lari" Kebiasaan buruk Raion yang selalu memotong pembicaraan Ayahnya

tak lama berselang ayahnya pamit, dan Raion berniat pergi keluar untuk mencari makan

"Baiklah Negeri gingseng, aku datang" ucap Raion saat membuka pintu dan melangkahkan kakinya

***

Disisi lain dari Negeri gingseng seorang gadis keluar dari rumahnya dengan helaan nafas yang cukup panjang langkah kaki nya menjadi berat "kapan aku bisa ke negeri sebrang" ucap Kim Eliza usia 16 tahun dengan seragam sekolahnya

Sesampainya di sekolah Eliza menjadi murid pada umumnya, Eliza mempunyai banyak musuh dari pada teman, Eliza pun bukan anak yang pandai bersosialisasi, semenjak ibu dan ayah nya meninggal Eliza tinggal bersama bibinya

Eliza di perlakukan seperti pembantu saat di rumah bahkan bibi yang terus menanyakan harta orang tua nya kepada Eliza, sepupu yang membenci Eliza dan paman yang tidak memperdulikannya

Usianya yang genap 16 tahun tidak ada satu pun yang ingat, namun Eliza tetap optimist bahwa hidupnya akan lebih baik

Setelah pulang sekolah Eliza langsung pulang kerumah mengharap ada kejutan ulang tahun, mengharap ada kejutan Eliza malah di lempar piring oleh bibinya

"dasar kurang ajar! berani nya kamu menghina anakku yang berharga!" bentak bibi nya, Eliza hanya diam dan menundukan kepala, Eliza bahkan sama sekali tidak tau apa yang terjadi, Sunmi keluar dari kamarnya melihat Eliza yang sedang di marahin, meledek dengan senyum dan mata tajamnya

Sunmi anak dari bibi, Sunmi selalu senang menjahili Eliza, melihat tawa jahat Sunmi, Eliza geram, sementara paman hanya sibuk dengan acara berita di televisi, tidak sama sekali paman melihat kearah Eliza

Semua seperti terencana untuk menyerang atau pun mengusir ku dari rumah dan meminta harta dari orang tuaku, benak Eliza

"Anakmu yang selalu menghinaku! dan lagi berani sekali bibi melempar piring kepada ku? semua perintahmu selalu aku lakukan, kau membuat ku seolah seperti pembantu! dan kau hanya ingin harta orang tua ku yang bahkan aku sendiri tidak tau!" teriak Eliza histeris tidak tahan akan semua yang ada di simpan di benaknya

"dasar tidak berguna, tidak tau terimakasih sekali kamu" balas sang bibi

"sudah mama, dia memang tidak berguna, tapi sudah cukup untuk hari ini, aku lagi muak dengan wajahnya" ucap Sunmi dengan sinis

mendengar itu Eliza langsung berlari meninggalkan rumah dengan tangis nya, kaki nya terus melangkah, pandanganya menjadi rabun karna air matanya

Entah kemana tujuannya, Eliza pun tidak tau, yang paling penting bagi Eliza saat itu adalah keluar dari tempat jahanam itu

langkah kencang kakinya membawa Eliza ke sebuah ujung dermaga, lalu Eliza berteriak sekencang nya

teriakan nya berderu dengan ombak laut yang menabrak tebing dermaga

"mama, papa, aku kangen kalian" isak Eliza

"di ulang tahun ku yang 16 ini, aku hanya mengharapkan aku bisa lulus Audisi dan mendapatkan teman hidup atau pacar" tangis Eliza tidak ada hentinya

"apa apaan aku ini, sempat sempatnya memikirkan pacar" Eliza tertawa kecil menertawakan harapannya dan menghapus semua air mata

Setelah reda dengan luapan emosi Eliza melihat sekitar, tidak sadar mengapa bisa sampai di dermaga Eliza menepuk dua pipinya dan membalikan badan, saat Eliza berbalik matanya melihat seorang Pria setinggi sekitar 185cm berdiri berjarak 1 meter dan menghadap kearah Eliza

"uwaaaaah" Teriak Eliza

Form

+++

Nama: Hijikata Eizo Daiki

Panggilan : Ed

Jenis kelamin: Laki-laki

Usia : 29

golongan darah : AB

Zodiak : Capricorn

Status : pernikahan dini

Anak : 4

Pekerjaan CEO

Ed sepupu dari Raion, saat kecil mereka selalu bersama.

+++

avataravatar
Next chapter