webnovel

PERMULAAN

Kelelahan dari bekerja, aku pulang dengan perut lapar

Aku memutuskan untuk mampir ke minimarket terdekat untuk membeli makanan beku untuk dimakan karena terlalu lelah untuk memasak makanan

Dalam membeli makanan aku teringat kalau pisau dirumah sudah tidak layak pakai dan memutuskan membeli satu

Besok adalah hari libur, artinya aku bisa menghabiskan waktuku bermalas-malasan bermain game sepuasnya

"TOLONG"

Dalam perjalanan pulang, dijalan yang gelap aku mendengar suara wanita berteriak

Ketika aku cek suara itu datang dari gang

dan aku melihat dua orang wanita yang dikelilingi oleh lima orang pria

Akupun langsung memanggil polisi

Salah satu pria itu memegang erat salah satu wanita itu

"Lepaskan"

"Ayolah bentar aja"

"Lepaskan Clara!!"

Buk!

Teman wanita yang di pegang memukul kepala pria itu dengan cukup keras sampai pria itu mengeluarkan darah dari hidung nya

"Cewek sialan!!"

Buk!

"Ugh"

"Lana!!"

Teman pria itu memukul perut wanita itu hingga berlutut kesakitan

'Kenapa polisi belum datang sih? haruskah menolongnya, tapi mereka ada lima orang, apa aku benar-benar harus menolong nya?'

Pekirku, ingin menolong namun takut karena kalah jumlah

"agh... Bodo lah"

Ucapku memberanikan diri

"Hei berhenti"

Ucapku untuk menarik perhatian mereka

"Hah? Siapa lu?"

"Mau jadi pahlawan lu?"

"Aku sudah menelepon polisi, kalau ingin kabur sekarang saat nya"

Ucapku mengancam mereka

"Heh,kau pikir aku bakal takut sama ancaman lu? Gua masih punya waktu buat kabur bahkan setelah ngehajar lu!"

'sial tidak mempan, kenapa lama banget sih polisi disini'

"Hei, anak baru, urus nih orang, kami bakal bawa cewek cewek ini ke markas"

"Siap, bos"

"Miles awasi anak baru itu"

"Baik bos"

Nampak nya orang ini adalah pemimpin nya

"Hei, tunggu!"

Teriakku mencoba menghentikan orang orang itu

"Eits"

Buk!

"Ugh..."

"Lu pikir bisa lewat guru aja?"

Orang yang di suruh mengawasi anak baru itu memukul perutku, akupun mundur beberapa langkah karena kesakitan

'sial, pukulannya sakit sekali!'

Aku pun mengambil pisau yang baru kubeli karena tidak yakin dapat menang dengan kosong

"Hoo, main senjata nih? Oke"

Si anak baru itu mengeluarkan pisaunya dari balik baju nya

Orang satu nya tampak nya hanya akan mengawasi saja dan tidak berpikir untuk ikut campur selama si anak baru melawanku

Aku pun mengambil kuda-kuda

"Hiyaaa!"

Orang itu maju dengan pisaunya dan mengayunkannya kebawah

Akupun memegan pergelangan tangannya dan menancapkan pisau ku ke paha nya

Jleb

"AAAGGHH SIALAAAAN"

Orang itu berteriak kesakitan

Aku meneruskan serangan ku ke tangannya yang memegang pisau dan mengambilnya

"AAAGGHH BAJ*NGAN!!"

"Berhenti!"

Ucap orang yang dari tadi hanya mengawasi

"Mundurlah, biar aku yang urus orang ini,kau kembalilah ke markas untuk merawat lukamu"

"DIAM!! AKU PASTI AKAN MEMB*NUH BED*BAH INI!!"

"Aku bilang mundur!"

"Ugh... Baiklah"

Orang itu lalu pergi dengan tertatih-tatih

"Siapa namamu?"

Ucap nya menanyakan namaku

Aku tidak menyadari nya tadi karena terlalu fokus bertarung tapi orang ini tinggi sekali dengan tinggi kisaran 190 cm, dia pun memiliki otot yang besar

"Kenapa aku harus memberitahukan namaku padamu?"

Jawabku

"Janganlah terlalu kaku, aku lihat kau punya kemampuan, akan sia-sia jika harus menyingkirkan mu di sini, bagaimana jika kau bergabung dengan kami?"

Ucapnya menawarkan untuk aku bergabung dengannya

"Kau pikir aku akan percaya dengan ucapan mu?"

"Tenanglah, aku tidak berbohong, jika kau bergabung, setiap hari kau tidak akan bosan, setiap hari kau akan merasakan wanita baru"

'dia sepertinya tidak bohong'

"Baiklah, aku gabung denganmu"

"Bagus, ayo kemari aku akan ku kenalkan kau pada bos"

Aku berjalan mendekati pria itu ketika aku sudah di dekatnya dia berbalik badan dan mulai berjalan memimpin jalan

"Oh ya, siapa namam-?!"

Jleb jleb

Aku menusuk paha kananya d engan pisauku dan lengan atas nya denga pisau yang kuambil dari orang tadi

"SIALAN!!"

BAK!

Di memukulku tepat di kepala dengan keras, hingga aku terjatuh

"UGH... Sialan, padahal aku sudah berbaik hati mengundangmu, tapi kau malah menyerang ku? Sialan!"

Bak! Ba! Bak!

Dia terus menendang ku, tidak memberikanku kesempatan untuk berdiri

"Ugh! Ugh!"

'Sial! Sakit sekali! Bukankah aku sudah menusuk kakinya? Kenapa tendangannya sakit sekali?'

Bak! Bak! Bak!

Dia terus menerus menendangku tanpa berhenti

'sial, apa aku akan mati disini? Kenapa polisi lama sekali datangnya? Apa mereka(wanita yang diculik) baik-baik saja?'

Di waktu mataku mulai buram ada layar kotak yang muncul di depan mataku

[DUNIA 200568(BUMI) TELAH TERHUBUNG DENGAN DUNIA LAIN]

'Hah?'