webnovel

Mengikhlaskan

Kita tidak bisa memberikan kebahagiaan orang dengan usaha kita sendiri. Karena bahagia bisa diciptakan hanya dengan dirimu sendiri. Percuma, jika kamu mengajaknya keliling dunia tetapi hatinya tidak merasakan bahagia. Mungkin mulut masih bisa berbohong dan mengucap bahagia, tetapi tidak dengan lubuk hati yang paling dalam. Ada yang bahagianya bisa makan di restaurant mewah, ada juga yang membeli barang kesukaannya dan orang lain tidak boleh mencacinya. Sebab takaran bahagia setiap orang berbeda-beda.

Berbicara mengenai bahagia. Kamu tidak mungkin bisa bahagia ketika hatimu belum bisa move on dari seseorang yang pernah mengisi hari-harimu. Relakan yang pergi, kemudian ikhlaskan. Hatimu harus siap menerima orang baru, orang yang akan membuatmu jauh lebih baik dari sebelumnya, yang selalu mengingatkan akan kebaikan, dan yang paling penting bisa terus bersamamu tanpa ada pihak ketiga.

Memang susah melupakan kenangan yang ada, sebab kita tidak diajarkan melupakan. Jadi kenangan yang ada buat sebuah pembelajaran saja. Enggak semua hal yang berhubungan dengan masa lalu harus dilupakan bukan?

Jika sekarang sudah menemukan orang yang menurutmu cocok, jangan berpindah-pindah lagi. Perasaan tidak semudah itu dibercandain

Itulah hakikat kita, manusia. Yang sering mendambakan sesuatu yang tidak kita punya. Hanya dengan alasan, "aku ingin bahagia" apa tiap-tiap kehadiran yang ada disisimu sekarang ini tidak memberi rasa bahagia walaupun sedikit ia? Mungkin itu alasan yang berlapikkan ego dalam diri kita. Sering memandang apa yang tiada berbanding mensyukuri apa yang kita punya. "Please, mulai hari ini bersyukur dengan apa yang ada hargai ia selagi masih ada". Karena mungkin kita terlambat untuk bermula dengan hari esok, jika semuanya telah tiada.

Lagi, lagi dan lagi Bunga bermipi tentang mantannya yang telah memutuskan pergi atau selingkuh di hadapan Bunga sendiri. Masa-masa bersamanya selama kurang lebih 1 tahun membuat Bunga mengingatnya kembali.

"Astagfirullah kenapa gue mimpi jalan sama dia lagi" Tukas Bunga kaget karena sudah seringkali bermimpi tentang mantannya, anehnya kejadiannya selalu sama persis dengan yang sebelum-sebelumnya. Di tempat yang sama, waktu yang sama, bahkan baju yang sama.

"Kenapa ya, apa ada yang salah denganku? Aku sudah mencoba move on tapi selalu gagal dengan mimpi itu. Apa gue ada salah pas waktu itu ya" Ucap Bunga dan memikirkan kejadian tersebut, "Apa gue harus minta maaf ke dia?" Ah gak mungkin masa gue ngechat duluan. Ngg.." Bunga mengelengkan kepalanya dan tertegun

Bunga mengingat satu kejadian dimana dia bermaksud bercanda ke mantannya tetapi malah kebablasan dan membuatnya sakit hati dengan bercandaan Bunga. Bunga mencoba menyuruh Inka datang kerumahnya, untuk membicarakan hal ini. Dia enggan menggunakan media sosial miliknya untuk meminta maaf.

WhatsApp

Inka

Lu bisa dateng kerumah gue ngga? Ada yang mau gue bicarain. Ini kan hari libur sekolah. Please dateng ya🥺

05.34

Inka tidak membalas pesan dan tiba di rumah Bunga sekitar 1 jam setelah dia membaca pesan tersebut.

"Assalamualaikum" Tukas Inka dibarengi dengan mengetuk pintu

"Assalamualaikum Bungaaa" Semakin keras Inka mengetuk pintunya

"Waalaikumsalam" Jawab Bunga dan menyuruh Inka masuk ke dalam, "Masuk aja sini ke kamar gue aja"

"Eh emangnya ada masalah apa sih nyuruh gue pagi-pagi banget kesini" Tukas Inka yang semakin penasaran dengan masalah Bunga

"Nanti gue ceritain di kamar aja ya"

Kamar Bunga sangat aesthetic, di hias dengan gambar pemandangan oleh tangan dia sendiri dan di tempelkan di dinding dengan lampu warna-warni. Ada lemari, meja, bahkan televisi di kamarnya pun tersedia dengan speaker yang besar. Katanya jika sendirian di rumah dia bisa karaoke di kamarnya.

"Udah sekarang ceritain apa masalah lo"

"inkaa😭" Bunga mengeluarkan air matanya

"Lo kenapa sih, kenapa nangis" Tukas Inka

"A-anuu, lo tau kan mantan gue si Rama? Nah gue kebayang-bayang dia terus. Bahkan gue bermimpi sama, tempat yang sama, waktu yang sama, bahkan anehnya baju gue sama dia sama. Gue bingung harus ngapain"

"Lah, bukannya dia selingkuhin lo ya dulu?" Tanya Inka dan memberikan tissu yang berada di atas speaker

"Iyaa, tapi kan dia nggak ngomong apa-apa sama gue. Katanya lo kan udah tau sendiri gitu"

"Nyesek sih pastinya enggak bilang apa-apa tapi menunjukkan ke lo kalo dia sudah sama cewe lain"

"Gue udah 5 kali bermimpi hal yang sama Inkaa" Bunga menangis dengan kencang

"Lu sendiri kan sudah jalan sama Onad kan? Udah mending lo lupain Rama itu. Udah nyakitin lo tapi masih kebayang aja lo sama dia. Buat apa Bungaa kebayang sama orang yang udah nyakitin kitaa. Saran gue fokus aja sama Onad, kayaknya dia orang yang bener-bener baik deh keliatannya. Apa lo gak bersyukur sudah ada orang yang sekarang berada disisi lo" Ceramah Inka panjang lebar udah kayak ahlinya masalah percintaan padahal dirinya sendiri selalu gagal tapi masih saja memberikan motivasi ke orang lain.

Bunga mengelap tangisnya, "Iya Inkaa, gue harus gimana. Gue pengen minta maaf ke Rama kalo gue ada salah sih tapi pake akun medsosmu ya. Soalnya gue udah blokir dia males kalo buka lagi"

"Yaudah iya boleh, sudah nggak usah menyesal. Kamu sudah berjuang dengan baik untuk hubungan yang dulu tetapi malah gitu balasannya. Tenang aja karma bakalan datang gak salah sasaran kok" Inka memberikan handphonenya ke Bunga, "Nih pake aja mau chat gimana"

"Gimana ya, gue juga bingung"

"Mending gini saja, kalo gue ada salah maafin gue ya. Udah gitu aja nggak usah berbelit-belit. Ntar dia baper lagi lo yang repot. Apa jangan-jangan lo masih suka sama dia?"

"Hahahahahahaha, nggak lah Inkaaa. Balikan sama mantan tu sama saja nonton film 2 kali, endingnya juga bakal sama kan?"

"Nah itu tau" Tukas Inka dengan sedikit senyuman

Bunga mencari akun instagram milik Rama, dan memberanikan dirinya memberi pesan. Entah balasan apa yang diterima Bunga tidak mau tahu, dia hanya ingin meminta maaf dengan baik-baik.

"Udah?" Tanya Inka

Bunga mengembalikkan handphone Inka, "Udah nih. Makasih ya"

"Alah kayak sama siapa aja lo, gue udah anggep lo seperti saudara kembar gue"

"Tapi cantik gue titik, no debat udah valid" Bunga tertawa dengan memukul bahu Inka pelan

"Iya-iyaa cantik lo. Yang penting lo bahagia gue udah seneng"

Karena di rumah Bunga tidak ada orang, Ayah dan Ibunya sedang ke luar kota mengawasi pembangunan karena Ayah Bunga adalah seorang Arsitek. Dan kakaknya keluar rumah sejak kemarin. Jadi Bunga semaleman menjaga rumahnya. Bunga tipe orang pemberani, dia tidak takut akan setan atau apalah itu. Karena dia yakin kalau tidak mengganggu tidak akan diganggu olehnya.

"Gimana kalo kita karaoke aja? Biar lo gak sedih terus, katanya menyanyi bersama bisa meningkatkan mood dan juga mengelola emosi dengan lebih baik" Tukas Inka

"Yaudah ayo boleh, suara gue udah kayak Shakira Waka-Waka" Bunga kemudian berdiri dan menyalakan Speaker dengan televisi

Inka membantu Bunga, "Kalo gue sih bisa suara cowo dan cewe kayak yang ada di televisi dulu haha"

"Buktikan aja baby" Ucap Bunga dengan mic di tangannya

"Sekuy lah, kita barengan aja nyanyinya, duo gituu. Namanya duo BUKA. Bungaa dan Inkaa, asekk"

Mereka berdua menghabiskan waktu pagi sampai siang dengan menyanyi bersama. Memang benar kata Inka, menyanyi bisa meningkatkan mood menjadi lebih baik. Ketika sebelumnya bersedih bisa bahagia kembali. Makanya banyak yang meresapi ketika mendengarkan lagu seolah-olah mereka benar-benar hidup di dalam lagu tersebut.

Menurutnya lagu merupakan seni yang paling indah, ada banyak sekali macam-macam genre di dalam lagu. Tergantung dalam kondisi apa kita sekarang, kalau lagi bersedih bisa mendengarkan lagu yang penuh semangat.

Terimakasih musik yang telah merubah hidupku, telah menjadi bagian ceritaku

Bunga Ramadhani-

Next chapter