webnovel

4

"Ibuuu... enggak usah teriak gitu dong." Dara menutup salah satu telinganya.

"Abis Kamu kayaknya nggak dengerin Ayah sama Ibu ngomong.

Besok ada yang mau ketemu sama Kamu." Jelas Ibu.

"Siapa?" Tanya Dara yang tengah menonton animasi robot biru favoritnya yang masih tayang sejak Dara kecil hingga saat ini.

"Pak jodi sama anak lelakinya katanya pengen ketemu kamu, Mereka itu tet," belum selesai Ibu menjelaskan Dara dengan cepat menyaut.

"Besok Dara mau ngajar bu, ibu kan tau anak-anak yang Dara bimbing banyak, ada Dika, salsa,ina,siti,kahfa,fitri,ali, terus sekarang tambah dua lagi." Dara beralasan, karena sudah biasa mereka mencoba untuk menjodoh-jodohkan Dara, namun tak ada satupun yang dapat mengambil simpati Dara. Bagaimana mau mengambil simpati? Bertemu saja Dara enggan.

" Besok minggu. Kamu libur." Ucap Ibu.

"Eeee ... Besok ada pertemuan di yayasan , Guru-guru harus hadir semua bu." Dara kembali beralasan.

"Ya udah deh Yah, pertemuannya di tunda dulu aja. Dara banyak urusan." Ucap Ibu pada Ayah namun matanya melotot ke arah Dara.

Sebaliknya, Dara malah tersenyum agar Ibunya tidak lama-lama kesal dengannya.

Segera Ibu menekan tombol off pada remote televisi.

" Yaaahhh Ibu, kan belum selesai itu filmnya," Dara merengek seperti anak kecil.

"Nanti nonton di youtube aja. Sekarang mandi, mana ada perawan jam segini belum mandi? Jorok." Ucap Ibu.

" Iyaa iyaaaa ini mau mandi, ibuku yang cantik." Ucap Dara seraya melaksanakan perintah Sang Ibu tercinta dengan bola mata yang melirik arah jarum jam tepat pukul 11.00.

Memang sudah cukup siang sih, dasar Dara sudah 20 tahun, masih saja kekanak-kanakan, maklum anak tunggal.