webnovel

Pria Yang Mempesona

"Nona apakah kamu baik baik saja?"

Selvia lalu berbalik menundukan badannya setelah melihat rupa pria yang bertabrakan dengannya, karena dia harus mengumpulkan buku buku yang berhamburan di jalan.

Pria itu lalu membungkukan badannya dan membantu Selvia,

"Nona, Apakah kamu sedang menangis? "

"Ah, Maaf Nona aku telah menyenggol kamu, sehingga buku bukumu berhamburan! "

Selvia lalu mengusap pipinya yang sangat terlihat jelas air matanya, dan mulai membalas perkataan pria itu,

"Tidak apa apa, Ini kesalahanku yang tidak melihat ada orang di depanku berjalan, seharusnya aku yang minta maaf kepada Tuan"

Setelah Selvia mengumpulkan semua buku yang berserakan yang dibantu oleh pria itu, lalu Silvia berdiri dan mulai beranjak pergi dari pria itu tanpa sebuah kata kata perpisahan.

Tetapi sebelum selvia melangkahkan kakinya untuk bisa pergi, Pria itu menarik tangan kiri Selvia lalu berkata,

"Tunggu Nona!, Pakailah kain tissue ini untuk menghapus air mata yang keluar dari mata indahmu itu! "

Entah saat itu tubuh Selvia beraksi cepat mengambil kain tissue yang diberikan oleh pria itu, padahal Selvia orang yang paling susah untuk bisa dekat dengan seorang pria.

Selvia lalu mengusapkan kain tissue itu kewajahnya, ketika itu dia menghirup harum Aroma bunga Udumbara, membuat tubuhnya terasa sangat tenang.

"Apakah kamu sudah baikan Nona? "

Dengan lembutnya pria itu berbicara di depan Selvia.

"Terima kasih sudah mau meminjamkan kain tissue milikmu, ini aku kembalikan! "

"Tidak perlu Nona, kain tissue itu aku berikan kepadamu, untuk tanda permintaan maafku

karena sudah menyenggolmu, hingga buku bukumu berhamburan, apakah aku boleh tahu namamu Nona"?

Dengan mata yang berkaca kaca pria itu memandang Selvia dengan penuh harapan.

" Maaf aku sedang sibuk, bolehkah aku pergi sekarang! "

Kata kata Selvia yang membuat jantung pria itu berhenti selama 5 detik, ini pertama kalinya bagi Pria itu ditolak oleh seorang wanita untuk bisa mengetahui namanya.

Sebelum sebelumnya, bahkan wanita perlu mengantri untuk bisa dekat dengan pria itu, apa lagi untuk bisa berbicara lama seperti yang di lakukan pria itu kepada Selvia.

Para wanita wanita itu hanya untuk bisa dekat dan mencium aroma tubuh pria itu, perlu mengemis ngemis memohon agar mereka diberi kesempatan untuk bisa dekat, walau pun beberapa detik saja.

Karena walau beberapa detik saja pengaruh besar akan mengubah kehidupan wanita tersebut, dari miskin bisa menjadi kaya, dari wanita bisa menjadi Selebriti.

Itu lah kehebatan kekuasaan yang dimiliki oleh keluarga Pria itu, sehingga para wanita rela mengemis ngemis hanya untuk bisa beberapa detik saja berada didekat pria itu.

Melihat Selvia yang berlari menjauh dari pria itu, dia lalu berusaha memanggil Selvia,

"Nona, Semoga kita suatu saat bertemu kembali! "

Perlahan Selvia mulai menjauh dari pria itu. Ketika Pria itu ingin beranjak pergi dari tempat dia berdiri.

Tiba tiba matanya mengarah menuju kesebuah pot bunga, dia melihat sebuah buku yang lupa dibawa oleh Selvia, lalu dia mengambil buku itu.

Tertulis disampul depan buku itu, "Aku Ingin Berlari Ke Surga" lalu dia mencari sebuah tempat duduk untuk bisa membaca buku yang tertinggal oleh Selvia,

Lalu dia membuka lembar pertama di dalam buku itu yang bertuliskan.

"Diary pertamaku untuk masa depanku, Hari pertama aku masuk sekolah bergengsi di Jakarta, adalah kebahagian yang luar biasa diberikan Tuhan kepadaku dan keluargaku, sebuah awal mimpi yang mulai terwujud dikehidupanku dan harapan mengubah nasib keluargaku yang tertindas oleh takdir. Di malam ketika aku ingin masuk pertama kali Ke sekolah ini, aku bermimpi bertemu dengan teman teman begitu baik kepadaku. mereka semua mencintaku dan mensportku, sungguh mimpi yang begitu indah malam itu, dan mimpi terbangun oleh suara ayam tetangga yang berkokok di sebelah rumahku.

Next chapter