webnovel

Aku Dipermalukan Dan Tubuhku Penuh Dengan Bau Busuk

"Ayo, CEPAT, CEPAT, CEPAT Silvia! "

"Sebastian sudah sangat marah dikelas karena kamu melupakan tugasmu, untuk membelikan ke 5 Ketua Geng Iskind makanan di kantin hari ini! "

"Iya, Aku tahu ridwan, tapi tolong jangan tarik tarik bajuku! "

"Oh! Jadi kamu sekarang berani melawan aku Silvia? "

"Okey, Silvia aku akan adukan semua kelakuanmu yang mulai berani membantah terhadap perintah Sebastian! "

"Jangan, jangan ridwan.. aku tidak akan mengulanginya lagi"

Beberapa saat kemudian, sesampainya aku di depan kelasku, tiba tiba saja telur melayang kebadanku.

Aku pun terlungkup karena serangan telur yang bertubi tubi ke badanku.

"Tolong hentikan ini sungguh sangat sakit"

Kataku mengucapkan kepada mereka.

Tetapi mereka tetap saja melempariku dengan telur telur itu dan menyiramkan sebuah cairan ke tubuhku.

Setelah mereka puas melakukan itu, Sebastian lalu menatapku dan berkata.

"Oh jadi sekarang kamu sudah berani sekali menentang kami ya Silvia"

"Apakah kamu lupa siapa kamu itu, kamu hanya anak kampung miskin yang cuma mendapatkan keberuntungan bisa satu sekolah dengan kami! "

"Maaf Tuan Sebastian, aku benar benar lupa hari ini untuk membelikan makanan kalian di kantin, tapi! tapi! aku tidak akan mengulanginya lagi ke depan nya"

Sambil berbicara dengan gemetaran karena tubuhku yang kesakitan dan khawatir aku akan bisa tersingkir dari sekolah ini karena ulah tangan kotor para ketua Geng Iskind ini.

Saat itu juga Ridwan mulai mengkompori Sebastian dan menyebutkan apa yang aku katakan saat diperjalanan kesini tadi..

" Jadi seperti itu yah sampah Silvia, kamu sekarang benar benar mulai berani membantah kami, ingat kalau kamu setelah ini berani untuk mengikuti pelajaran selanjutnya, maka riwayatmu akan tamat di sekolah ini! "

"Tapi ?, setelah ini ada ulangan Matematika, tidak mungkin aku tidak mengikuti ulangan itu Tuan Sebastian? ".

"Tidak ada ulangan, ulangan, Ridwan CEPAT bawakan tas kacung ini keluar dari kelas sekarang! "

"Baik Ketua Sebastian"

Lalu beberapa detik kemudian Sukoco dari salah satu Ketua Geng Iskind mulai berbicara.

"Lah, Sebastian kalau kamu usir Silvia sekarang? bagaimana nanti kita bisa menyontek jawaban soal ulangan Matematika? "

"Kamu tenang aja sukoco! kan masih ada si mata empat, Ketua kelas kita"

"Oh iya benar juga kamu Sebastian! tapi walau dia tidak sepintar Silvia sich"

"Sudah, sudah, sudah aku mulai lapar nih Sebastian"

Kata Danang sambil merangkul pundaknya Sebastian di depan pintu kelas.

"Cepat suruh si mata empat untuk membelikan kami makanan Ridwan"

"Baik Ketua Sebastian"

Disaat itu juga di depan kelas itu, banyak mata melihatku Dan berbisik bisik.

"Huuhhh si malang yang berani melawan ketua Geng Iskind"

"Si sampah ini tidak tahu diri sich masuk ke sekolah bergengsi kita! "

"Mungkin tidak sampai dia lulus sekolah Sudah mengundurkan diri karena tidak tahan sekolah disini hahaha"

"Hus hus sana keluar kau dari sini sampah! tubuhmu sungguh Bau Busuk!"

Mendengar perkataan bau busuk dari mereka

aku pun baru sadar juga, ternyata telur yang mereka lempar adalah telur busuk dan cairan yang mereka siram ada lah air seni dari para ketua Geng yang sudah mereka persiapkan untuk bisa menghakimiku dan mempermalukanku di depan kelas.

Aku pun bergegas mengambil tas dan berlari ke Toilet untuk membersihkan tubuhku yang diselimuti bau busuk.

Sesampainya di dalam toilet, aku mulai membersihkan bajuku dan berganti pakaian dengan baju olah raga yang aku bawa hari ini.

Next chapter