5 Bagian 4

hai namaku Aditya, biasa dipanggil Adit. Aku anak tunggal, aku tinggal bersama ibuku Kristina dan ayah

tiriku Arthur. Ayah kandungku sudah meninggal karena kecelakaan kerja.

Hubungan dengan ayah tiriku tidaklah terlalu dekat, aku lebih dekat dengan ibuku, kalau ada masalah aku

suka curhat sama ibuku. Disekolah aku adalah kapten tim futsal dan sepak bola, banyak cewek-cewek yang suka denganku dan ingin

menjadi pacarku tapi aku menolak mereka dengan gurauan/candaan. Tahu sendirikan kalau cewek sudah

marah/ngambek kayak gimana. Suatu hari disore hari saat aku dan teman-temanku sedang asyik main bola dilapangan sekolah, aku melihat

ada seorang anak diluar pagar sedang melihat kami main bola, lalu temanku menegurku

"woi lu lagi lihat apa sih" tegur Soni

"oh nggak lihat apa-apa kok" kilahku

aku pun fokus lagi dengan bola yang kami mainkan, aku berusaha merampas kembali bola yang tadi aku

mainkan, aku berhasil mengambil kembali bola itu dari lawan dengan menendang dengan keras bola itu tapi

bola itu malah mengarah dengan cepat ke arah anak yang lagi nonton itu.

"awas bola!" seruku

"bam" bola itu mengenai wajah anak itu (sebenarnya anak itu berada diluar pagar dan

bola itu mengenai

pagar berkawat yang kebetulan wajah anak itu dekat dengan pagar)

akupun langsung berlari dan keluar dari lapangan dan menghampiri anak itu, kulihat dia sedang duduk ditanah sambil memegang dadanya sendiri. Tampaknya dia shock/kaget, lalu aku menghampiri dan menyapanya

"maaf, ade apa kamu tidak apa-apa?"

"iya aku tidak apa-apa" kata anak itu

"maaf kalo bolanya mengenai muka ade" aku minta maaf

"tidak apa" balas anak itu lalu anak itu menjelaskan panjang lebar dan aku hanya menganggukan kepalaku tanda aku mengerti. Aku menawarkan diri untuk membantunya berdiri.

"mari biar aku bantu" sambil aku mengulurkan tanganku, anak itu memegang tanganku, dia berdiri dan "hap" kepalanya mengenai dadaku ternyata dia lebih pendek sedikit dari aku, aku kaget tiba-tiba anak itu

pingsan didekapanku.

"ade-ade" panggilku tapi dia hanya diam.

"aduh pake pingsan segala ini anak" keluhku

lalu aku mengendongnya dan membawanya menuju ke UKS. Anak-anak yang tadi main bola denganku

memanggil-manggil namaku tapi aku acuhkan.

Sampai di UKS aku membaringkan anak itu diranjang, aku melihat tubuh anak itu dari atas sampai kebawah.

Aku baru sadar kalo anak itu memakai seragam SMP.

Aku berpikir "kenapa ada anak SMP main kemari" (SMA)

"apa dia sedang mencari seseorang atau hanya iseng saja" pikirku

kemudian aku mencari minyak angin dikotak P3K yang akan aku pakai untuk menyadarkannya. Nggak

mungkin atau mungkin saja aku akan memakai kaos kakiku untuk membangunkannya tapi bisa saja dia

pingsan lagi dan nggak bangun-bangun lagi. Aku langsung menepis pemikiran itu dari pikiranku, lalu aku pun menggosokkan minyak angin itu dileher dan dihidungnya. Tak lama kemudian anak itu bangun dari pingsannya.

avataravatar
Next chapter