1 Tertangkap Basah

Diruang tamu apartemennya Dion memojokkan seorang wanita di sofa kulit yg baru saja dibelinya minggu lalu.Melihat pandangan si wanita yang nampak sangat mendambakan membuat Dion tak sungkan lagi.Ditahannya kepala si wanita dengan sebelah tangannya dan tangan yang satu lagi menekan punggungnya agar posisi tubuh mereka lebih rapat.Dimulailah sesi awal cumbuannya dengan sebuah ciuman pelan namun sangat intens.Si wanita pun mulai menikmati dan membalas kecupan kecupan itu.

Meskipun Dion melumat bibir gadis cantik ini dengan intens namun dia tidak benar benar menikmati setiap sentuhannya.Dibenaknya terus terbayang wajah lain.Dia terus bersabar dan mengulur ngulur waktu hingga tandanya muncul.

Tandanya perlahan lahan mulai terasa.Siwanita terasa kaku dan tidak lagi membalas setiap ciumannya.Dengan senyum sinisnya perlahan lahan Dion membuka matanya dan melihat kewajah siwanita .

Arah pandangan si wanita bukan ke arah Dion tapi kearah belakang Dion.Dion yg sudah menebak apa yang terjadi hanya berbalik dengan senyum sinisnya yg masih tersungging diwajah dan dengan santainya berpindah ke posisi duduk.Hanya si wanita saja yg tampak terkejut dan bergegas memungut semua barangnya bermaksud untuk segera pergi.

"Anya.Besok letakkan surat pengunduran dirimu diatas meja saya ."

Siwanita yang telah sampai didepan pintu dan sedang memegang kenop pintu berhenti bergerak karena seseorang memanggil namanya.Dia berbalik kearah sisuara berasal.

"Kau tidak salah dengar .Letakkan surat itu besok pagi pagi sekali."

Sipemilik suara bicara tanpa melihat kearah si wanita dan hanya menatap si biang onar,Dion.Meskipun si wanita ini sudah tahu resikonya main api seperti ini dia tetap syok ketika dirinya dipecat begitu saja oleh bos besarnya alias tunangan si playboy Dion.

Dengan bahu tertunduk lesu,siwanita beringsut pergi dari apartemen dengan kepala dan benak penuh penyesalan dan keresehan akan kebutuhan hidupnya bulan depan.

Berbanding terbalik dengan kondisi Anya.Si Troublemaker justru duduk dengan santainya dan masih dengan senyum miring jahanamnya itu memandang sang tunangan cantiknya itu.

avataravatar
Next chapter