4 episode 4

 

"Ya, saya mesan bir..merek terkenal disini

" Baik, nona.

Zeyu pun pergi meninggalkan yuwei, melangkah menuju dapur untuk mengambil bir. tidak lama kemudian dia mengantarkan minuman bir, ke arah mejanhnya yuwei.

"Silakan, nona.

"Terimakasih, Zeyu.

Zeyu pun terkejut mendengar dia menyebut namanya, di dalam kenapa orang itu tau namanya, apa dia pernah bertemu dengannya, tapi dari suaranya aku merasa kenal dan tidak asing lagi aku mendengarkan.

"Kau Yuwei....

"Ya, aku, kenapa?"

"Tidak apa-apa."

"Aku dengar berita , ada seorang pelayan cafe yang kuliah di vineversitas terfavorite. Kau lihat tidak di internet atau televisi.

"Tidak Lihat."

"Sayang, padahal aku ingin melihat berita itu.

"Kau sudah punya."

"Oh ya?"

"Ya."

"Mana?"

Di hati sama lidah mu. Sorry, yuwei, aku harus kembali berkerja. Sebab dari sinilah aku dapatin uang untuk biaya hidup dan kuliahku," kata Zeyu bermaksud pergi meninggalkan mejanya yuwei.

"Eh,tunggu!.

"Ada apa lagi? belum puaskah kau menghinaku?"

"Aku mau pesan satu bir lagi, karena teman kau datang.

"Terimakasih, kalau kau benar mau pesan satu bir lagi, akan aku layani.Tapi kalau kau mau mengasihani dan menghinaku, maka kau cari pelayan yang lain saja. Aku memang orang miskin, tetapi tidak mau dikasihani..." Usai berkata begitu, Zeyu pun pergi meninggalkan Yuwei.

"Huh, dasar sombong!"tutur Yuwei kesal.

"Kau kenal dia?" tanya temannya.

"Ya, Dia anak baru di kampusku."

"Jadi, teman kampusmu?"

"Ya."

"Wa hebat"puji xiowu.

"Hebat kenapa?" tanya yuwei tidak mengerti kenapa xiuwu mengasih pujian pada Zeyu."

"Anak seusia dia sudah mandiri, padahal jarang ada hal seperti itu di jaman sekarang. itulah yang maksud hebatnya.

"Maksudmu?"

"Ya, di saat anak seusia dia yang lain suka bermanfaat-manja dengan mengandalkan orang tuanya, dia malah mandiri. Demi cita-cita, dia relah bekerja keras dan mempertaruhkan harga diri serta membuat gengsi demi membiayai kebutuhan hidupnya. coba kau bayangin, apa itu tidak hebat namanya?"

"Yuwei tidak menjawab. Gadis cantik terpopuler di universitas itu terdiam dengan wajah merenung. Hati kecilnya pun membenarkan apa yang baru saja dikatakan temannya. Ya, memang jarang ada anak muda seperti Zeyu. Kebanyakan yang kerja di cafe, adalah anak-anak putus sekolah. Tapi Zeyu, meski masih sekolah, dia udah berusaha sendiri. Berusaha mencari biaya hidup dan biaya sekolah. Sementara dia dan teman-teman lainnya, bisa hidup royal karena mengandalkan orang tua. Sayang, Yuwei sudah telanjur memperlihatkan sikap tidak suka sama Zeyu. Yuwei sudah terlanjur perlihatkan sifat angkuh da sombongnya, karena dia merasa dirinya paling cantik dan putri tunggal orang kaya. Sehingga kebenaran yang dibisiki oleh hati kecilnya, seperti tidak terdengar.

Yuwei dan xiowu pun sudah selesai minum, dia segera pergi ninggalin cafe dimana Zeyu bekerja. Berusaha mencari rezeki untuk membiayai kehidupan dan kuliahnya. Dia dan xiowu melangkah keluar cafe, menuju ke mobil pergi ninggalin cafe, setelah itu dia mengantarkan xiouwu pulang kerumahnya.

begitu sampai di depan rumah xiowu, xiowu pun turun dari mobilnya Yuwei. Dia pun melangkah keluar dan menutup pintu mobil, dia pun pamitan dan mengucapkan terimakasih sama Yuwei.

" Terimakasih wei sudah antar aku ke rumah. Oh ya wei besok kau ada waktu segang, tidak."

"Ya, besok aku ada waktu segang, kenapa?"

"Kau besok temani aku suatu tempat, yang bisa membuatmu sangat senang.

"Oke, Pulang kuliah kita berangkat kesana.

"Oke, aku pulang dulu."

Xiowu pun pergi ninggalin yuwei, melangkah menuju rumah dan masuk ke dalam rumahnya. Tidak lama kemudian, Yuwei pun segera pergi pulang kerumahnya.

avataravatar
Next chapter