1 Lucky

Beruntung itulah yang mereka katakan padaku tanpa mereka merasakan bagaimana perasaanku

Setiap hari aku harus terus berkelahi dengan diriku sendiri rasa rasanya otak dan hatiku selalu bertolak pendapat tapi mereka sangat kompak dalam satu hal seperti 'Ayo pasang topengmu lagi'.

Sebelum memulai kisah kita harus berkenalan aku Gaberiel nama yang aneh untuk orang indonesia bukan?

Aku bukan gadis SMA yang kaya raya tapi aku juga tidak terlalu miskin kisahku tidak seperti novel pada umumnya mungkin iya mungkin juga tidak entahlah aku alah aku

Yang kubutuhakan adalah mimpi bagi sebagian orang tidak mempunyai cita cita adalah memalukan dan aku masuk kedalam golongan orang itu

Mari kita mulai kisahku...

Febuari 03

Tahun ajaran baru artinya rok biru berubah menjadi rok abu abu kata mereka masa SMA adalah masa yang germilap penuh dengan hasrat pemuda

kami melihat pada peserta pendidik baru yang sangat bersemangat mengikuti ospek seolah olah masa SMA sangat luar biasa penuh dengan romantis andai mereka tau yang sebenar benarnya tapi yah biarkan mereka bermimpi

"Gab maneh dah ngerjain matematika".

Dia uci temanku dia lumayan terkenal dikalangan guru bk tentunya kami berteman sejak ospek dia jauh dari kata feminim

Aku menatap lawan bicaraku itu dan tersenyum penuh arti "Emang ada PR?".

Uci terlihat kesal beberapa kali dia memijit kepalanya sendari melirikku "Bu dede masuk gak ya?".

"Gak kok katanya lagi honyemon, jadi jamkos". Itu bukan kataku tapi ucapan sang ratu gosip Irma menurutku dia sangat terkenal dikalangan pria tentu saja dia ferminim pandai dalam fashion

"Asik mabal yuk". Seruan uci

"Astaghfirullah gak boleh dosa tau". Nah yang satu ini adalah fatimah ketua keputrian di sekolahku terkadang jika aku dekat dengannya serasa aku iblisnya

Aku tersenyum menagapi ajakan uci dan melirik fatimah yang berada tidak jauh denganku "Sekuy lah ci kantin".

Mendengar itu fatimah menatapku dengan tidak percaya sementara uci tertawa

"Dari pada kita disini terus bosen mending kita tiktokan yuk".

Kami langsung menoleh kearah Irma terlihat jelas tatapan tidak setuju dari fatimah dan uci ets bukan berati aku mau yaa

"Ngade ngade lu". Jawaban uci dengan buru buru melangkah pergi meninggalkan kami saking gak maunya

Fatimah menepuk pundakku"Fatimah mau keperpus dulu ya temen temen". Pamitnya

Aku melambaikan tanganku seraya menoleh ke arah irma "Ma gak akan pergi?".

"Ngusir nih ceritanya". Sungkutan irma dengan kesal

Terlitas ide jail dikepalaku "Udah tau pake nanya".

"Ih amit amit gue punya teman gini gini amat". Desisannya lalu cemberut

"Heheh iya ya maaf". Ucapanku dengan ngangkat dua jari berbentuk V

"Ya udah langsung aja kita gosip yuk". Ucapan randomnya

Akupun tampak sedikit berpikir "Udah kaga usah dipikirin, ini berita kekinian". Hasutan irma

Teman setan emang tapi penasaran kan kuputuskan hanya mengaguk dan irma tersenyum banga sesekali dia bersorak

"Jadi gininih dengarin gue ya, ada adek kelas yang ganteng banget bahkan kelas 3 aja ngicer itu cowo katanya sih ya dia anak orang kaya soalnya kelihatan dia pake tas maupun sepatu yang branded". Ocehan irma

Aku menatapnya dengan pandangan kesal bercampur aduk "Kirain apaan".

"Masasih gab gak tertarik sama cowo lu..". Ucapanya mengantung gantung dan mendramakan keadaan " jangan jangan lu lesbi?".

Aku menghela nafas ingin sekali aku menjitak kepalanya"Ma gelut yuk, gue normal pea! gue masih deg degan liat uang".

"Lu yang pea orang mah liat cowo deg degan lah lu kok malah uang mata duitan". Balasanya tidak mau kalah

"kan gue realistis emang lu pikir makan cinta bisa kenyang". Kata aku dengan nada mengejek

Kamipun terus berdebat tapi tenang tidak ada yang baper hanya saja itu cara kami mengakrabkan diri setelah berdebat kami selalu tertawa

Author POV

Kedua sejolin itu terus berdebat layaknya emak emak berebutkan sembako mereka tidak menyadari seseorang pria mendekati mereka dengan baju seragam yang masih biru mengenakan name tag persegi yang besar terpampang seperti foto ktp disudut kanan name tag itu tak lupa topi konyolnya

"Permisi kak". Tegurannya membuat kedua sejolin itu langsung melirik dengan tatapan melotot karena belum puas berdebat

"Wow yang doi dateng dong". Teriakan heboh dari irma "kenapa adek ganteng?". Tanyanya antusias

"Ini kak kata pembimbing harus minta tanda tangan dari kakak kelas". Penjelasanya

"Oh boleh boleh mau ratusan tanda tanganku jabanin dek asal kita diner ya". Kata irma mengedip sebelah matanya dengan genit sementara tangannya gesit menandatangani

Sementara gabriel menatap irma dengan tatapan jijik "Kaya tante girang lu".

Karena tidak tahan melihat sikap irma yang tidak biasanya gabriel dengan cepat menarik kertas yang adik kelas itu dan menandatanganinya "Hati hati dek diculik genderowo". Peringatan gabril sembari pergi dari tempat tersebut

"Sembarangan". Teriakan toa irma hal tersebut membuat pria tadi reflek menutup telinganya melihat itu irma menjadi merah karena malu dan melesat pergi meninggalkan tempat itu

Pria itu menatap kepergian dua sejolin itu entah kenapa pria itu malah terkekeh dan tersenyum kecil

avataravatar