3 bab 3 : ancaman mama

Jam menunjukkan angka 23.58

"Hampir jam dua belas malam"ucap lisa saat ini kembali mengendap, mendekati tali yang di gunakannya saat kabur tadi, dengan gesitnya lisa kembali menaiki dinding dengan bantuan talu tersebut.

Sebernarnya ada satu rahasia saat ini baru di gunakan oleh veruguez, mereka memasangi sekeliling rumah dengan cctv, bahkan di belakang pun, dan pastinya tanpa sepengetahuan lisa.

"Untung aku di berkati dengan otak yang jenius"puji nya pada diri sendiri, saat sudah sampai di dalam kamar dengan pecancahaya yang sangat terang.

"Iya bener, kok bisa ya ? Sampe mama aja engak sadar kalau kamu bisa pergi"sapa suara yang sangat familiar di telinga lisa.

"Kok aneh ya, berasa Deket banget tu suara, apa jangan-jangan, ini karena perasaan bersalah ke mama ya"gumam lisa pada dirinya sendiri, sampai ia merasakan seseorang berjalan mendekat ke arahnya dan memelintir daun telinga lisa, membuatnya meringis.

"Awww, aw aduh, eh sak.."ringis lisa terhenti saat melihat sosok clara saat ini menunjukkan senyum, menjewer telinga nya.

Dan menuntun lisa, keluar dari kamar duduk di sofa keluarga.

"Kamu ini lisa, sudah dewasa kok bisa bandel banget si! Ajaran siapa"oceh clara dengan semangat tak lama kemudian jamson ikut keluar dan duduk di hadapan lisa.

"Lisa engak bandel ma, pa lisa hanya menegakan ke adilan"bantah lisa membuat clara pusing

"Emang nya ke adilan apa yang ingin kamu tegak kan?"jamson bertanya pelan berharap ingin mendengar jawaban bersahabat anak nya, tetapi.

"Lisa sangat menentang ini, lisa bosen di jodohin mulu, lisa juga ingin mencari pendamping lisa sendiri tanpa kekangan mama dan papa"dengan satu tarikan nafas lisa mengeluarkan segala uneg-uneg nya selama ini, sementara clara yang tau kelemahan anak nyapun menyeringai.

"Kamu inget boxs yang di kubur dideket pohon apel di belakang rumah?"clara mulai memggunakam ancamannya. Membuat wajah lisa pucat seketika sedetik kemudian kepalanya langsung menoleh menatap clara terkejut, sedangkan jamson tak faham ke mana arah pembicaraan istrinya.

"Mama tau dari mana"bibir lisa bertanya dengan bergetar.

"Itu enggak penting lisa, dan mama cuma mau menegaskan sama kamu, bahwa semua yang kami lakukan itu semua demi kebaikan kamu"tegas clara membuat jamson terkejut.

Ternyata istrinya bisa berkata tegas juga. Beda hal nya dengan lisa saat ini dia masih memikirkan ancaman yang clara berikan tadi, lisa pun menarik nafas dan menghembuskan nya pelan.

"Kalian mau apa dari lisa?"pertanyaan lisa langsung membuat jamson dan clara menatap nya cepat.

"Enggak banyak kok, kamu cuman ingin kamu menerima perjodohan ini"jamson pun menatap lisa yang saat ini pasrah.

"Baik, tapi lisa akan mencobanya dulu"putus lisa membuat kedua orang tuanya menatap tak percaya.

Terutama clara ia sungguh tak menyangka bahwa ancaman nya akan berhasil kapan-kapan ia ingin mencari tahu apa isi dari kotak boxs tersebut.

"Kamu serius"jamson mencoba memastikan nya sekali lagi, lisa hanya mangut mangut patuh.

"Bagus Kalau begitu. besok kamu ada jadwal diner sama anak temen papa"jamson berbicara dengan bahagia bahkan lamgsung berdiri dari tempat duduk nya.

Menentukan tempat bertemu di iringi di iringi raut wajah bahagiah seakan ini ke inginanya paling utama.

sendari tadi lisa hanya mangut mangut dan kemudian beranjak ingin kembali ke kamarnya

"jangan lupa jadwal mu besok ya sayang"teriak jamson dengan semangat membuat niat lisa untuk menaiki tangga terhenti sesaat, tanpa kedua orang tuanya sadari saat ini bibirnya menyeringai tajam dan berbagai macam rencana sudah tersusun rapi di otak cantik nya.

***********

di kediaman devinili

tampak mely terus tertawa lepas tanpa henti membuat david yang duduk di sampingnya ikut tertawa karena tayangan di televisinya.

"kau lihat itu dav, tubuhnya sangat gesit saat menaiki dinding dengan tali" mely dengan semangat menunjuk ke arah sosok dalam televisi.

ya benar, saat ini mereka sedang menonton tayangan cctv dari mansion kediaman verguez, sungguh jamson dan clara sangat pintar, mereka memasang cctv secara diam diam dan memberikan tayangannya kepada keluarga devinili juga.

"ya kau benar ely, kita harus memberitahu anak kita malik, agar ia mentrali jendela kamarnya"ucap david pada mely masih dengan tertawa.

memang benar panggilan untuk zayn di rumah adalah malik, keluarganya sangat menyukai nama itu tapi entahlah zayn kurang memyukai kalau ada orang luar yang memanggil nya dengan nama rumahnya

"kau benar dav, kalau tidak bisa gagal kita menjadi kakek dan nenek"mely membenarkan ucapan david, masih dengan tertawa geli.

mengingat kelakuan anak teman nya dan calon menantu keluarga mereka.

'dring....dring...dring'(anggep suara telepon)

suara getaran handphone milik david menyadarkan kedua sejoli tetsebut.

'jamson calling'

david pun mengangkat nya dengan cepat.

"halo jamson ada apa"sapa david di percakapan awalnya.

"...."

"kau serius? anakmu menerimanya"suara david terdengar terkejut, membuat mely menoleh seketika.

"...."

"ya, ya, ya kau benar jam, akhirnya kita benar-benar akan menjadi besan"tawa david terdengar tegas, membuat mely menghela nafas syukur, akhirnya jadi anak mantu juga.

"...."

"baiklah aku akan memberi tahu zayn,bahwa mereka besok akan makan malam bersama"ucap jamson di akhir percakapan, panggilan pun terputus.

"kau serius? lisa menerima nya"bondong mely cepat menatap david suaminya dengan pup eyes hawaban anggukan sekali dari david membuat mely melenting senang

"yes"senang mely david pun terkekeh melihat semangat istrinya.

"cepat telpon malik, kabari dia"suruh mely pada suaminya.

"baiklah tuan putri, kali ini setelah kita kembali ke new york aku harus lebih sering mengurungmu di kamar"david pun mulai menghubungi anaknya zayn, sementara mely kini mengerucutkan bibirnya kesal.

****************

"kemana zayn?"tanya nial kemudian ikut duduk bergabung ketiga teman nya ia baru saja datang ke club tersebut

"olahraga malam ,mumpung kita masih berada di asia dan belum kembali ke new York"harry menjawab malas kemudian kembali meneguk vodka nya dan memancing tawa teman nya.

tak lama kemudian sosok yang di perbincangkan datang mengambil tempat duduk di sebelah harry.

"kenapa cepat sekali kau selesai"suara louis pun menyapa zayn kini memasang wajah malas.

"bosan, mereka semua sama-sama murahan dan sangat menjengkelkan" wajah zayn pun berubah jadi masam seakan jijik akan jalang yang menemaninya tadi, ketiga teman nya hanya mampu terkekeh mendengar ucapan zayn

"kau mau minum"tawar harry menepuk pundak zayn dan hanya mendapatkan respon gelengan dan penolakan halus

"aku sedang tidak ingin minum dulu"ucap zayn kali ini sukses menyita perhatian ketiga temannya, pasalnya selama ini zayn tak pernah menolak minuman beralkohol semenjak insiden penghianatan, valerie...

drt...drt....

getaran di saku zayn pun memyita perhatiannya

'siapa yang berani mengusik ketenangan ku'kesal batin zayn meraih benda persegi itu

'daddy call' segala kekesalan saat itu meluap lenyap seketika saat melihat nama yang terterah di ponselnya.

"kau di mana malik? pulanglah ada yang ingin Daddy bicarakan denganmu"

"aku lembur dad"mendengar jawaban zayn membuat ketiga temannya hampir menyembur kan tawanya.

memang nya dia anak sd apa sehingga dapat berbohong sangat konyol, tidak masuk akal, sejak kapan suasana kantor yang tenang di penuhi dentuman musik memekakan kepala.

"berhentilah berlagak bodok malik, dad bukanlah anak kecil yang dapat kau bodohi"balas david suara si penelepon, ayah zayn.

terdengat helaan nafas berat dari ayah zayn membuatnya mengerutkan keningnya bingung.

"dad, tau kamu masih belum menerima semuanya, tetapi cobalah buka hatimu lagi kali ini, dan ada kabar bahagia, anak teman papa menerima perjodohan ini, malik jangan bertindak bodoh sebelum memulai, mommy mu sangat menyayangi calon menantunya" sambungan dari via telepon pun terputus membuat zayn, tak sempat membalas pun, kini menjadi pendengar yang baik hingga satu pemikiran terlintas di kepalanya perjodohan???

kapan ia melaksanakan perjodohan konyol itu dahinya membentuk kerutan seribu hingga sebuah memori ingatan kembali muncul.

"ah belut itu"volume suara zayn sangat pelan membentuk seringaian kecil, membuat ketiga temannya bingung.

"apa yang kau maksud dengan belut" pertanyaan nial kali ini menyadarkaj zayn bahwa saat ini ia tak sendiri.

"kalian tahu siapa yang ku maksud"zayn menaruh ponselnya dalam saku, kemudian menatap raut wajah teman nya satu persatu seolah dengan semua tatap ia dapat bertelepati malalu itu.

"oh perempuan pertama yang kabur saat akan di jodohkan dengan mu"jawab harry cepet lantas berteriak dan bertepuk tangan.

"lalu apa rencanamu selanjutnya"tanya louis, membuat tatapan zayn kini terfokus padanya sesaat, setelah ia menatap kosong ke depan.

"aku akan memyadarkan posisi yang seharus nya patas dia dapatkan, dan membuatnya merasakan bagaimana rasa sakitnya di tinggal setelah bercinta"balas zayn tajam membuat ketiga teman nya menatap menyeringai ke arahnya, dan terbesit sedikit rasa iba.

"hati hati termakan omongan malik"respon harry santai, memangil nama rumahan zayn.

"karena yang aku tahu perempuan ini berbeda dengan perempuan lain nya, bahkan tak ada satupun pria yang lolos akan perjodohan dengan putri keluarga verguez ini, dia perempuan yang langkah"lanjut harry kemudian seakan tertarik akan kisah selanjutnya.

"aku tidak perduli"zayn menbalas malas.

"buktinya dia sama saja seperti perempuan lainnya 'murhan' mungkin kemarin dia kabur karena tidak tau akan di jodohkan dengan ku, dan sekarang dia sudah tau, karena itu dia menerima perjodohan ini"sambuh zayn malas kemudian berdiri mencari air mineral, meninggalkan ke-tiga teman nya.

"jangan memakan omongan mu sendiri malik"harry berucap menatap punggung zayn yang kian menjauh..

.

.

.

.

avataravatar
Next chapter