20 bab 20 : angry kill me because a koktail

"kau telah mengambil keputusan yang salah lisa"jawaban yang sukses membuat kepala lisa menoleh.

apa bintang menjawabnya? tapi suara itu sangat familiar....

.

.

.

derap langkah pun terdengar mendekat kearahnya membuat lisa kini menajamkan pandangan miliknya.

"sisil, ngapai lo di sini?"tanya lisa saat sadar orang yang kini berada di hadapan nya tak lain adalah sisil sahabatnya sendiri.

"gue kebetulan lewat aja, tapi tidak sengaja mendengar teriakan putus asa seseorang jadi gue coba untuk menyedarkan sedikit kesalahannya"sisil berjalan dengan tenang mendekat ke arah lisa bak putri raja.

"lo denger semuanya?"seakan menulikan telinganya lisa kembali bertanya

dan di jawab kendikan bahu oleh sisil.

"entahlah, may be"balas sisil

lisa hanya mampu tertunduk sedih melihat hal itu sisil tersadar lisa sangat tidak ingin membahas hal ini sekarang.

"sil, boleh enggak gue nginep di apartemen lo? "tanya lisa menunggu jawaban yang sahabatnya berikan.

"tentu, mike juga sudah rindu dengan Tante yang cantik dan imutnya"senyuman lembut terukir di wajah indahnya setidaknya masih ada tempat sandaran bagi lisa.

********************************.*.*

"MALIK!!! apa kau melakukan kesalahan yang fatal"bentakan tersebut berasal dari david Daddy nya melly terus saja terisak mendengar bahwa lisa menantu kesayangan nya secara lantang membatalkan perjodohan ini.

merasa tak enak jamson meminta david untuk jangan memarahi anaknya dan clara masih saja menyalahkan puterinya karena menurutnya semua kesalahan ini sepenuhnya berada di tangan putrinya lisa.

"sudahlah dav, jangan kau marahi zayn lagi, ini semua sudah jelas salah lisa yang memang masih labil, padahal waktu kita hanya tersisa sedikit lagi"kesal clara seakan terceplos suaranya pun mencicit di kalimat terakhir.

"mak..sud kamu hanya tersisa sedikit sayang?"jamson menatap istrinya terkejut dan mengelus bahunya, clara puntersadar, apa yang sedang ia ucapkan?.

"entahlah kalimat itu seakan melolos langsung dari mulutku secara ludas" mendengar jawaban istrinya wajah jamson pun memucat apa ingatan itu sudah mulai kembali? apa clara sudah mulai membuka keinginan untuk kembali mengingat nya?

"sudah sudah, yang terpenting sekarang aku ingin meminta kembali menantuku"tegas melly seakan itu keputusan termutlak.

zayn masih asik akan dunianya sendiri kini merasa tatapan tajam yang melly berikan untuknya sudah keterlaluan, ia bukan boneka yang seenaknya di atur.

ia pun berdiri dari tempat duduknya dan menatap dua keluarga dengam wajah dingin dan datar.

"mau kemana kau zayn?"tanya melly seakan menulikan telinganya zayn hanya pergi berlalu meninggalkan keluarga mereka

"pasti ada yang tidak beres"gumam melly mampu di dengar

"atau jangan jangan, dia sudah kembali"melly pun geram tanpa sadat meremas kuat pisau steak digenggaman nya.

*****************************

suara kode pintu pun terdengar.

'cklek'

"mommy.."panggilan pertama yang menyapa kedatangan mereka di apartemen itu, dengan lucunya anak lelaki berparas tampan pun berjalan dan memeluk lutut orang yang ia panggil mommy.

"uhh.... anak mommy yang ganteng, sudah makan"suara lembut ke ibuan pun menyapa anak tersebut, mengangguk kan kepalanya dengan semangat.

kepalanya pun mendongkak melihat seseorang kini berdiri di belakang mommynya ia langsung tertawa senang.

"aunty lisaa"teriaknya girang kini beralih memeluk perempuan di samping mommy nya.

"mikeee"balas lisa tak kalah gemas.

"aunty kenapa baru datang ceklang, mike kangen sama aunty"bibir mike mencibir gemas seakan kesal karena lisa baru mengunjunginya sekarang.

"iya, iya aunty minta maaf deh, aunty banyak kerjaan soalnya sayang dan, aunty juga kangen mike"lisa mencoba memberi perhatian kepada mike anak sahabatnya sata ini mike yang seakan faham kini menganggukan kepalanya dan menarik tangan lisa dengan semangat.

sisil pun menutup pintu apartemen nya tersenyum senang melihat anaknya yang sangat bahagia akan kedatangan lisa hingga tak tega menganggu mereka.

selang beberapa waktu lisa yang terus menemani mike bermain hingga kelelahan membuat bocah satu itu tertidut lelap.

ini waktu mereka untuk berbicara.

"lisa"sapa sisil mendekat ke arah sahabatnya duduk di depan pantry,

"apa lo yakin dengan keputusan yang lo ambil?"sisil bertanya ragu takut menyinggung perasaan sahabatnya.

"maksud lo membatalkan nya?"suara lisa terdengar santai membuat sisil mengangguk semangat.

kening sisil pun berkerut, kenapa lisa sedikit berbeda ia terlihat lunglai dan hampir kehilangan kesadaran nya, sampai pandangan nya melihat meja pantry miliknya.

astaga lisa, meminum alkohol, ia tak pernah mencoba minuman keras seperti itu sebelumnya dan ini.

"sa lo baik baik aja kan, ini bukan lo yang gue kenal"suara sisil menajam respon lisa sungguh mengejutkan ia tertawa berjalan sempoyongan ke arah sisil dengan kesadaran minim, padahal dia hanya meminum beberapa tegukan koktail saja.

"kenapa hemm, kenapa kau lakukan ini semua sama gue, hah? gue kurang apa prince malikk,,,,,,,"tangisnya pun pecah bersamaan dengan panggilan membuat kepala sisil terangkat menatap tajam lisa seratus persen.

prince,,,,, MALIK?

"LISA, KEMBALI JADI DIRI LO YANG SEBERNARNYA"sisil berteriak kencang seakan kewarasan hilang dari dirinya.

lisa hanya tertawa bagaikan orang gila dan menatap sisil tajam.

"lo tau gue udah merasa seperti menemukan orang yang selama ini gue cari dan orang yang berjanji bakalan ngelindungi gue dari dalam diri lo dan sekarang" ucapan lisa terhenti ia kembali tertawa miris wajahnya semakin menyedihkan.

tatapan sisil menyipit tak percaya IMPOSSIBLE!!!.

"tapi apa, sakit rasanya... ngeliat lo berubah cuma gara gara pesan texs sialan itu, gimana kalau gue masih mempertahankan pernikahaan ini, mungkin gue bakalan jadi janda muda secepat nya"sambung lisa lagi kali ini dalam mode santai tapi terselip ketakutan di baliknya.

sisil pun kini beralih menatap lisa dan mencengkram kedua bahunya.

"KAU BUKAN DIA KAN?KAU PASTI BUKAN DIA KAN"teriak sisil di aktas oktaf suaranya.

"gue mau pulang"respon lisa sungguh mengejutkan, ia pun berjalan sempoyongan dan mencoba membuka pintu apartemen nya, sampai saat sisil mengintrupsi kegiatan nya.

"sa"panggilan sisil mampu menghentikan langkah lisa sesaat.

"gue harap lo ngerti, dan juga maaf sebelumnya, gue juga wanita sa walaupun udah mempuanyai anak dengan cara yang enggak suci, tapi karena cinta yang bodoh, dan satu hal yang pasti gue harus mempertahankan apa yang seharusnya jadi milik gue"sambung sisil panjang lebar tak ada niat sedikitpun lisa untuk membalasnya ia masih saja berjalan sempoyongan mencoba membuka pintu apartemen milik sisil.

***********************

"bukannya kau menginginkan lisa, jemputlah dia dan kau akan mendapatkan apa yang kau inginkan"pesan tersebut sukses membuat seseorang mengerenyitkan dahinya bingung tapi pada akhirnya terus menjalaankan mobilnya

ketempat tujuan.

*********************

sepanjang perjalanannya lisa berjalan seperti orang kehilangan atah tujuan dengan langkah yang lunglai, sampai akhirnya ia menemukan siluet tubuh yang dikenalnya sangat sangat dikenalnya.

"kenapa kau di sini, mau mengejek ku begitu"suara ketus keluar pertama sekali dari mulut Lisa.

kening lawan bicaranya berkerut dalam, tak ada kata lo gue yang keluar dari bibir mungil ini tapi walaupun begitu suara ini terdengar sangat familiar.

"aku sudah membatalakan nya tidak ada hubungan apa apa lagi di antara kita, kau bebas aku juga bebas kau bisa kembali padanya"sambung lisa lagi menimbulkan raut wajah syok, dia???

"apa maksudmu?"

"enggak usah berpura-pura bodoh deh, dan juga makasih buat waktu yang selama ini sudah kita lalui, dan sialnya itu berhasil membuat ku "geram lisa mengempalkan kedua tangan nya. membuat orang di hadapannya menatap remeh dan menyilangkan kedua tangan nya

ini hal biasa baginya menyakiti hati perempuan adalah hal biasa sampai bahkan meniduri nya sekalipun

"berengsek memang tapi aku, CINTA SAMA KAMU BODOH?"sambung lisa berhasil membuat sosok di hadapannya menatapnya tajam

"i don't know why, but my heart really hurt"suara lisa menyiratkan kesakita ia benci ini terlihat lemah di hadapan orang lain.

tapi hatinya seakan berkata, hal itu tak akan mempan bagi orang di hadapannya.

"terkadang seseorang memang harus terlihat kuat, tapi kamu boleh menunjukkan kelemahan mu padaku"suara itu kembali datang membuat mengerang kesakitan ia kehilangan kewarasan nya.

"hubungan dia antara kita udah selesai dan juga jangan pernah muncul lagi di hadapan mu, I HATE YOU, REALLY"telunjuknya mengacung dengan tegas dan sekali dorongan mendorong tubuh orang di hadapannya dengan sangat sangat keras

berjalan dengam sempoyongan

"malik"sambungan Lisa kali ini berhasil menghentikan sementara waktu buat orang di hadapannya ini berfikir,,,,,,,,,,,.

setelah lisa mengatakan cinta padanya, ia pikir zayn hanya menonton dengan pandangan bodoh, seakan fikiran tak sejalan dengan hatinya.

"lisa, you are mine, kau tak akan pernah bisa pergi ataupun lepas dariku"langkah zayn mendekat dengan cepat menarik tangan mungil lisa, panggilan itu berhasil menghentikan rasa bingung nya.

"lo, siapa memangnya lepasin gue brengsek"teriak lisa terus mengerakan pergelangan tangan nya berusaha melepaskan diri.

"aku bakal memperjelas status kita, agar kau tidak akan pernah bisa dan rela meninggalkan ku"encam zayn menarik lengan lisa kasar lebih tepatnya mengeret.

"dan ku pastikan, aku tidak akan mencemplung kan mu kembali ke kolam itu, tapi aku benar benar MELAKUKANNYA" sambung zayn lagi semakin menarik lisa menuju kamar di dekat bar yang zayn kunjungi.

BAR?

BAR?

BAR?

IS A CLUB....

AND I ?

avataravatar
Next chapter