18 bab 18 : childish

dua minggu sudah berlalu...

lisa bekerja sebagai sekertaris Zayn dan mereka semakin dekat sesekali lisa merasa nyaman saat bersama zayn

sungguh kata bosan adalah hal yang pantas lisa raih saat ini, kepalanya terus saja menempel dengan lesu di atas meja sesekali ia melirik ke arah ruangan seberang lebih tepatnya ruangan sekertaris tetap yang menapakkan seorang perempuan berpakaian minim nan seksi serta polesan make up tebal tidak kentara.

rossa perempuan cantik menor yang menjabat sebagai sekertaris tetap zayn di perusahaan ini, sendari tadi terus saja mencuri curi pandangan mengintip rungan di mana lisa berada sejujurnya dalam hati rossa ia berharap kini berada di posisi lisa yang mendapatkan keberuntungan untuk bisa berbagi ruangan bersama zayn bos utama.

tapi menurut lisa, apa yang kurang dari rossa ia malah sangat iri dengan rossa yang bisa memiliki ruangan sendiri dan yang paling penting rossa bisa terbebas dari jeratan iblis zayn baginya tidak ada kebahagiaan yang patut di rayakan selain dari pada itu.

lisa pun merasa lelah karena rasa bosan terus melandanya tak ada satu pekerjaan pun yang zayn limpahkan padanya padahal itu sudah tugasnya sebagai sekertaris magang, seluruh pekerjaan di limpahkan kepada rossa lah dia?

kerjain sedikit tidak masalahkan, bibirnya menyeringai senang seakan tertawa setan menjadi utama walaupun zayn sendari tadi fokus akan pekerjaan nya tapi tak sedetikpun ia berhenti untuk melirik lisa dari ujung bola matanya yang terus memicing kini mendapatkan seringaian jahil lisa.

'apa yang sedang gadis kecil itu rencanakan?'

"HEY, HEY !"teriak lisa seakan memanggil seseoarang karena memang ruangan milik zayn kedap suara jadi hanya mereka yang dapat mendengar terkecuali rossa, awalnya kepala lisa menoleh menatap zayn dan terus menggumamakan panggilan hey, zayn yang merasa dirinya di panggil pun menoleh.

.

dengan cepat lisa langsung menoleh kan kepalanya kebelakang seakan tak tahu apa apa.

"hey tayo hey tayo, dia bis kecil ramah, melaju melangkah tayo selalu senang"sambung lisa membuat zayn yang tadinya tertoleh kini menggeleng pelan merasa tertipu.

lisa merasa dirinya sudah berhasil dan merayakan dengan cekikikan geli, ia merasa bahagia sehabis mengerjai zayn

"rasain loh, emang enak di kerjain, habisnya siapa suruh buat gue jadi nganggur"lisa berucap dengan suara nyaris pelan dan terus tertawa.

"apa kau sangat bahagia hari ini lisa, butuh pekerjaan?"suara zayn langsung mengintrupsi pergerakan lisa membuat si empu merasa terpanggil berdehem singkat menetralkan nada bicaranya.

mereka pun kembali pada mode utama dan ruangan kembali menjadi hening lisa benci itu, zayn terlalu fokus pada pekerjaan walaupun lisa sedikit mengakui zayn terlihat sangat tampan kalau sedang dalam mode serius tapi dia terlalu serius dan mengabaikan segalanya dan membuat lisa tak habis fikir gimana nanti kalau mereka sudah menikah?? apa zayn nanti juga akan mengabaikan nya.

"lo mikir apaan tadi lisa"lisa berucap pada dirinya sendiri dan tetus memukul mukul pelan kepala nya, kenapa bisa dia berfikir menikah bersama zayn, oh tidak dia pasti sudah gila.

zayn menatap pergerakan lisa yang terus menerus memukul mukul pelan kepalanya seakan ia sudah berada dalam mode gila dan jangan lupakan zayn itu termaksud orang yang peka, ia tahu lisa memikirkan gimana kalau mereka sudah menikah nanti, duh imutnya.

"mas, mas, mas"rengekan manja terdengar sangat mustahil kini keluar dari bibir mungil lisa sontak membuat zayn hilang fokus dan menoleh kan kepalanya pada lisa 180 ° ia sangat menyukai suara manja lisa yabg pertama kali didengar nya.

"mas, masa bodoh ya masa bodoh hei, yang gue happy" harapan zayn lupus seketika mendengar sambungan dari ucapan lisa.

"hahahahahahh, berhasil gue berhasil" lisa terus saja tertawa terpingkal pingkal di atas kursi kediamannya sendiri matanya pun berair di akibatkan terlalu bahagia di atas prank nya pada zayn yang berhasil.

'aku akan membalas mu baby'batin zayn berbicara.

"lisa cepat buatkan aku coffe hitam di dapur"perintah zayn kali ini membuat tawa yang tadi mengema hilang seakan di telan bumi

"anda berbicara pada saya pak"tanya lisa ambigu.

"kau fikir"balas zayn

lisa pun segera menghubungi seseorang sebelum suara zayn mengintrupsi nya.

"apa yang kau lakukan?"tanya zayn membuat lisa menatapnya bingung.

"melakukan perintah bapak"jawab lisa sekenan nya

"kenapa kau menelfon"zayn bertanya balik

"kan tadi bapak suruh bikin kan coffe jadi aku ingin memesan nya"balas lisa bersiap untuk menelfon lagi tapi kali ini, seakan dengan pandangan nya zayn menatap lisa dan menaik turunkan alisnya dan tersenyum.

"apa maksudnya ini pak?"balas lisa seakan faham akan kode yang zayn berikan.

"menurut mu"

"anda tidak berfikir menyuruh saya untuk membuat coffe kan?"lisa bertanya di iringi dengan senyum masam menatap zayn was was.

zayn pun tersenyum lembut pada lisa

"tidak kusangka, nona verguez sangat pintar, anda di berikan waktu 15 menit untuk selesai membuatkan nya"seakan tersambar petir lisa terkejut bukan main.

"apa kau bil___"ucapan lisa terpotong.

"waktu terus berjalan dan kau tau kan konsekuensi kalau terlambat"sambung zayn lagi dengan gelabakan lisa pun berlari keluar dari dalam ruangan untuk segera membuatkan coffe.

selepas kepergian lisa zayn tertawa lepas melihat lisa yang terburu buru untuk melakukan tugasnya dan yang terpenting adalah ekspresi kesal yang lisa berikan untuknya.

ting*

sebuah nontifikasi pun masuk kedalam ponsel zayn.

raut wajahnya pun langsung berubah menjadi pucat, dia kembali menghubungi nya.

mod nyapun berubah seketika

****************************

lisa berjalan dengan dengan wajah lelah dan letih bahkan kini keringat terus bercucuran di pelipisnya.

"awas saja kalau ia menolak nya ini lagi, akan aku lemparkan coffe ini di wajahnya"tekat lisa kuat pada dirinya sendiri, apa zayn saat ini sedang membalasnya?

dengan sopan dan anggun lisa berjalan memasuki ruangan nampak kini zayn sedang fokus menatap layar monitor miliknya.

"pemisi pak, ini coffe nya silahkan DINIKMATI"lisa berucap lembut tetapi tak urung menekan kalimat di akhir ucapannya, ia pun menundukan kepalanya pelan dan memberikan secangkir coffe tersebut.

zayn menatap lisa dingin kemudian mencoba untuk kesekian kalinya gelas coffe yang lisa bawa, entah mengapa lisa merasa zayn saat ini sedang melampiaskan sesuatu padanya.

"byurrrrr"semburan zayn pada coffe tersebut.

"terlalu kelat, bagaimana bisa tidak ada satupun coffe yang kau buat, pantas untuk diminum oleh manusia"komentar pedas zayn seperti biasa tapi yang kali ini sangat berbeda ini terlalu kasar.

"bahkan hewan pun tidak layak untuk mencobanya"sambung zayn lagi, pandangan lisa pun menajam dadanya kini menjadi kembang kempis akibat marah kesal dan letih semuanya bercampur menjadi satu.

ini adalah gelas kesepulu yang lisa buatkan dan tak lupa pula komentar yang zayn berikan padanya sangat lah pedas, apa zayn tidak menyadari jerih paya lisa membuatnya.

"ini sudah kertelaluan zayn"geram lisa dengan tangan mengepal di kedua sisi tubuh mungilnya.

"bukan kah aku bicara yang sebenarnya, seharusnya kau mengoreksi di mana letak kesalahan mu bukannya malah menjadi kesal"balas zayn tak kalah panjang membuat lisa menatapnya tak percaya, ini bukan zayn yang ia kenal.

"kalau loh ada masalah jangan pernah mencoba untuk melampiaskan dengan gue"lisa menyentakan meja zayn dan menunjuk tepat di hadapan zayn bahkan kini panggilan yanh lisa ucapkan kembali pada mode yang zayn benci.

zayn yang merasa kesal akan perlawanan lisa pun kini mengeram marah ia tidak suka di bantah, dengan sekali sentakan ia pun menarik tangan lisa dan mencengkram nya kuat, membuat lisa merasakan sakit walaupun di tahan nya.

"kau berani membentak dan membantah perintah ku, hah"wajah zayn mengeras memperlihatkan sisi lain dari dirinya pada lisa, walau pun sedikit menciut lisa tak boleh lemah

"okey cukup, mungkin gue bisa terima kalau loh nyuruh gue yang sewajarnya, lah ini sudah lewat dari kata wajar, dan inget gue di sini di perintahkan menjadi pegawai magang bukanya buat jadi OB di perusahaan lo"balas lisa kemudian menghempaskan pengangan kasar zayn pada tangan nya.

"LISA...."bentak zayn mengemah di ruangan mereka untung tidak ada sosok rossa di sebelah, sungguh kemarahan zayn kini berada di puncak ubun ubun nya bahkan kini tak ada kata panggilan baby yang tersematkan.

"kenapa, loh enggak suka?"lisa menantang dan mendongkakan kepan nya semakin membuat zayn lepas kendali di tambah dengan keadaan mod nya memang sudah hancur.

"terima kasih ya gue sama lo, karena lo sudah mau nunjukin sisi kejam loh sama gue, jadi sekarang gue semakin punya alesan buat batalin perjodohan sialan ini, lagian masih banyak kok cowok di luar sana bukan cuma lo dong, gue juga bisa kali dapetin yang lebih dari loh"lisa berucap panjang lebar dan bersiap untuk meninggalkan ruangan zayn berbalik tapi sebelum itu.

"inget gue sama lo engak ada hubungan apa pa lagi, mulai detik ini, dan juga gue mau menegaskan perjodohan sialan itu batal"belum sempat lisa meraih gagang pintu lenganya lebih dulu di cekal.

"mau kemana kamu"zayn berucap dingin seakan tidak ada apa pun, tapi tak di jawab oleh lisa dengan sekali hentakan ia pun membalik tubuh lisa untuk menghadap padanya.

"apa aku menyuruhmu untuk keluar"tanya zayn lagi dengan tenang.

"gue enggak BUTUH izin dari loh"tegas lisa

cengkraman di bahu lisa pun mengeras pendangan zayn semakin memggelap, berani sekali lisa menolaknya entah kenapa penolakaan lisa kali ini begitu membuat zayn kecewan dan. tak terkontrol, dengan perasaan kesal zayn pun mencium bibir lisa kasar dan terus mendorong tekuk kepala lisa.

"hmmptt,,,, lepmmptt"lisa mencoba memberontak dan melepaskan, tapi tak kunjung berhasil, zayn semakin mendorong kepalanya den terus menuntunya kedalam ruangan pribadi tersembunyi di dalam kantor zayn.

kasur what?? ini adalah ruangan yang memang khusus untuk zayn ber istirahat.

dengan sekali dorongan zayn mendorong tubuh lisa hingga terbaring di atas kasur.

"apa yang kau lakukan"lisa bertanya wajah gemetar dan takut, zayn pun menyeringai senang ia ingin memberi pelajaran pada lisa siapa sebenarnya sosok yang telah ia lawan.

"kenapa huh, takut"ejek zayn, kemudian segera meraup kembali bibir lisa dengan kasar dan menekan tekuk lisa berusaha membuka akses untuk lidahnya menari di dalam mulut lisa yang terkatup rapat.

bibir zayn pun turun menyusuri leher jenjang milik lisa yang putih bersih, dan menghisapnya hingga meninggal kan jejak.

"hiks... hiks..."terdengar isakan suara tangis membuat pergerakan zayn kini mencoba meremas payudara nya terhenti seketika, air mata pun membasahi wajah lisa.

ia merasa seperti jalang dan sangat kotor dan jijik, dengan kuat ia mendorong bahu zayn untuk pergi dari atas tubuhnya dan membenahi pakaian yang di kenakan nya.

"PLAK"satu tamparan mendarat mulus di wajah zayn membuat kepalanya tertoleh kesamping, mencoba menyadarkan kembali otaknya yang miring.

"gue bukan pelampiasan loh bangsat"teriak lisa marah.

"jangan pernah temuin gue lagi, gue benci sama elo"sambungnya kemudian langsung pergi tapi sebelumnya.

"lupakan semua tentang dua minggu ini, gue nyerah, selamat "dengan mata sembab lisa keluar dari ruangan keramat itu dan pergi meninggalakn rungan zayn.

"apa yang sebenarnya terjadi dengan ku, arrggghh"kesal zayn memukul ujung ranjang, dan melampiaskan segala sesuatu kekesalana nya dengan barang terdekat.

******************

lisa membasuh kasar wajahnya dengan air menatap sendu pantulan dirinya yang nampak menyedihkan, bibir yang membengkak serta masih banyak lagi baju kusur.

"ini"lisa menunjuk bekas berwarna berah ke ungu ungu an di lehernya.

"apaan"sambungnya kemudian, dengam bersusah paya ia menggosok gosok kasar bekas tersebut tapi tak kunjung hilang.

"hebat, rupanya kau sudah berlatih menjadi jalang penggoda"suara tanpa di undangpun datang di iringi tatapn mengejek akan penampilan lisa saat ini.

"aku sedang malas berdebat"ucap lisa lemah,

"berani sekali kau ya"rossa pun datang dan menungkan jus jeruk yang entak sejak kapan berada di tangan nya dan mengguyur di atas kepala lisa.

"matilah kau jalang sialan, seharusnya kau tidak usah mengambil zayn ku"maki rossa kini beralih menjambak jambak rambut lisa dengan kasar.

"aku tidak pernah tertarik dengan zayn gila mu itu, ambil saja kalau kau memang ingin"lisa membalas perlakuan rossa padanya mereka pun terus berkelahi.

"dasar munafik, kalu memang benar kau tidak menginginkan nya, kenapa bisa ada kiss Mark di lehermu"balas rossa lagi membuat pergerakan lisa berhenti.

jadi di lehernya ini akibat perbuatan zayn, apa dia sengaja ingin lisa di caci seperti ini dan di anggap jalang? .

"benar kan kataku, dan kau ingat ini, jangan pernah kembali lagi kesini atau kau akan tau sendiri akibatnya"rossa tersenyum puas kemudian menyenggol bahu lisa keras hingga terdorong kebelakang.

seakan tak punya kekuatan lisa hanya mampu terdiam, ada pa dengan nya?

********************

"bagaimana apa kau sudah mengurus semuanya"tanya seorang perempuan dengan nada cemas.

"sudah tetapi tidak bisa sekarang, kau mempunyai waktu satu minggu lagi baru bisa membatalakan kontrak dan menyusul zayn"jelas sekertaris nya lagi.

"arrggghh, tapi dua hari lagi adalah pernikahan mereka"balas perempuan tersebuat frustasi, waktunya tinggal sebentar.

"kau harus mencoba bersabar, ini semua adalah sepenuhnya kesalahan mu"tegas seorang wanita yang tiba tiba saja kembali datang dan menyelah percakapan mereka.

"dia bukan lah tandingan mu"prisa menunjuk wajah cantik perempuan di hadapannya

avataravatar
Next chapter