13 bab 13 : work ?????

"cepat telfon lisa sekarang, pa, mama ingin mengajak dia untuk makan malam dengan menantu mama"desakan clara membuat jamson pusing tujuh keliling, bagaimana tidak ocehan demi ocehan yang clara lontarkan. mely hanya tersenyum geli melihat tingkah sahabatnya ini, ia pun segera meminta suaminya untuk melakukan hal yang sama yaitu mengajak anaknya ikut bergabung, biar semakin akrab.

"ow tidak Melly, kau jangan meminta hal itu, karena aku yakin anak kita pasti menolak, kau tahu kan dia sangat mencintai pekerjaannya"David berbicara lembut pada istrinya seperti mengolok anak kecil supaya tidak menangis lagi.

"jadi kau tidak mau menuruti kemauan ku Daddy"bibir Melly mulai mengerucut ke depan seperti baby mewek, matanya pun membulat lucu, seakan memandang david dengan penuh harapan,

"huftt"david menghela nafasnya kasar, ia kalah, kalah dengan cepat mengambil ponselnya guna menghubungi zayn.

melihat suami mereka sibuk menelfon, clara dan Melly bersorak gembira bertepuk tangan, mereka berhasil, kalau clara dengan sekali ocehan mautnya itu berhasil menaklukan jamson serta bumbuan bumbuan rayuan manis, sementara melly dengan rengekan manis, dan senjatah ampunya adalah panggilan Daddy yang hanya datang ketika ia merasa tepepet.

'dasar istri ajaib'

**************

"LISA"teriakan spontan di iringi dengan gebrakan meja, sukses membuat seluruh perhatian tertuju padanya

"lo kenapa sil, teriak teriak manggil nama lisa, kalau ada barang punya lo, di dia cepet susul mungkin dia belum pergi jauh"vera menatap sisil, di ikuti dengan syifa kini ikut menatap binggung sahabatnya juga.

"enggak apa apa, gue cuma refleks aja"sisil menjawab dengan gugup, sesekali tangannya kini saling meremas kuat baju yang kini di kenakan,untuk menutupi rasa gugupnya, sementara syifa dan vera hanya ber ohria saja mendengar, jawaban yang sisil berikan, jauh dari kata normal, tanpa mereka sadari syifa menangkap semua perlakuan aneh sisil.

'kenapa dia berbeda'syifa bertanya dalam fikiran nya sendiri, melihat vera tersenyum lembut mampu menghentikan raut wajah heran yang kini, ia berikan.

"oh iya sil, gimana kabar mike ponakan kita -kita, gue kangen banget ni sama dia"vera berhasil mengalih kan perhatian kedua temannya dari raut binggung, entahlah ia merasa tidak nyaman.

"baik kok, kabarnya dia juga bilang, kenapa Tante tante kesayangan nya enggak main lagi sama dia"balas sisil seadanya karena memang mike mengatakan seperti itu, padanya dan membuat sisil tersenyum lembut.

"bilangin sama mike sil, kami kangen banget sama dia, pengen cubit pipinya"syifa kini berekspresi lucu sambil mencubit cubit pipi miliknya sendiri, melihat keantusiasan sahabnya membuat sisil tersenyum, masih banyak orang yang perduli dan tidak menyalakan dirinya.

"sil, kenapa lo, belum mau bercerita sama kita, kenapa lo belum mau terbuka sama kita kita"syifa menggengam jemari sisil di atas meja dan memberikan tatapan lembut.

"gue belum bisa, ngasih tau kalian, karena gue belum sanggup dan ini bukan saat yang tepat"lirih sisil kepalanya pun tertunduk dalam.

membuat vera dan syifa kini menghelah nafas berat, sangat susah membujuk sisil untuk kesekian kalinya dia itu kepala batu.

"ya kami mengerti dengan keadaan lo, tapi suatu saat pasti mike akan menanyakan keberadaan ayahnya sil, di saat ia sudah mengerti bahwa ayah sangat penting di hidupnya" vera kini ikut menatap sisil dengan raut wajah teduh berharap akan mengerti maksudnya, untuk mencari sosok ayah bagi mike.

***********************

dengan semangat 45° Mely terus melambaikan tangan nya kearah sosok pemuda kini kian mendekat, melihat hal itu mampu menghasilkan senyuman manis milik david,entahlah dia sangat menyukai sifat kekanakan milik istrinya.

zayn berjalan dengan santai ke arah meja yang sudah di huni oleh dua orang keluarganya, bahkan raut wajah datarnya mampu mengalihkan perhatian pengunjung lainnya.

"duduk di sini"ucap Mely menarik kursi di sebelahnya dengan semangat, zayn pun duduk di sebelah mommy nya.

ia menatap kursi kosong di seberang nya,membuat kedua alisnya mengerut binggung,

"kenapa zayn, kau binggung karena tidak ada lisa di sini?"pertanyaan david kini sukses membuat zayn menoleh dan berdehem mencoba menetralkan kembali suasana menjadi datar, clara yang mrlihat reaksi menantunya hanya bisa tersenyum kecut ia merasa bersalah.

zayn kembali menatap kursi kosong di sebelahnya, ia merasakan rasanya di campakkan jujur ini pertama kali baginya.

bibirnya pun kini tersenyum miring.

'menarik, kau bisa mengabaikan ku, setelah ini semua berjalan dengan lancar kita lihat saja nanti apakah kau masih bisa mengabaikan ku'batin zayn berbicara tajam di iringi dengan tatapan mautnya.

selang beberapa waktu nampak kini sosok perempuan imut berjalan ke arah mereka dengan raut wajah kesal tiada tara, bahkan saat berada di hadapan dua keluarga

"lisa cepet duduk di sini, kamu ini kebiasaan selalu saja telat saat ada acara makan malam seperti ini"clara menarik kursi di sebelahnya di iringi dengan ucapan ucapan bmyang mengalir dari mulutnya membuat lisa semakin pusing hingga memutar kedua bola matanya.

"ini apa lagi, pakaian yang kamu pakai, feminim, sedikit lisa padahal mama sudah menyiapkan semua dress untukmu, tapi kenapa tidak ada yang pernah kau pakai"clara kembali memgoceh dan melihat serta menatik lembut baju yang kini di kenakan lisa seakan dia tidak setuju.

kaos lengan pendek serta celana jeans membuat lisa terlihat seperti gadis cantik alami dan fress, baginya ini adalah pakaian kesukaan nya, tapi tidak untuk clara ini kurang menggoda.

"sudah sudah, clara berhenti mengocehi menantu kesayangan ku ini"mely berucap seakan membela lisa, ia sangat menyukai lisa yang selalu memiliki beribu akal cerdas

zayn menyaksikan interaksi antara dua orang di hadapannya, kini matanya terfokus pada satu titik, wajah cantik di hadapan nya ini, membuat lisa merasa terintimidasi, dan menatap zayn.

"kenapa lo, liatin gue"tanya lisa sponta membuat semua mata kini menatapnya, jamson terkejut akan ucapan tidak sopan anaknya pada zayn yang notabenya adalah calon suaminya.

sementara david dan mely tak henti hentinya tertawa melihat kesangaran yang di berikan menantunya pada zayn anaknya.

"hust, enggak boleh kasar kayak gitu lisa, mama enggak pernah ngajarin kamu buat berbicara kasar seperti tadi"oceh clara lagi membuat lisa kini menatap mamanya meminta pengertian.

"enggak, sekarang cepet kamu minta maaf pada zayn"perintah clara membuat mata lisa melotot seketika, zayn kini menatap lisa tajam menunggu ucapan permintaan maaf darinya.

"papa lisa enggak salah, lagian siapa suruh natap lisa tajem banget kayak pisau, kan lisa jadi enggak nyaman"ucap lisa menatap jamson berharap mendapatkan pertolongan, dengan nada suara yang sangat sangat, lembut dan lucu, sangat cocok untuk wajahnya, zayn yang melihat dan mendengar aksi lisa merayu ayahnya kini telah tersenyum, tipis entahlah, dia sangat menyukai kelakuan lisa seprti ini

"kau menyukai rengekannya zayn"david menangkap basa senyuman tipis yang zayn berikan ketika melihat Lisa kini hanya memberikan tatapan datar pada daddynya.

"dia memang menarik kalau, sedang ada maunya"sambung jamsong, membuat tatapan lisa menajam tanda tak suka

mata lisa pun melihat ke arah zayn

"hello baby girl"sapa zayn mampu mengalihkan semua perhatian, melly david menatap zayn terkejut akan panggilan yang zayn berikan pada lisa mereka pun tersenyum lembut.

"kamu enggak salah ngasih panggilan nak zayn, itu terlalu cantik untuk lisa, padahal kau bisa memanggilnya wonder woman"clara protes pada julukan yang zayn berikan untuk lisa anaknya.

"hust mama"jamson menyenggol bahu istrinya, tak setuju akan ucapannya.

"apa apaan si loh, bikin gue jadi enggak nyaman aja"wajah lisa memerah tanda malu, bahkan kini pipinya sudah semerah tomat, sungguh ia ingin ini semua cepat berakhir.

lama mereka mengobrol mengenai perjodohan kedua anaknya dan kemudian mengalir lah pada bisnis, zayn begitu antusias menjawab pertanyaan dari kedua lelaki yang notabenya ayah dari lisa dan dirinya, sementara mely dan clara terus saja membahas masalah fasihon bahkan tak jarang sesekali ia meminta pendapat lisa yang hanya mampu memberikan anggukan dan senyuman kaku.

hidangan pun telah selesai mereka santap, sungguh rasanya bokonglisa gatal dan tidak ingin berada di dalam ruangan ini.

"jadi bagaimana mengenai perjodohan ini, kami ingin mendengar kesetujuan dari kalian"david membuka kata kata, keramat membuat lisa memantap zayn tajam, berharap ia akan keberatan mengenai keinginan keluarga mereka.

"aku"zayn menjeda ucapan nya senyuman pun tertarik tajam.dari bibirnya saat matanya menatap sosok lisa yang saat ini keringat dingin bercucuran di pelipisnya dan menatap zayn tajam.

"tentu saja MENERIMA NYA"lanjutnya kemudian, awalnya Lisa mengangguk angguk senang karena mengeria penolakan lah yang ia dapatkan.

'brak'gebrakan meja yang lisa berikan secara refleks serta kini posisinya yang sudah berdiri membuat clara tak henti hentinya memelototi anaknya.

"kamu ini apa apan lisa"oceh clara membuat lisa tertunduk.

"sudahlah, mungkin lisa terkejut karena ia harus menikah pada usia yang terbilang cukup muda"david berbicara bijak, sementara lisa belum duduk di kursinya.

"jadi bagaimana nak lisa dengan jawabannya"tanya david lagi menatap lisa lembut, di iringi dengan tatap mely penuh harapan sementara zayn kini menatap lisa dalam.

kepala lisa pun tertoleh menatap mamamya saat ini terus mengoceh kan dan menyuruh lisa menjawab terima, sungguh ia sangat ingin menghindari hal ini,

bibirnya pun menyeringat, sedetik kemudian rautwajahnya berubah menjadi mulas seakan kini ia tengah sakit perut.

"aduhhh, perut lisa melilit, lisa mau pergi ke toilet"ucapnya kini tangannya mencengkram kuat perut datarnya, membuat yang lain menatap khawatir padanya

'akting yang bagus' batin zayn menilai

.

avataravatar
Next chapter