12 bab 12 : what wrong with harry ?

saat ini keadaan kantin kampus nampak ramai, karena memang jam nya makan siang, vera dan syifa terus saja memandangi lisa dari tadi tak henti hentinya mengaduk aduk, spaghetti miliknya tanpa niand untuk memakan nya, sementara sisil hanya memandang iba pada lisa ia tau apa penyebab pendiamnya lisa hari ini.

"kenapa makanannya cuma di aduk aduk sa"tanya vera bingung akan perubahan sahabat nya

"sa, hello, lisa"vera melambai lambaikan tangannya di hadapan lisa.

tak ada respon sedikit pun dari lisa malah ia semakin terhanyut ke dalam dunianya sendiri.

"sudah biarkan saja dia seperti itu, nanti juga sadar sendiri dan mungkin dia membutuhkan waktu untuk sendiri"sisil mencoba menengahi kedua teman temannya.

"enggak bisa gitu dong sil, kalo kita biarkan nanti dia bisa kesambet gimana"syifa menyelah dengan raut wajah lucu.

"ada ada aja kamu syifa, itu enggak bakalan ter___"belum berhenti dari tertawanya sisil tak dapat melanjutkan ucapannya karena kedatangan seseorang tak di undang kuni mendekat ke arah mereka.

"mrs. leomero"kata sapaan pertama yang keluar dari mulut orang itu. semua pasang mata pun menatap pewaris tunggal style dengan tatapan lapar, terkecuali teman teman sisil.

'oh my god itu harry, dia tampan sekali'

'aku berharap mendapatkan peluang untuk magang di perusahaan nya'

'dia bahkan lebih tampan dari foto'

kurang lebih seperti itulah bisik bisik tetangga saat ini menyelimuti mereka.

"ada perlu apa kau? sampai harus menemuiku kemari mr. style" sisil bertanya getam menekan penuh nama belakang harry.

"aap kau sekarang sudah melupakan tugasmu sebagai sekertaris? bahkan untuk sekedar pergi makan siang kau tidak melapor kepada atasan mu dulu"Harry menjelaskan kesalahan sisil dengan sangat detail, dapat di pastikan wajah sisil menegang kaku. walau pun hanya untuk menatap teman temannya, lisa? masih asik bergelut dengan dunianya sendiri, lamunan tak berujung.

Vera dan syifa menatap sisil tajam ia tahu apa alasannya dan kini sisil berhutang penjelasan pada mereka.

tangannya pun terkepal di kedua sisi tubuh mungilnya sungguh rasanya ia sangat ingin melempar orang tak di undang ini menghilang dari bumi harry menyadari kekesalan sisil dari raut wajahnya, menyeringai tertarik sisil sekarang jauh lebih beda 180° dari yang dulu.

"memangnya kau siapa? sampai aku harus melaporkan segala aktivitas kegiatanku padamu, kita tidak lebih hanya sekertaris dan atasan, ingat itu"Sisil menyindir hari dengan setiap kata-kata tajam yang ia lontarkan bukannya marah harry malah semakin gencar untuk mengusik ketenangan sisil

"sekarang memang belum, tapi nanti kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi"harry tanpa dosa menarik salah satu kursi pelanggan duduk di samping Sisil matanya pun keliling melihat wajah teman temannya sisil sampai pandangan nya berhenti di satu titik seseorang yang menarik perhatiannya tak sedikitpun menghiraukan keadaan sekitar seakan-akan ia memiliki dunianya sendiri

"ekhmmm"vera dan Syifa berdehem dengan sangat keras guna mengalihkan perhatian Harry dari Lisa

"kau bahkan mampu melirik perempuan lain secara terang-terangan di hadapan Sisil, pantas saja dia sangat sangat membencimu"sindir pera tajam diiringi dengan mata kian menyipit tanda tak suka harry pun menyadari kesalahannya membenahi arah duduknya diiringi dengan the dheman keras untuk mengurangi kegugupan.

hal bodoh apa ini ? kenapa dia bisa terciduk mengamati salah satu teman pujaan hatinya sendiri

"hey nona jaga ucapanmu, kau tahu mulutmu itu bisa menghancurkan wajahmu yang manis itu dan perlu kau tahu walaupun saya orangnya suka bermain wanita, tapi ingat ini. saya sudah berubah ketika dipertemukan kembali dengan sisil bisa dibilang second change"Harry berucap diiringi dengan kibasan tangannya Sisil menoleh ketika mendengar setiap ucapan dari mulut Harry tubuhnya pun terkulai lemas sebentar lagi hubungan kelam mereka akan terbuka matanya pun membola dengan gelengan kuat hatinya berucap.

'tidak ! mike tidak boleh sampai ketahuan'

"maksud kamu apa ? mengenai kesempatan kedua" Syifa angkat bicara sesekali melirik arah Lisa, ia takut kesadaran Lisa sudah kembali kalau sampai itu benar-benar terjadi tamatlah sudah nasib Harry dapat dipastikan lisa akan marah kepada orang yang telah berani mengusik teman-temannya tidak pernah sekalipun bisa melepaskan mangsanya.

"apa jangan-jangan kalian sudah pernah berhubungan sebelumnya?" raut wajah Vera berubah menjadi berpikir keras, harry memandangi gelagat Sisil keringat dingin bercucuran turun dengan derasnya dari pelipis milik Sisil

"CUKUP !!!" berteriak spontan diiringi dengan gebrakan meja semua perhatian tertuju padanya bahkan jiwa LiSa tertarik paksa masuk kembali dalam raganya.

"eh buset copot lopot jantung gue, Sisil" kesal umpatan pertama yang keluar dari mulut Lisa tatapan matanya pun kini menatap sisil minta penjelasan akan perlakuan nya tadi

"stop, just believe me okay, aku tidak akan dan tidak pernah berhubungan dengannya sekalipun kami dipertemukan ribuan kali berkelakuan lah seakan tidak saling mengenal itu kata terakhir yang kuingat tentang orang yang aku sesali kali pertama bertemu dengannya"suara Sisil mengencang di awal dan mulai melemah di akhir kalimat mendengar ucapan Sisil mampu menghentikan niat Lisa untuk meminta penjelasan sampai saat matanya menatap kearah sosok lelaki berdiri di sebelah Sisil.

'ah mungkin itu teman barunya Sisil' simpul Lisa kemudian berdiri tersenyum manis ke arah harry membuat reaksi tubuh harry berubah menjadi tegang semua teman-temannya pun terkejut bukan main

tersenyum bukan yang menerjang.

'apa ini trik baru' batin Syifa ngeri

'apa dia kerasukan jin tomang'membatin dengan kata-kata konyolnya

' Lisa please ini bukan waktunya buat lo kehilangan kesadaran lo' kepala sisil menggeleng-geleng kuat tapi Lisa tak mengerti entah mengapa batinnya seakan berbicara harry itu orang yang sangat baik ia merasa terlindungi

" kenalin gue temennya Sisil gue harap lu bisa jaga temen gue" ya telapak tangan Lisa terulur untuk menjabat tangan Harry tak kunjung menyambutnya

' kau masih hidup!!! cutie aku sangat merindukan dan kini kau sudah bertumbuh tambah besar dan lebih imut' batin harry berbicara sendiri menahan semua rasa gejolak

" ah aku harry senang bertemu denganmu" ia pun menyambut uluran tangan Lisa ketika tersadar,

lama sangat lama sampai Lisa yang memutuskan kontak di antara mereka.

"sudah kalau begitu gue duluan ya guys gue ada urusan mendadak soalnya "Lisa pun mengambil tas dan kunci mobil modif miliknya ia ia menyempatkan mencubit cubit gemas wajah sahabatnya sebelum pergi mata harry memandang lekat bentuk tubuh gemulai milik Lisa.

sampai akhirnya ia tersadar dan harus menemukan jejak Lisa

"ada apa denganmu kenapa kau memandangi Lisa sangat lekat bukannya aku sudah menjelaskan padamu sebelumnya, tidak ada hubungan diantara kita" Sisil berbicara pada Harry dengan raut wajah sedih

"siapa nama lengkapnya ?"harry balik bertanya tanpa menjawab pertanyaan Sisil

"ADA APA DENGAN MU ? KAU SEHARUSNYA PER__"

" AKU BERTANYA ! APA NAMA LENGKAPNYA" teriakan harry menggema membuat setiap orang merasakan atmosfer mengerikan.

"Lisa lav___" jawab Sisil dengan mata tertutup.

harry berlari dengan cepat meninggalkan ruangan. Sisil menatap kepergian hari sendu.

" apa hubungan di antara kalian bertiga? memangnya" Syifa bertanya dengan volume pelan takut mengusik Sisil,

" apa hubunganmu dengan Lisa Harry?" Sisil bertanya sendu menundukkan kepalanya.

'atau jangan-jangan Lisa.......' kepalanya pun terangkan menatap dinding cafe yang dilalui oleh Lisa dan harry....

"LISA..."semua kepala pun tertoleh menatap asal suara...

avataravatar
Next chapter