1 ⚫⚪Epilog⚪⚫

           Di sudut taman kecil sekolah, terdapat  tempat duduk yang disediakan untuk bersantai tepatnya lagi kursi dan meja tersebut mengarah kelapangan bola sekolah, apa mungkin ini hanya sebuah kebetulan?. Riel siswa angkatan baru di SMA ini sangat suka sekali menghabiskan waktu jamkosnya untuk bersantai dan membaca novel di kursi-kursi kecil sebelah lapangan bola. Dia termasuk salah satu cowok hitz yang di gemari senior perempuan kelas 11 dan 12 saat ini. Menurut senior, dia salah satu degem (dedek gemes) di dalam daftar list mereka. Tapi anehnya riel tak memiliki sahabat maupun kekasih, karena menurut dia, dia sudah cukup memiliki banyak sapaan dan kasih sayang dari teman-teman kelas maupun seniornya.

            Mungkin hanya ziel, saudara kembar riel yang hanya tau isi otak dari kakaknya riel. Mereka saat ini di sekolahkan bersama, walau berbeda pikiran dengan orang tua mereka tapi idon't care Seperti itu kata mereka meskipun berebeda jurusan. Riel sore itu menyendiri di kursi taman sekolah sembari dia menunggu bel pulang bunyi sekolah. Dia ingin menghabiskan waktunya dengan membaca novel saat itu, tapi kakak senior cowok saat itu sangat berisik sekali karena mereka sedang tanding futsal, dengan resah dia menghela nafas panjang. "hufttttt... Cowok memang suka ribut dan bermain sesukanya" gumam riel dalam hati sembari bergegas menuju parkiran motor menunggu ziel.

            

"bruk ! Akhhh!" seketika seisi lapangan ribut dan membesarkan emosi satu sama lain, ketika itu riel mendengar suatu hal sedang terjadi. "WOI !! PMR ITU, WOI JUNIOR !!" bentak dari salah satu team mereka. Dengan gerak cepat riel langsung menuju arah lapangan. "Ada apa?!" tanya cetus riel. "KOK ADA APA?! GOBLOK LO YA ITU KAKI NYA TERGELINCIR!" bentak salah satu senior. Dengan tak banyak bicara rielpun menarik tangan senior yang dia tak kenali itu, dan membantunya menuju kursi taman tempat dia duduk sebelumnya. "pelan-pelan kak!" saut riel sambil membantunya duduk di kursi taman. Sekilas riel tampak bingung dan dia ingat jika tergilir maka menempelkan bagian yang tergilir dengan es batu, untung saja saat itu di depan pagar gerbang sekolah banyak orang berjualan dan riel segera membeli es batu itu. "tunggu ya" saut riel sambil menepuk kepala seniornya yang di tutupi hodie berwarna kuning tersebut.

            "Hosh..hosh.."suara nafas riel yang kelelahan berlari membeli es teh berplastik kecil harga 1000an itu. "kak." panggil riel. "yaah?"jawab senior itu sambil menggulung bawah celananya itu. "riel gak di bolehin minum es, jadi ini gimana?" tanya riel dengan cetus. Dengan kejap senior itupun langsung menarik tangan riel dan meminum es yang ada di tangan riel hingga habis. "eeh?!"kaget riel.

              Dengan keahliannya riel mengambil masker kain ziel yang tertinggal di tas riel, dan ia segera membungkus es batu tersebut dan menempelkan pada  kaki seniornya yang tergilir. "kakak istirahat aja! Gausah main lagi yah, riel mau kekelas" cetus riel.

                Selama kejadian berlangsung ia masih berfikir bagaimana bisa senior itu tau kalau riel anggota pmr? Dengan bodoh riel baru sadar bahwa di lengannya terdapat lambang palang merah. "Tapi siapa senior tadi? Tidak pernah liat sebelumnya di sekolah ini, wajahnya saja selalu di buang tadi" gumam riel dalam hati sambil duduk di parkiran motor menunggu ziel. "tetttt.teeettttt selamat jumpa esok pagi dengan semangat baru" bunyi bel telah berbunyi.

         "Woi pulang!, Bandel betul !!"

Bentak ziel dan menjewer telinga riel.

         "hais, nanti nah msih mau liat kak vian keluar kelas!" saut riel.

        "ngapain diliatin anjir, mending ayok pulang nanti malam mau ngumpul bareng genk gw tau"  bentak ziel sembari menarik tangan riel dan membawanya ke motor.

        "lepasin ziel." saut riel dengan wajah murung berlari ke motor.

         Senja di sore itu teriknya menyilaukan sekali, apa mungkin karena hujan tadi pagi yang membuat    siswa-siswi SMA negri favorit itu kalang kabut berlarian karna hujan tiba-tiba jatuh saat upacara bendera di mulai. Tapi karena hujan ini yang bisa membuat cowok berparas manis dan lucu di mata semua teman-teman gadisnya merasa bahagia. Karena ketika hujan turunnya di pagi hari, sore hari saat bel pulang begitu indah dan warna langitnya juga elok ketika di lihat, lalu cowok berhodie kuning dengan kaki tergelincir itu.

♡         ✎          ➤                       ⌂

  ᴸⁱᵏᵉ   ᶜᵒᵐᵐᵉⁿᵗ    ˢʰᵃʳᵉ                    ˢᵃᵛᵉ

────────────────────────

◯  @unicorn✓  ° ᶠᴼᴸᴸᴼᵂㅤ

avataravatar