2 aku ingin

"Paris" apa yang dipikirkan orang ketika mendengarkan kata itu sebuah kota romantis dengan gemerlapnya kota terkenal ini hanya saja itu yang orang lihat dari indahnya saja tapi tidak melihat gelapnya. hanya saja pemerintahan mereka bisa menutupi gelapnya ini. aku benci mengatakan ini tapi yah namanya juga sebuah kota tanpa kecacatan itu hal mustahil sebenarnya bukan karena pemerintahanya tapi karena ulah masyarakat yang tak memahami aturannya.

setelah ayahku meninggal ibuku depresi dia bekerja siang dan malam  demi menghidupi anak perempuan remaja nya ini. tetapi semua berubah ketika dia menikahi seorang pria muda yap dia adalah tiriku yang membuat diriku terusir dari rumah dia selalu memaksa ku untuk memenuhi nafsunya setiap hari sampai aku terasa sudah tak berguna lagi. dan kejadian ini semakin menjadi ketika ibuku tugas keluar kota.

"marie ibu mu sudah pergi dan kau harus mengikuti kata ku " ayah tiri ku yang sudah bernafsu melihatku. aku hanya mengangguk dan pasrah usia ku terpaut 3 tahun dengan nya dan di paris usia remaja merupakan usia dimana kita melakukan hal seperti ini. aku juga mempunyai pacar dan kami melakukanya atas dasar cinta bukan paksaan. setelah hal ini hal buruk menimpa ku ibuku mengetahui semua hal yang terjadi dan ayah tiriku mengelak dan berkata bahwa aku yang memaksanya. ibuku tak mendengarkan ku. aku diusir dari rumah dan hanya diberi 15 juta euro. aku menangis sejadinya dibawah hujan dan dinginya kota paris.tanpa sadar aku berjalan terus tanpa tau arah di malam yang dingin kota paris. ketika aku sudah mulai letih dengan langkah ku, aku tak sengaja bertemu sahabat ku richard.

"marie kenapa kau berada disini ??" kata richard yang melihatku kedinginan " aku diusir oleh ibuku rich,dan aku tak tahu harus kemana" kata ku dengan air mata berlinang "kenapa ibumu melakukan hal ini?? " kata richard keheranan padahal richard tau kalo ibuku sangat menyayangi ku anak perempuan satu satu nya tapi kenapa ibu marie mengusirnya. "aku tak bisa mengatakanya " kataku

"ikutlah dengan ku, disini tak aman untuk seorang wanita seperti kau" kata richard. aku hanya mengangguk dan mengikuti nya

disaat satu jam berjalan tibalah aku disebuah apartemen yang lumayan bagus aku mengikuti richard hingga ke lantai 22 dan menuju sebuah kamar nomor 304 . richard membuka pintu " masuklah ini apatemen ku " aku sudah sering kesini kami sahabat dari sekolah dasar "aku baru tau kau tinggal di apartemen rich" kata ku sambil tersenyum, aku memasuki kamar kosong dan menganti pakaian ku dengan kaos richard harum baju terasa di hidung ku. lalu aku keluar richard telah menyiapkan mie instan hangat untuk ku aku memakannya. setelah kenyang dan lebih tenang. richard menanyai ku lagi perihal atas kejadian ini dan aku masih tak menjawab karena ini aib yang buruk,sangat buruk untuk ku ungkap . richard menoleh dan melihat ku sedang memegang kartu atm bank lokal paris dia bertanya padaku " apakah kau diberi uang ??" aku yang melihat menoleh kepada richard " ya, ibuku memberiku 15 juta euro" richard terdiam "itu banyak sekali kau bisa hidup 2 tahun, apa yang kau lakukan dengan uang itu ?" aku terdiam dan berkata "aku tak tau yang jelas aku butuh tempat tinggal dulu dan aku ingin memulai hidup ku yang baru " kataku dengan wajah penuh emosi. richard memberiku arahan " kurasa bisa , kau beli saja apatemen disebelah ku ini hanya 5 jt euro dan kau bisa memiliki nya setiap bulan hanya 100 euro untuk listrik dan air kau bisa membayarnya di tempat ibu ibu tadi yang awal kita masuk , lagipula aku ada disini dan bisa membantumu kalo ada apa apa " tukas richard sambil tersenyum.aku memikirkannya sejenak dan mengangguk menyetujui hal itu

avataravatar
Next chapter