"kumohon, tolong aku," ujar Mikaily, pria tampan lulusan sekolah sastra Tokyo di Komaba itu mengulurkan tangan ke atas. "Mana bisa aku menolongmu, sedangkan cita-citaku adalah menghancurkanmu," balas Arissa Madya. Ballerina cantik itu lantas pergi dengan meninggalkan satu kelopak bunga tulip.