Prolog

"Apakah Master dekat dengan penyihir nomor satu di Ririas?"

"Tentu saja. Sewaktu ia seumuran denganmu, aku mengajarinya banyak hal tentang sihir."

"Jadi Master tahu seperti apa dia? Apakah dia orang yang sombong?" Kedua bola mata itu menatap penuh harap agar pertanyaannya segera dijawab. Wajahnya yang mendongak dan tatapan yang merengek membuatku tidak kuasa menahan tawa.

Aku tentu tidak bisa menolak ketika muridku yang lucu bertanya seperti itu. Apalagi jika pertanyaannya mengenai Dia. Seorang penyihir termasyhur di usianya yang belia. Seorang anak yang mencari dan mencoba memahami jati dirinya. Sosok yang berani menghadapi ketakutannya. Namun, ketika kita membicarakan tentang dia, kau tidak akan pernah bisa menolak mendengarkan sebuah kisah cinta. Kisah cinta dirinya dan orang-orang disekelilingnya.

"Aku mengenal Albert sama seperti orang-orang, tetapi aku mengetahui kisahnya yang tidak semua orang tahu."

"Benarkah? Kisah seperti apa? Master ayo ceritakan. Ayo!" Anak itu jelas sekali terlihat antusias. Terlihat dari mata yang berbinar, tangan yang dikepalkan kemudian diayunkan ke atas dan ke bawah berulang kali hingga mengguncang seluruh tubuhnya. Topi sihir yang ia kenakan hampir terjatuh karena melompat-lompat saking tidak sabarnya. Begitulah aku mulai menceritakan sebuah kisah seorang pemuda dan teman pengembaranya.

Kisah ini tentang perjalanan penebusan dosa seorang kesatria dan kisah seorang pangeran yang memenuhi takdirnya. Keduanya kemudian dipertemukan di sebuah persimpangan.

~

avataravatar
Next chapter