22 Putri CEO 2

Azuki pergi menuju lokasi dimana Minami dibawa oleh Sayaka dengan cara terbang menggunakan sayap cahayanya melintasi jalanan kota Tokyo.

"Kanako-san, dimana arahnya sekarang?" Tanya Azuki pada Kanako melalui handsfree.

"Lurus saja, 300 meter lagi baru kamu belok ke kiri" Kanako memberi petunjuk pada Azuki.

"Tunggu saja Minami, aku akan segera menyelamatkanmu!" Kata Azuki sambil menambah kecepatan terbangnya.

Sementara itu di suatu tempat, Minami pun mulai terbangun dari tidurnya "ng… Apa yang terjadi denganku?" Minami bertanya-tanya ketika kesadarannya masih diantara dunia mimpi dan dunia nyata.

Minami kemudian menyadari bahwa dia sedang terbangun di sebuah kamar yang mewah "Apa? dimana ini?".

Minami mulai panik, begitu dia mencoba menggerakkan kedua tangannya, Minami sadar bahwa kedua tangannya telah diborgol ke ujung kasur "Tanganku diborgol? siapa yang melakukan hal ini?" Minami kemudian mulai berteriak "Tolong! Siapapun tolong aku!".

Beberapa saat kemudian seorang perempuan memasuki kamar tempat Minami diborgol sambil membawa Akai Sora "Selamat malam, Minami".

Minami terkejut melihat sosok perempuan itu "Saya? apa yang kamu lakukan disini?" Saya tidak menjawab pertanyaan Minami. Tanpa berbicara, Saya meletakkan Akai Sora di sebuah meja.

Saya kemudian mendekati ranjang tempat Minami diborgol "Aku ingin meluruskan sedikit, namaku bukan Saya, tapi Sayaka".

Sayaka lalu memanjat ranjang dan menindih tubuh Minami "Nama lengkapku adalah Asakura Sayaka" Kata Sayaka sambil mengelus pipi kiri Minami.

"Asakura!?" Minami terkejut mendengar nama keluarga Sayaka "Apa kamu anak dari Asakura Ryogi!?" Tanya Minami.

"Ara, aku tidak menyangka kamu tahu nama Mamaku" Sayaka sedikit terkejut.

Sayaka kemudian turun dari ranjang tempat Minami diborgol lalu berjalan menuju meja tempat Sayaka meletakkan Akai Sora.

"Selama ini aku berpura-pura berteman denganmu agar bisa menangkapmu dengan mudah" kata Sayaka.

"Apa yang kamu inginkan dariku? Apa kamu ingin menyerahkanku ke Ryogi?" Tanya Minami.

"Tidak, tidak seperti itu" Sayaka kembali mendekati ranjang tempat Minami diborgol "Aku akan menjadikanmu milikku".

Minami kebingungan mendengar perkataan Sayaka "Milikmu? apa maksudnya?" Sayaka kemudian berkata "Menjadikanmu mainanku, peliharaanku, budakku dengan begitu aku akan memperoleh perhatian dari Mama" Minami mulai ketakutan mendengar perkataan Sayaka.

"Aku sudah dengar tentang kekuatanmu dari Mama" Sayaka kemudian duduk di ranjang tempat Minami diborgol.

"Kamu bisa menyembuhkan lukamu, bukan? sekarang aku akan menyayatmu dan melihat apa itu benar" Sayaka mulai mengeluarkan sebuah pisau yang dia sembunyikan di lengan kemejanya yang panjang.

Sayaka kembali menindih tubuh Minami sementara Minami mulai memberontak "Jangan! Jangan!" Teriak Minami.

"Ayo, biarkan aku mendengar suara teriakanmu" Sayaka kemudian menyayat lengan kanan Minami dengan perlahan agar terasa semakin sakit.

"Aaaaaah!" Minami berteriak kesakitan "Ah~ Suara yang merdu sekali" Kata Sayaka dengan rasa puas.

Begitu melihat lengan Minami sembuh lagi, Sayaka mulai mengincar anggota tubuh Minami yang lain.

"Sekarang akan kucoba dengan pipimu yang lembut ini" Sayaka kemudian mengelus pipi kiri Minami dan kemudian menyayat pipinya dengan perlahan.

"Dia ini tidak waras!" Kata Minami dalam hati sambil mencoba menahan rasa sakit ketika pipinya disayat perlahan.

PRANG

Sebuah jendela di dekat ranjang tersebut pecah dan memperlihatkan Azuki yang baru saja menembus masuk serta mengejutkan Sayaka dan Minami "Kurang ajar! siapa kau?" Teriak Sayaka pada Azuki.

"AZUKI! Akhirnya kamu datang!" Minami berteriak gembira.

"Ano, Minami… Sepertinya kalian berdua sedang sibuk" Azuki memperhatikan Minami yang diborgol di ranjang sementara Sayaka sedang memegang sebuah pisau.

"Jangan banyak omong! Cepat tolong aku!" Kata Minami kesal dengan muka memerah.

"Kau ingin menolong Minami, ya? takkan kubiarkan!" Sayaka lalu mengambil sebuah longsword dari tempat persembunyiannya di bawah ranjang.

Azuki yang menyadari hal itu langsung memunculkan pedang claymorenya dari sebuah cahaya.

Sayaka dengan segera menyerang Azuki. Azuki merespon dan dengan segera menangkis serangan Sayaka dengan pedangnya.

Sayaka tidak menyerah, dia mencoba menyayat pinggang Azuki, namun Azuki masih menahan serangan Sayaka.

Sayaka lalu melepas tangan kirinya dari pegangan pedangnya dan masih menahan tangan kanan Azuki "Apa?" Azuki terkejut.

Karena tangan Azuki yang memegang pedang telah dikunci, Sayaka mulai mencoba menyayat leher musuhnya, namun Azuki dengan cepat mengeluarkan tiga buah pedang di sela-sela tangan kirinya dan akhirnya dapat menangkis serangan Sayaka "Empat pedang, ya… Hebat juga" Puji Sayaka.

Sayaka dan Azuki kemudian saling menyerang satu sama lain.

"Bagaimana caranya aku melepas borgol ini?" Kata Minami yang masih terborgol di ranjang sambil menyaksikan pertarungan Azuki dan Sayaka.

"Ah aku tahu!" Minami lalu mengeluarkan panas di kedua pergelangan tangannya dan mulai mencoba melelehkan borgol yang menahannya.

"Ah! Besi yang meleleh itu panas sekali!" Minami menahan panasnya besi cair ketika dia mencoba melelehkan borgolnya.

"Kau merepotkan juga" Kata Azuki "Takkan kumaafkan orang yang berani menggangguku!" Kata Sayaka marah sambil menyayatkan pedangnya ke arah Azuki.

Azuki kemudian mundur jauh ke belakang dan menghilangkan keempat pedangnya. Azuki lalu menyilangkan kedua telapak tangannya di depan wajahnya.

Sela-sela jari Azuki mulai bercahaya dan muncul tiga buah pedang dari sela-sela jari kiri dan kanannya. "Enam pedang? benar-benar luar biasa" Sayaka memuji senjata Azuki.

Azuki mulai maju dan menyerang Sayaka dengan gerakan seperti mencakar namun Sayaka dengan sigap menangkis semua sayatan Azuki dengan menggunakan longswordnya "Pedang itu kuat sekali!" Geram Azuki.

Begitu Azuki mundur untuk mengambil nafas, dia menyadari Minami yang berusaha melelehkan borgolnya.

Azuki lalu menghilangkan pedang di tangan kanannya dan mulai mengeluarkan sebuah bola cahaya dari tangan kanannya.

"BLITZ!" Azuki meneriakkan nama jurusnya dan dengan segera bola cahaya itu meledak dan mengeluarkan cahaya yang sangat menyilaukan "Sialan!" Teriak Sayaka.

Begitu cahaya itu menghilang, Sayaka menyadari bahwa Minami telah terbebas dari borgol yang mengikatnya di ranjang "Kalian berdua…" Geram Sayaka.

"Sekarang aku akan membalas perbuatanmu tadi, Sayaka!" Kata Minami sambil mengeluarkan Akai Sora dari sarung pedangnya sementara Azuki memunculkan kembali tiga buah pedang dari tangan kanannya.

Azuki lalu kembali maju dan menyerang Sayaka sekali lagi.

Namun Sayaka dengan gesit dan sigap berhasil menahan semua sayatan dari pedang Azuki "Terbakarlah Akai Sora!" Minami membuat Akai Sora terbakar dan kemudian maju untuk menyerang Sayaka.

Minami kemudian memegang Akai Sora dengan posisi siap menusuk. Azuki menyadarinya dan mulai menyingkir untuk memberi jalan pada Minami.

"Terimalah ini VERMILLION BLOW!" Teriak Minami sambil menyerang Sayaka dengan tusukan berapi dari Akai Sora.

Sayaka berusaha menangkis serangan Minami dengan longswordnya "Percuma! Pedang biasa akan hancur begitu terkena serangan ini!" Kata Minami.

TRANG

Anehnya, serangan Minami berhasil ditahan oleh pedang milik Sayaka "Mustahil!" Kata Minami tak percaya. Minami dan Azuki kemudian mundur untuk bersiap menyerang lagi "Akan kucoba lagi!" Kata Minami.

Minami kemudian mengarahkan Akai Sora ke depan "Ini dia! CRIMSON SHOT!" Minami kemudian menembakkan bola-bola api yang besar dari Akai Sora yang mengarah ke Sayaka.

Namun dengan mudah Sayaka menangkis bola-bola api yang mengarah padanya dengan longswordnya.

"Hahaha! kalian terkejut?" Kata Sayaka sambil tertawa "Pedang ini memang pedang yang spesial" Kata Sayaka sambil mengayun-ayunkan longswordnya.

"Pedang apa itu?" Tanya Azuki "Pedang ini? ini adalah pedang Ame no Murakumo no Tsurugi" Kata Sayaka dengan santai.

Azuki terkejut mendengar nama pedang tersebut "Pedang Kusanagi!? Tidak mungkin!".

"Seharusnya pedang itu adalah harta milik Kaisar Jepang, bagaimana kau memilikinya?" Azuki bertanya-tanya.

"Mama dan perusahaannya punya pengaruh besar, jadi untuk meminta pedang ini dari Kaisar adalah hal mudah" Kata Sayaka.

"Sekarang bersiaplah, aku akan membunuh kalian berdua" Pedang Kusanagi kemudian mulai bercahaya, sementara Sayaka memulai kuda-kuda menyerang.

Minami dan Azuki pun sudah siap menerima takdirnya. Namun Sayaka berhenti menyerang ketika mendengar suara dering smartphonenya.

Sayaka kemudian menjawab panggilannya "Sebaiknya ini penting kalau tidak aku akan membunuhmu!" Teriak Sayaka ketika menjawab panggilan.

Setelah mendengarkan dengan seksama, Sayaka kemudian menyeringai "Begitu, jadi kalian sudah menemukannya".

"Apa yang terjadi?" Kata Minami pada Azuki "Aku ada urusan penting, jadi aku harus segera pergi ke Inggris" Sayaka menutup panggilan smartphonenya.

Sayaka lalu memperingatkan Minami "Tunggu saja Minami, suatu saat kamu akan menjadi milikku!" Sayaka kemudian pergi meninggalkan kamar tersebut.

"Jadi… Selesai begitu saja?" Kata Azuki terbengong "Untuk sekarang, ya" Jawab Minami.

"Kalau begitu ayo kita segera pulang" Kata Azuki sambil keluar dari jendela yang dia hancurkan yang kemudian diikuti oleh Minami.

Begitu mereka keluar dari mansion, Azuki mulai bertanya pada Minami "Jadi apa yang sebenarnya kamu dan Sayaka lakukan tadi?".

Mendengar hal itu pipi Minami pun memerah "I-itu memalukan! aku tidak mau menceritakannya" Minami pun memalingkan wajahnya dari Azuki "Baik, baik aku tidak akan bertanya" Kata Azuki.

Sementara itu di Kantor Pusat Perusahaan Asakura, Ryogi menerima laporan kegiatan Sayaka "Dia selalu berbuat seenaknya" Kata Ryogi.

"Tapi apa yang dilakukannya bagus juga" Ryogi lalu mulai menelepon seseorang "Hiro, aku punya tugas untukmu".

bersambung

avataravatar
Next chapter