7 Pedang Mistis 2

Begitu Minami tiba di ruang komando, Ritsuko yang membawa sebuah dokumen langsung memberikan pengarahan.

"Baiklah, ini misi kalian berdua" kata Ritsuko.

Minami pun berusaha mendengarkan dengan seksama sementara Azuki hanya bersikap biasa "Kalian harus menyerang sebuah gudang penyimpanan barang milik Perusahaan Asakura yang berada di Pelabuhan Tokyo" Kata Ritsuko seraya menunjukkan foto-foto yang menunjukkan keadaan gudang yang menjadi target Minami dan Azuki.

"Serang gudang itu, lalu curi informasi kargo yang telah datang dan yang akan pergi" kata Ritsuko sementara Minami dan Azuki mengamati foto gudang dan foto penjaga gudang yang bersenjata.

"Misi akan dimulai besok pada pukul 20.00, ada pertanyaan?" Kata Ritsuko mengakhiri pengarahan.

"Ada" kata Minami mengacungkan tangannya "Apa?" Tanya Ritsuko.

"Kenapa kita harus menyerang sebuah gudang untuk mencuri informasi kargo? Kita bisa mencurinya secara diam-diam bukan? Dan juga bukannya gerakan bawah tanah seperti gerakan pemberontak ini seharusnya mempunyai jaringan mata-mata?" Minami menanyakan tiga pertanyaan sekaligus.

"Pertanyaan yang bagus" Kata Ritsuko sambil meminum kopinya "Kita harus melemahkan kekuatan Perusahaan Asakura semampu kita" Jawab Ritsuko.

"Dan juga jaringan mata-mata kita payah, orang-orang yang kukirim untuk menyusup ke dalam Kantor Pusat Perusahaan Asakura beserta orang yang setuju untuk berkhianat dari mereka selalu terbunuh, jadi untuk mendapat informasi sangat sulit" Kata Ritsuko.

"Tapi bukan berarti kita tidak punya jaringan informasi bagus, Aku punya kenalan seorang informan yang dapat diandalkan" Hibur Ritsuko "Begitu ya, aku mengerti sekarang" Kata Minami.

"Baiklah jika sudah tidak ada pertanyaan lagi, kalian boleh pergi" Minami dan Azuki pun pergi meninggalkan ruang komando.

Ritsuko mengamati Minami dan Azuki meninggalkan Ruang Komando sambil meminum kopinya

"Kenapa kamu tidak memberi tahu tujuan misi yang sebenarnya, Ritsu?" Tanya Kanako yang sedang mengoperasikan komputer pada Ritsuko.

"Seperti yang sudah aku katakan tadi jaringan mata-mata kita payah, aku harus memastikan bahwa senjata itu benar-benar sudah tiba di kota ini" Ritsuko lalu mengamati peta digital kota Tokyo yang berada di komputernya.

Keesokan harinya pada pukul 19.54 Minami dan Azuki sedang bersiap-siap untuk menjalankan misi.

Kedua gadis itu menaiki sebuah truk pengangkut pasukan milik Gerakan Pemberontak untuk dapat tiba di Pelabuhan Tokyo.

Minami mengenakan rok pendek berwarna biru dan t-shirt berwarna pink serta jaket hoodie berwarna merah sementara Azuki mengenakan rok pendek berwarna hitam dengan kaus berwarna putih serta jaket cardigan berwarna coklat dan juga jepit rambut kupu-kupu yang selalu dia pakai.

"Menurut informasi, kemungkinan ada 20 hingga 30 orang yang menjaga tempat itu" Kata Minami sambil membaca dokumen.

"Apa kamu gugup, Minami?" Tanya Azuki.

"Sedikit, ini adalah misi pertamaku jadi aku takut nanti akan mengacau" Jawab Minami mendengar hal itu Azuki kemudian menyemangati Minami "Jangan khawatir, selama kamu mematuhi perintah Ritsuko-san, kamu dijamin tidak akan mengacau".

Tiba-tiba pintu kecil seukuran mata yang berada di tempat supir truk terbuka dan memperlihatkan mata pengendara truk itu.

Si supir lalu memberi pengumuman "Satu menit lagi, bersiap-siaplah" Pintu itu kembali menutup "Ini, pasang ini di telingamu" Kata Azuki sambil memberi Minami sebuah handsfree.

Minami mengambil handsfree tersebut lalu memasangnya di kedua telinganya.

Truk pun tiba di dekat gudang kargo Perusahaan Asakura, Minami segera keluar dari truk diikuti oleh Azuki yang membawa sebuah koper hitam.

Begitu Minami dan Azuki keluar, Truk tersebut segera pergi menjauhi gudang.

Kedua gadis itu pun berlari secara diam-diam ke pagar kawat yang mengelilingi gudang kargo itu.

"Azuki, apa yang kamu bawa?" Tanya Minami sambil menunjuk koper yang dibawa Azuki.

"Akan kuperlihatkan" Kata Azuki yang kemudian membuka koper itu.

Di dalam koper tersebut terdapat enam buah benda yang berbentuk bola berwarna abu-abu.

"Ini adalah drone pengintai, aku akan menerbangkan drone ini jadi Kanako-san dan Ritsuko-san bisa mengamati situasi kita di sini" Azuki kemudian menekan sebuah tombol di drone-drone tersebut.

Drone-drone itu pun aktif dan mulai terbang, drone-drone itu kemudian melayang memutari lokasi itu seperti satelit yang sedang mengorbit.

"Halo, Kalian bisa mendengarku?" Sebuah suara terdengar di handsfree milik Minami dan Azuki.

"Kami bisa mendengarmu dengan jelas, Kanako-san" Jawab Azuki.

"Bagus, dari yang pengamatanku kalian sepertinya sudah tiba di bagian barat gudang" Kata Kanako di ruang komando yang mengamati rekaman pergerakan Minami dan Azuki di layar komputernya, Ritsuko juga ikut memperhatikan jalannya operasi lewat layar LCD besar yang ada di ruang komando.

"Kalian bisa memulai misinya" Perintah Kanako lewat handsfree "Dimengerti" Jawab Minami dan Azuki secara bersamaan.

Minami lalu memegang pagar kawat tersebut, dia kemudian mengeluarkan energi panas yang besar dari jari-jarinya.

Panas dari tangan Minami cukup besar untuk melelehkan kawat pagar tersebut.

Pagar kawat itu pun meleleh, membuat lubang yang cukup besar untuk dilewati Minami dan Azuki.

Setelah menyusup masuk, Azuki mengulurkan tangan kanannya, tangan kanannya pun bercahaya dan memunculkan sebuah pedang claymore.

Kedua gadis itu lalu berlari melalui peti-peti kemas yang disusun sedemikian rupa hingga menyerupai sebuah lorong "Bagus, kalian akan cepat sampai bila kalian jalan lewat lorong itu" Kata Kanako pada Azuki dan Minami melalui handsfree.

Kanako lalu memberi arah pada Minami dan Azuki "50 meter lagi berbeloklah ke kanan dan waspadalah, ada musuh yang berjaga di sana".

"Dimengerti" Jawab Minami dan Azuki bersamaan.

Minami berbelok terlebih dahulu, disana dia melihat seorang pria yang mengenakan seragam buruh berwarna hitam dengan logo Perusahaan Asakura di pundaknya sedang membawa sebuah MP5.

Pria itu pun melihat Minami "Siapa kau!?" Teriak pria itu sambil menodongkan MP5nya pada Minami, tanpa pikir panjang Minami menyemburkan api dari tangan kanannya dan langsung membakar pria tersebut hingga tewas.

Beberapa penjaga lain melihat semburan api dari balik sebuah peti kemas, penjaga-penjaga itu lalu segera menuju asal semburan api tersebut.

Azuki yang tiba di tempat Minami lalu berkata "Kamu terlalu menarik perhatian, Minami".

"Waspada! Ada 6 orang bersenjata dari arah jam 11 sedang mendekati kalian!" Kata Kanako melalui handsfree "Baiklah, mari kita lihat hasil latihanmu, Minami" Kata Azuki sambil mempersiapkan pedangnya.

Penjaga-penjaga lain mulai tiba di tempat Minami dan Azuki sambil membawa MP5 dan P90 "Siapa mereka? Apa mereka yang menyebabkan api tadi?" Tanya seorang penjaga sambil melihat mayat penjaga yang tewas terbakar.

"Hati-hati! Gadis itu membawa pedang!" Kata penjaga lain sambil menunjuk Azuki.

Dengan gesit Azuki bergerak maju dan segera menyayat dada seorang penjaga yang berada di depan Minami.

"Mereka musuh! Tembak mereka!" Teriak salah seorang penjaga.

Para penjaga itu pun mulai menembakkan senjata mereka.

Minami juga tidak tinggal diam, dia menghindari tembakan mereka dan menembakkan dua buah bola api pada dua orang penjaga yang melempar mereka sejauh beberapa meter.

"Apa itu barusan!?" Seorang penjaga terkejut, dia lalu melapor dengan walkie talkie yang dibawanya "Kita diserang! pelakunya dua orang perempuan ya-" Penjaga itu tak sempat menyelesaikan kalimatnya kaena lehernya ditusuk oleh Azuki.

Minami kemudian menyemburkan api dari tangan kirinya dan menghabisi dua orang penjaga yang tersisa.

"Kemana kita harus pergi, Kanako-san?" Tanya Minami pada Kanako melalui handsfree.

"Kalian cukup pergi ke depan sejauh 100 meter lalu berbelok ke kanan, di situlah target kalian" Jawab Kanako di ruang komando sambil mengamati monitor komputernya "Namun berhati-hatilah! Banyak penjaga yang mendekati kalian!".

Minami dan Azuki segera berlari menuju arah yang diberikan Kanako, namun mereka berdua dikagetkan dengan kemuculan empat orang penjaga yang membawa MP5 dari balik sebuah peti kemas.

"Itu mereka! tembak!" Teriak salah seorang penjaga, Mereka lalu menembakkan senjata mereka.

Azuki dengan gesit lompat menghindar namun Minami yang sedikit lambat tertembak di lengan dan pundak kanannya.

Azuki mendarat tepat di depan seorang penjaga dan dengan segera menyayat dadanya, dia lalu menusuk dada penjaga lain yang berada tepat di kirinya.

Keseimbangan Minami terganggu karena tertembak, namun dia dengan segera dia menembakkan bola api dari tangan kirinya sebelum terjatuh.

Bola-bola api itu pun mengenai dua penjaga yang tersisa dan membakar mereka hingga tewas.

Minami kemudian berdiri dan membersihkan debu dari tubuhnya, luka tembak yang didapat di lengan dan pundak kanannya pun telah sembuh "Kamu baik-baik saja, Minami?" Tanya Azuki "Ya, ayo segera selesaikan misinya!" Jawab Minami.

Minami dan Azuki kemudian berbelok dan kembali menyusuri lorong peti kemas "Kalian sudah berada di arah yang benar" Kata Kanako melalui handsfree.

Namun beberapa penjaga kembali datang mencegat mereka "Bunuh mereka!" Teriak seorang penjaga sambil menembakkan P90nya yang lalu diikuti oleh rekan-rekannya.

Azuki kemudian bersembunyi di balik peti kemas terdekat namun Minami lagi-lagi terlambat bersembunyi, dia pun menjadi sasaran tembak para penjaga itu.

Peluru-peluru melesat mengenai lengan, dada, perut serta kening Minami yang membuatnya terjatuh.

Setelah mengira mereka telah membunuh Minami, para penjaga segera menghentikan tembakannya "Apa dia sudah mati?" Tanya seorang penjaga.

Namun tanpa sepengetahuan mereka, luka-luka yang dialami Minami kembali sembuh.

Azuki yang bersembunyi di balik peti kemas berkata pada Minami "Minami, tolong kamu urus mereka, aku tidak bisa bertarung di tempat sempit seperti ini".

Minami kemudian terbangun kembali dan mengejutkan para penjaga "Mustahil! dia masih hidup setelah kita tembak!" Teriak seorang penjaga "Tidak masalah! Kita tembak dia lagi!" para penjaga kembali menembak Minami.

Minami kemudian mengulurkan kedua tangannya ke depan dan menyemburkan api yang besar dari kedua tangannya dan menewaskan para penjaga itu.

"Hebat!" Kata Azuki yang telah keluar dari balik peti kemas mereka berdua segera berlari menuju tujuan mereka.

Akhirnya Minami dan Azuki tiba di gudang penyimpanan milik Perusahaan Asakura dan segera disambut oleh tembakan dari jendela gudang dan dari penjaga yang berada di luar gudang.

Dengan cepat Minami dan Azuki berpencar dan mencari persembunyian yang paling dekat dengan mereka.

Pada akhirnya Minami bersembunyi di balik sebuah peti kemas sementara Azuki bersembunyi di balik tumpukan tiang baja.

"Ini gawat, ada sekitar 20 orang lebih yang menembaki mereka! gudang itu benar-benar dijaga ketat!" Kata Kanako yang mengamati situasi Minami dan Azuki dari monitor komputernya.

"Jangan khawatir" kata Ritsuko menenangkan Kanako "Mereka berdua itu pintar, mereka pasti akan mencari jalan keluarnya".

"Mereka tidak berhenti menembak! apa yang harus kita lakukan?" Teriak Minami.

Tiba-tiba Minami melihat Azuki, dia melepaskan pedangnya yang langsung menghilang dan mulai berdiri di atas tumpukan tiang baja.

"Azuki! Cepat sembunyi atau kamu akan tertembak!" Minami berteriak memperingatkan Azuki "Tidak apa-apa, aku akan segera melumpuhkan mereka" Kata Azuki.

Muncul bola-bola cahaya dari dalam tubuh Azuki semakin lama bola-bola cahaya itu pun semakin banyak.

Para penjaga yang takjub menghentikan tembakan mereka "Perhatikan teknikku ini Minami" Teriak Azuki, dia lalu mengangkat tangan kanannya dan secara tiba-tiba bola-bola cahaya itu berubah bentuk menjadi anak panah.

Azuki lalu mengangkat jari telunjuk tangan kanannya seperti memberi aba-aba pada anak panah-anak panah itu "Ini dia! LUMINOUS ARROW!" Setelah meneriakkan nama jurusnya, Azuki menunjuk kumpulan penjaga gudang.

Dengan segera, panah-panah cahaya itu melesat ke arah penjaga-penjaga itu.

Panah-panah itu menghujani para penjaga gudang, mengenai dada, perut, kaki, tangan dan kepala mereka.

Bahkan penjaga yang berada di jendela gudang juga terkena panah Azuki.

Minami kemudian keluar dari persembunyiannya "Masalah selesai, ayo kita lanjutkan" Kata Azuki dengan enteng.

Minami dan Azuki kemudian menggeser pintu gudang yang besar itu dan langsung ditembak oleh para penjaga yang tersisa.

Namun dengan mudah Minami menaklukkan para penjaga tersebut dengan bola-bola api yang dia tembakkan.

Minami dan Azuki lalu berjalan menuju sebuah meja yang dipenuhi banyak kertas. Kedua gadis itu lalu mulai mencari "Informasi kargo ada di mana ya" Kata Azuki sambil membaca kertas-kertas itu satu persatu.

Azuki kemudian memeriksa laci meja itu dan membaca dokumen di dalamnya "Ini dia! ini informasi kargo yang datang dan pergi dalam waktu satu minggu ini!" Kata Azuki sambil bergembira.

"Bagus! kalau kalian sudah mendapatkan dokumennya, segera pergi dari tempat itu! Aku akan memanggil truk yang kalian tumpangi tadi" Kata Kanako melalui handsfree.

Azuki lalu melipat dokumen itu dan menyimpannya di saku jaketnya, Kedua gadis itu segera pergi menuju sebuah truk yang terparkir di depan pagar kawat gudang itu dimana si supir yang menunggu mereka sedang mengumpulkan drone-drone pengintai dan memasukkannya ke dalam koper.

Minami dan Azuki menaiki truk dan segera meninggalkan tempat itu.

Kemudian di ruang komando, Azuki memberikan dokumen informasi kargo pada Ritsuko "Ini dia, Ritsuko-san".

"Terima kasih" Kata Ritsuko menerima dokumen itu dari Azuki. Ritsuko lalu melihat sekeliling dan bertanya pada Azuki "Ngomong-ngomong dimana Minami?".

"Dia sedang pergi ke ruang perbaikan untuk memperbaiki jaketnya yang berlubang" Jawab Azuki.

"Begitu, ya begitu dia selesai panggil dia kesini" Kata Ritsuko sambil memberi sebuah amplop berwarna coklat ke Azuki "Baik" Kata Azuki menerima amplop itu.

Sementara itu di ruang perbaikan, Minami yang hanya mengenakan rok pendek biru dan t-shirt pink sedang memperhatikan proses perbaikan jaketnya.

"Masukkan pakaian yang ingin kamu perbaiki ke dalam mesin ini lalu tunggu selama beberapa menit" Kata seorang perempuan berambut hitam yang memperbaiki jaket Minami ketika dia memasukkan jaket hoodie milik Minami yang berlubang ke dalam sebuah mesin yang mirip mesin fotokopi

Setelah menunggu selama beberapa menit perempuan itu mengeluarkan jaket Minami yang telah kembali seperti semula.

"Hebat! seperti baru lagi!" Minami terkagum-kagum seperti anak kecil.

Azuki pun tiba di ruang perbaikan saat Minami mengenakan jaket hoodienya "Minami, segeralah ke ruang komando. Ritsuko-san sedang mencarimu" Kata Azuki "Baikah aku akan ke sana" Jawab Minami.

Minami pun tiba di ruang Komando "Aku mencarimu dari tadi, Minami" Kata Ritsuko "Ada perlu apa denganku?" Tanya Minami.

Ritsuko kemudian mengeluarkan amplop berwarna coklat dari saku jasnya dan memberikannya pada Minami.

"Apa ini?" Tanya Minami sambil membuka amplop tersebut.

Minami pun mendapati sekitar empat puluh lembar uang kertas bernilai 10.000 Yen ada di dalam amplop coklat itu "Seratus, dua ratus, tiga ratus, empat ratus ribu Yen!" Kata Minami sambil menghitung uang di dalam amplop coklat itu.

"Untuk apa ini? banyak sekali" Tanya Minami pada Ritsuko "Itu upahmu karena telah menyelesaikan misi" Kata Ritsuko "Menyelesaikan misi? apa maksudnya?" Minami kebingungan.

"Ah! aku belum memberitahumu, ya? baiklah akan aku jelaskan" Ritsuko mulai menjelaskan "Kamu menerima misi dariku dan mulai menjalankannya. Jika kamu berhasil menyelesaikan misi dariku, kamu akan kuberi upah" Kata Ritsuko memberi penjelasan.

"Tapi 400.000 Yen itu sangat banyak untuk anak SMA sepertiku, apa yang harus kulakukan dengan semua uang ini?" Tanya Minami kebingungan.

"Aku tak tahu. Kamu bisa saja menabungnya atau dihabiskan untuk membeli jajan. Asalkan jangan digunakan untuk membeli minuman keras atau obat-obatan terlarang, aku bisa kena masalah nanti" Jawab Ritsuko "Baiklah. kalau begitu aku pergi dulu" Kata Minami sambil keluar ruang komando.

Keesokan harinya di ruang komando Ritsuko mulai memeriksa dokumen informasi kargo "Mari kita lihat" Kata Ritsuko membaca dokumen itu dengan seksama sampai akhirnya matanya tertuju pada sebuah kalimat yang tertulis di dokumen itu.

"Jenis Barang: Pedang Katana Antik, Asal: Prefektur Yamaguchi, Tanggal Diterima: 15 April 2015, Status: Dikirim pada tanggal 17 April 2015 ke apartemen Tanaka".

Dengan tergesa-gesa, Ritsuko mengeluarkan smartphonenya dan mengecek tanggal hari ini "Sekarang tanggal 19 April, berarti senjata itu telah dipindahkan 2 hari yang lalu".

Ritsuko lalu memerintahkan Kanako "Kanako! Retas kamera CCTV gedung apartemen Tanaka dan cari tahu siapa saja yang tinggal di sana!".

"Dimengerti! Beri aku waktu 5 menit" Jawab Kanako bersemangat.

Sementara itu di Kantor Pusat Perusahaan Asakura, seorang wanita sedang melapor pada CEO Perusahaan Asakura yang sedang mengetik di laptopnya. "Ryogi-sama! ada berita buruk!".

Sang CEO pun segera menoleh pada si sekretaris "Ada apa, Mizuki?" Tanya si CEO.

"Semalam salah satu gudang kita di Pelabuhan Tokyo telah diserang! semua penjaganya telah dibunuh!" Kata sekretaris tersebut.

"Apa ada sesuatu yang hilang?" Tanya si CEO "Tidak ada barang yang hilang" Jawab si Sekretaris "Kebetulan sekali gudang yang diserang itu adalah tempat senjata itu disimpan untuk sementara, Mereka tidak tahu kalau senjata itu sudah dipindahkan dua hari yang lalu" Si CEO itu hanya menyeringai "Sekarang senjata itu telah aman di tangan dua orang petarungku".

Sementara itu di Ruang Komando Pemberontak, Kanako telah berhasil menemukan informasi penghuni apartemen Tanaka "Ritsu! Di gedung ini dalam 48 jam terakhir banyak orang-orang pindah ke apartemen itu bersama dengan kiriman senjata-senjata api dan senjata-senjata tajam".

Ritsuko pun melihat monitor komputer Kanako "Sudah jelas kalau mereka menambah kekuatan gedung itu untuk menjaga senjata itu" Kanako mengambil kesimpulan.

"Tapi lihat ini! mereka adalah dua orang paling berbahaya yang tinggal di apartemen itu" Kata Kanako menunjukkan potongan rekaman CCTV seorang pria dan seorang wanita sambil membuka sebuah profil mereka berdua.

"Mereka adalah duo petarung tak terkalahkan dari Perusahaan Asakura, nama mereka adalah Takahiro dan Masayuki" "Gawat! ini benar-benar gawat!" Kata Ritsuko.

bersambung

avataravatar
Next chapter