1 Kebangkitan Phoenix 1

Seorang gadis sedang berjalan di trotoar.

Gadis itu mengenakan seragam sekolah yang terdiri dari rok pendek berwarna biru aqua dengan motif kotak-kotak dan baju putih berdasi yang ditutupi blazer berwarna biru tua. rambut coklatnya yang mencapai pinggang diikatnya dengan rapi dalam gaya ponytail.

Gadis itu akhirnya berhenti di depan sebuah sekolah dan mengamati nama sekolah yang tertulis dengan jelas di gerbang depan sekolah "Sekolah Perempuan Tatsuki" dia berkata "sekarang aku adalah murid SMA" lanjut gadis itu.

Dengan langkah mantap gadis itu memasuki gedung sekolah menuju papan pengumuman "Kira-kira dimana kelasku?" Gadis itu bertanya-tanya sambil menyusuri daftar nama di papan pengumuman dengan jari telunjuknya.

Setelah beberapa lama dia berkata "Ah! ini namaku" Kata gadis itu sambil menunjuk kertas bertuliskan 'Yamashita Minami'.

Setelah menemukan namanya, Minami segera pergi ke lorong yang tepat berada di sebelah papan pengumuman."kelas 1-2 ada di mana,ya?" Minami melihat-lihat sekelilingnya.

"Mungkin aku harus bertanya pada seseorang" Minami mengambil kesimpulan.

Minami kemudian menghampiri seorang gadis berambut hitam sepanjang bahu yang mengenakan bando yang sedang berjalan di depannya "Permisi" Minami berkata dengan sopan "Apa kamu bisa membantuku? Aku sedang mencari kelas 1-2 dan sepertinya aku tersesat" Minami bertanya pada gadis itu.

"Kelas 1-2? Tempatnya ada di ujung kiri lorong ini" Gadis itu menunjukkan jalan "Aku juga ditempatkan di kelas 1-2 ayo, Ikut aku" Ajak gadis itu pada Minami."Tolong ya" Jawab Minami, menerima tawaran gadis itu.

Minami dan gadis itu pun memasuki kelas 1-2 yang sudah berisi murid-murid lain

"Namaku Matsushita Yukari" Gadis itu mengenalkan dirinya pada Minami "Namaku Yamashita Minami, salam kenal" Minami mengenalkan dirinya pada Yukari.

Minami segera duduk di barisan meja sebelah kiri bagian belakang, tepat di sebelah jendela sementara Yukari memilih duduk tepat di sebelah kanan Minami.

Setelah upacara penerimaan siswa baru selesai, Kelas pun dimulai. Seorang guru memasuki kelas 1-2 membuat murid-murid berdiri dan memberi salam termasuk Minami dan Yukari.

Waktu pun berlalu hingga bel akhir sekolah pun berbunyi dan para murid akhirnya pergi pulang ke rumah mereka. "Minami-san mau pulang bareng?" Tanya Yukari sambil menghampiri meja Minami. "Tentu saja, Ayo" jawab Minami sambil menerima tawaran Yukari.

Matahari menyinari langit sore yang cerah di Tokyo sementara Minami dan Yukari berjalan di trotoar. Sambil mengobrol, Minami mengamati papan iklan yang terpasang di ujung jalan yang bertuliskan 'Dapatkan produk inovasi baru dari Perusahaan Asakura. Hanya seharga 5000 Yen!'.

Minami yang terpaku pada tulisan itu dikagetkan oleh Yukari "Hayo! Minami-san! kenapa kamu melihat iklan televisi baru itu?" Tanya Yukari. "Tidak, ano" Minami terdengar ragu "Apa kamu tahu tentang Perusahaan Asakura?" Lanjut Minami.

"Perusahaan Asakura?" Yukari keheranan "Tentu saja aku tahu, mereka adalah perusahaan terbesar di dunia" Yukari melanjutkan "Mereka memiliki 80% saham dunia ini. Mereka juga bergerak di berbagai bidang".

"Begitu… hebat sekali mereka" jawab Minami terkesima.

"Cukup disini saja" Jawab Yukari "Rumahku ada di sebelah sana" kata gadis itu. "Sampai ketemu besok" kata Yukari "Sampai besok" Jawab Minami sambil melambaikan tangan.

Minami akhirnya tiba di sebuah apartemen kecil yang merupakan tempat tinggalnya. "Aku pulang" kata Minami sambil membuka pintu apartemennya. "Ah, ya aku sampai lupa" Ucapnya sambil mengambil bingkai yang didalamnya terdapat foto seorang pria dan wanita.

"Ayah, Ibu… andaikan saja kalian masih hidup" Kata Minami yang kemudian meletakkan bingkai foto itu pada tempatnya. "Baiklah, sekarang masak makan malam apa, ya?" Kata Minami sambil memasang celemek dan mulai memasak.

Keesokan harinya di kelas 1-2, Minami sedang melamun ketika bel masuk berbunyi. Lalu seorang guru masuk dan mulai berkata "Baik mohon perhatiannya sebentar" kata pria paruh baya itu "Hari ini kita kedatangan siswi baru" katanya sambil mempersilahkan seorang gadis memasuki kelas.

"Baik, silahkan tulis namamu dan perkenalkan dirimu" Kata guru tersebut. Gadis itu mengambil sebatang kapur dan mulai menuliskan namanya di papan tulis.

Seusai menulis namanya, gadis itu mulai memperkenalkan diri "Namaku Murasaki Azuki, Senang bertemu dengan kalian" Kata gadis itu memiliki rambut putih panjang terurai hingga pinggang.

Jepit rambut berbentuk kupu-kupu yang terpasang di sisi kanan kepalanya bagaikan ciri khas gadis itu.

"Semoga kita dapat akrab selama satu tahun ke depan" Mata birunya mengamati seisi kelas sambil tersenyum manis.

"Wah, dia cantik juga" Ujar Minami yang baru tersadar dari lamunannya.

"Baiklah Azuki-san tempat dudukmu disana, di belakang Minami-san" Kata guru tersebut sambil menunjuk meja kosong yang berada tepat di belakang Minami.

"Terima kasih, Sensei" Ucap Azuki dengan sopan sambil berjalan menuju meja di belakang Minami lalu segera duduk di bangkunya.

"Anak pindahan itu cantik juga" "Rambutnya indah sekali" Obrolan-obrolan seputar Azuki langsung bersahut-sahutan diantara siswi-siswi kelas 1-2.

"Baik! baik!" Guru itu pun menyela obrolan mereka "Sensei tahu banyak yang kalian ingin tanyakan pada Azuki-san, tapi simpan itu buat nanti! Kita lanjutkan pelajaran kita" ucap guru itu.

Waktu pun berlalu dan jam istirahat tiba. Setelah bel istirahat berbunyi, para gadis mulai mengerubungi Azuki dan mulai memberinya berbagai pertanyaan.

"Murasaki-san, rambutmu halus sekali! kamu pakai shampo apa?" Salah seorang gadis bertanya "Hanya merk biasa yang dijual di toko, kok" Jawab Azuki.

"Azuki-san, jepit rambut ini imut sekali! kamu dapat dari mana? Apa dari cowokmu?" Dengan sabar Azuki menjawabnya "Tidak, ini pemberian orang yang berharga bagiku".

Ditengah pertanyaan para gadis itu tiba-tiba smartphone Azuki berbunyi. "Maaf, aku harus menjawab telepon ini" kata Azuki sambil pergi keluar ruangan dan dengan segera menjawab panggilan dari smartphonenya.

"Halo, ini Azuki" Dia lalu bercakap-cakap dengan orang di ujung panggilan itu "Aku sudah menemukan gadis itu" Kata Azuki dengan suara pelan "Ciri-cirinya sama dengan yang kau deskripsikan" Dia memberi Penjelasan.

"Baik" Ucap Azuki seperti mematuhi sebuah perintah "Dimengerti, aku akan mempertemukan kalian" Azuki pun mengakhiri panggilannya.

bersambung

avataravatar
Next chapter