webnovel

Ch.22: What Happened to you, Hyung?

Hi everyone, thanks for 10k views. Yuhuuu, i'm so happy guys. 😍

So, because my target has been fulfilled, now i've updated this book.

Don't forget to leave your vote & comment, okay? 😁

Happy reading.

💜

💜

💜

"Tae, kenapa kau tidak masuk lagi hari ini. Kau masih sakit eum?" tanya seorang namja khawatir yang dapat terdengar jelas melalui sambungan telepon dengan seorang namja lainnya yang tengah berada di kamarnya saat ini.

"Eumm ... sedikit chim!! Mian ya?" sahut Taehyung serak.

"Kenapa meminta maaf eoh!! Apakah aku perlu kesana untuk menemanimu Tae, kau pasti sendirian kan sekarang?" tanya Jimin khawatir.

"Ani ... tidak usah Chim. Aku baik-baik saja kok," sahut Taehyung lagi.

"Hei Tae, katakan padaku ... apa si bocah nakal itu sedang bersamamu saat ini?" tanya Jimin kemudian.

"Dia mulai sekolah hari ini Chim. Jadi dia tak ada bersamaku sekarang," jelas Taehyung.

"Oh, kukira dia ada di sana tadi. Mmm Tae, sebenarnya aku mengkhawatirkanmu. Apa benar tidak apa-apa jika aku tidak ke sana?" tanya Jimin lagi yang ingin memastikan.

"Tentu saja Jimin-ah, kau tidak perlu datang kemari kok. Lagipula Suga hyung sedang berada di rumah sekarang," jelas Taehyung lagi.

"Waah ... benarkah? Apa dia mengambil cuti kerja untuk bisa menemanimu Tae??" tanya Jimin antusias.

Sementara Taehyung sempat terdiam beberapa saat untuk mencari jawaban yang tepat untuk pertanyaan Jimin tersebut.

"Mmm ... tidak juga Chim!! Kurasa tadi malam telah terjadi sesuatu pada Suga hyung, Chim, karena kondisinya cukup parah saat ini," cerita Taehyung akhirnya yang memang tidak bisa menyembunyikan sesuatu dari Jimin

"Astaga, separah apa Tae?" tanya Jimin panik.

"Itu, dia mengalami patah tulang leher Chim. Selain itu, kurasa dia juga mendapat luka yang cukup serius di bagian kepalanya," cerita Taehyung.

"Astaga Taehyung, itu benar- benar sangat parah kau tau!!" seru Jimin dari sebrang.

"Aku akan ke rumahmu sekarang Tae, sekalian aku juga ingin mengunjungi hyungmu itu. Tunggu aku ne?" pinta Jimin kemudian.

"Yaa Chim, kenapa tiba-tiba mau ke mari eoh? Ini bahkan belum waktunya pulang Chim. Chim ... Chim ... Chim bantet?" seru Taehyung pada Jimin di sebrang. Namun sia-sia, karena Jimin telah memutuskan sambungan telepon mereka berdua.

"Aish anak itu, selalu saja bertindak seenaknya!" omel Taehyung.

Sementara di ruangan lain tepatnya di kamar Suga, tampak si empunya kini tengah berbaring santai di atas ranjangnya. Sesekali, terlihat ia hanya diam memandangi langit-langit kamarnya itu yang berwarna biru laut.

"Sepi sekali!!" gumamnya sendiri, karena semua keluarganya telah pergi melakukan aktivitas mereka masing-masing. Seokjin yang pergi ke kantor setiba mereka pulang, Hoseok yang berpamitan untuk pergi ke sekolah, serta In sung yang tentunya telah disibukkan dengan pertemuan-pertemuan bersama clientnya hari ini.

"Aish ... kenapa juga aku harus terjatuh dari tangga sih. Aku bahkan jadi sangat kesulitan sekarang untuk menggerakkan kepalaku," gumam Suga yang sedang mengomel sendiri.

Di saat seperti itu, tiba-tiba saja pintu ruang kamar Sugapun dibuka oleh seseorang.

"Eoh Lee Ahjumma, kaukah itu? Bisa tolong ambilkan aku sesuatu untuk dimakan eoh? Apa saja yang penting secepatnya ne, karena aku lapar sekarang. Ppali!!" seru Suga pada pelaku pembuka pintu kamarnya tersebut.

"Mmm hyung, kau lapar? Kebetulan sekali kalau begitu, karena aku baru saja membuatkan bubur untukmu. Mau kubantu untuk menyuapimu," sahut seseorang dan seketika membuat Suga bungkam.

"Ternyata dirimu anak cacat. Kenapa kau datang kemari eoh, tidak cukupkah kau membuat ku menjadi terbaring seperti sekarang ini hah?" sinis Suga.

Lain halnya dengan Taehyung yang saat ini hanya bisa dibuat bingung karenanya.

"Aku sama sekali tidak mengerti kenapa kau tiba-tiba bersikap seperti ini hyung. Apakah sesuatu telah terjadi padamu tadi malam?" tanya Taehyung heran.

Ia bahkan mulai mendekati ranjang Suga tersebut perlahan dengan menggunakan kursi rodanya.

"Mworago, apa katamu? Apa maksudmu kau bilang kau tak paham hah? KEADAANKU BEGINI KARENA DIRIMU PEMBAWA SIAL. JADI APA KAU MASIH MAU BILANG JIKA KAU TIDAK MENGERTI HAH?" seru Suga dengan kencang.

Bahkan karena terlalu emosi, tanpa sadar dia sudah mendudukkan dirinya di atas ranjang miliknya itu.

"Mian Hyung, tapi aku memang benar-benar tak paham dengan situasi yang dialami oleh hyung sekarang. Kau kenapa hyung, aku bahkan sangat kaget kemarin saat Seo uisa-nim memberitahuku bahwa dirimu sekarat," ujar Taehyung lagi seraya matanya mulai berkaca-kaca.

"Ternyata selain cacat, kau juga sama sekali tidak tau cara berterimakasih ya anak pembawa sial. Hahaha, benar sekali seperti apa yang Appa katakan padaku, kenapa aku harus membantu orang cacat sepertimu eoh! Seharusnya ku biarkan saja semalam kau jatuh dari tangga dan tidak perlu mengorbankan diriku. Lihatlah, kau bahkan sekarang berpura-pura seperti tidak pernah mengalaminya," tawa Suga yang terdengar mengejek.

"Hyung jebal, kenapa kau berbicara seperti ini eoh? Kalau aku salah aku minta maaf Hyung, tapi kumohon ... jangan membicarakan sesuatu seperti ini yang bahkan aku tidak mengetahuinya. Aku hanya mengkhawatirkan keadaanmu Hyung. Jadi berhenti bersikap seperti ini eum?" pinta Taehyung dan sudah menitikkan air mata kali ini karena sudah tidak dapat membendungnya lagi.

"Aish ... menyingkirlah dariku jika kau tidak ingin mengakuinya cacat. Kau benar-benar membuatku muak sekarang," usir Suga dengan kasar.

"Tapi hyung, aku!!" sahut Taehyung bingung sembari menyodorkan semangkuk bubur yang ia bawakan tadi.

"Bawalah itu pergi bersamamu cacat. Jangan harap aku akan memakannya," ujar Suga ketus.

"Tapi aku telah membuatkannya untukmu Hyung. Ini adalah bubur kesukaanmu saat kau sakit!! Hyung ingatkan, dulu Eomma sering membuatnya saat Hyung tak enak badan. Aku telah berusaha membuatnya semirip mungkin dengan masakan Eomma, Hyung. Jadi kau pasti akan suka," kata Taehyung pantang menyerah dan mendekatkan bubur itu pada Suga.

PRAANG.

Tepis Suga seketika dan membuat mangkuk berisi bubur panas itu segera terjatuh berdebam di atas lantai bersamaan dengan teriakan kesakitan seseorang yang terkena tumpahannya.

"Akh panas!!" pekik Taehyung cukup kencang sembari mengibas-ngibaskan tangan kanannya yang terasa melepuh.

Belum lagi di bagian kedua kakinya yang terkena tumpahan bubur tadi yang cukup banyak. Namun lantaran kakinya itu memang sudah lumpuh sedari awal, maka Taehyungpun tak merasakan rasa sakit di bagian tersebut.

"Bukankah aku sudah mengusirmu tadi! Jadi jangan salahkan aku jika jadinya bersikap kasar padamu," kata Suga enteng. Lain halnya dengan Taehyung yang masih meringis kesakitan akibat luka bakar di tangan kanannya kini.

"Maafkan aku Hyung!! Sshh ... aku akan segera pergi. Aku ... aku tidak akan menganggumu sekarang. Mian!!" pamit Taehyung kemudian sembari terus meringis merasakan tangannya yang mulai melepuh. Dengan bersusah payah, lantas iapun mulai mendorong kursi rodanya itu perlahan sembari isakan kecil mulai keluar dari mulutnya.

"Cihh ... dia pantas mendapatkannya!!" desis Suga setelah Taehyung telah benar-benar menghilang dari dalam kamarnya.

"Aw aw aw!! Jadi bagaimana caranya aku berbaring kembali sekarang?" rutuk Suga kemudian setelah rasa sakit akibat gerakan refleksnya tadi mulai mempengaruhi lehernya yang cidera.

TBC

See you next chap guys.

Love you. 🌹

Next chapter