webnovel

A Loser's Revenge

Author: Symic
Martial Arts
Ongoing · 42.1K Views
  • 1 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT

What is A Loser's Revenge

Read A Loser's Revenge novel written by the author Symic on WebNovel, This serial novel genre is Martial Arts stories, ✓ Newest updated ✓ All rights reserved

Synopsis

Paul is a loser in middle school, but he joins a martial arts club in high school, let's see what awaits us...

You May Also Like

cinta sejati bukan cinta sehati

Aku adalah anak perempuan yang baru saja lulus Sekolah Dasar dan mendaftar SMP yg tak jauh dari rumahku. nama ku Vicha dan umurku 11 tahun. Setiap pagi aku pergi kesekolah dengan berjalan kaki, aku hidup sederhana dan kata orang aku amat lugu. aku duduk dikelas 1.4. dikelas ini lah hidupku berwarna. persahabatan aku dengan Mitha terjalin begitu erat, dikelas ini aku mempunyai seorang teman laki-laki yang bernama putra. tapi kedekatan kami dianggap teman2 sekelas lebih dari teman. apa mungkin kedekatan kami berlebihan, atau perasaanku saja yg berlebihan menanggapi celotehan teman-teman. pada akhirnya, aku dan putra semakin hari semakin menjauh. kenaikan kelas pun tiba, aku duduk dikelas 2.4 sedang kan putra dikelas 2.1. perpisahan kelas ini membuat jarak aku dan putra semakin jauh, namun ada kerinduan yang tak terhingga saat putra tak terlihat dimata. namun, disaat putra terlihat mata ini tak berhenti memandang, terkadang bola mata nya pun sedang mengarah ke diriku. hari-hariku bersemi dan terus bersemi. aku tak mengerti apa yang aku rasa,,, yang aku tahu hanya lah selalu ingin tahu kabar putra. tak pernah 1 kata pun yang terucap dari bibirku atau pun dari putra untuk saling sapa. hari hari terus berlalu sampailah kenaikan kelas kembali, aku duduk dikelas 3.1 dan putra duduk dikelas 3.4. kami lagi lagi tak 1 kelas, padahal hati kecilku selalu berdoa agar bisa dipersatukan dalam 1 kelas. tuhan tetap berkehendak lain. aku tetap saja tidak mengerti akan perasaanku dan entah kenapa hatiku semakin gelisah dan ada rasa tak enak saat mendengar putra dekat dengan seorang perempuan. sampai akhirnya, mitha pun memberitahu bahwa apa yang aku rasa adalah cinta. dikelas tiga ini, ada temen cowokku satu kelas denganku mengungkapkan perasaannya untukku melalui sahabatku, ia adalah yanto. ia ingin aku menjadi pacarnya, aku kaget dan bingung. aku baru saja tahu apa itu cinta, dalam sekejap ada cinta datang padaku. aku tak bs berbuat banyak, akhirnya sahabatku menyampaikan pada nya bahwa aku tidak menyukainya,,, aku hanya ingin berteman saja dengan nya. yanto pun terima keputusanku. kelulusan pun tiba, ada 1 janji yang mitha utarakan pada ku. ia berjanji bahwa akan memfotokan putra dari kejauhan, agar kelak ketika masuk SMA yang beda aku tak perlu mencarinya, cukup aku pandangi fotonya. tapi semua hanya harapan,, mitha lupa. aku hanya bisa kecewa. aku berusaha mencari tahu putra akan melanjut ke SMA mana. aku semakin kecewa saat tahu putra akan lanjyt ke STM, sedang aku ke SMA 1 unggulan. jarak nya pun jauh, aku tak bisa berbuat apa apa, karena aku takut naik angkot. aku pun mendaftar SMA 1 unggulan yang tetap tak jauh dari rumahku., bersama Mitha,, kami pun ikut tes, kekecewaanku pun semakin mendalam saat pengumuman aku lulus masuk SMA 1 unggulan, sedang kan Mitha tak lulus, akhirnya mitha masuk sekolah swasta. kami berpisah, aku pun tak ada semangat untuk sekolah, karena suasananya jauh berbeda, tak ada lagi putra, tak ada lagi mitha. semua nya baru. hari2 terus aku lalui, komunikasi aku dan mitha melalui surat, karena kami belum boleh buat punya HP sendiri. aku terus mencari kabar putra melalui mitha, karena rumah mereka tak berjauhan. putra kepala nya botak kata mitha didalam surat, aku hnya tersipu malu membaca surat mitha, 1,5 tahun berlalu aku sekarang sudah duduk dikelas 11 IPS 2, aku pun punya teman dekat nanya nya wati. kami duduk sebangku,, kami selalu bersama saat disekolah. suatu hari, aku berkunjung kerumah mitha, ketika hendak pulang (jalan kaki) , aku berpapasan dengan putra, ia lagi bermotor dengan teman nya ia pun tiba2 ngelakson ke arah aku dan tersenyum. saat itu duniaku tiba2 berwarna, senyum nya tak hilang dari ingatanku. suatu ketika teman putra yang satu sekolah denganku menemuiku dan bilang bahwa putra ingin menemuiku. aku pun menyetujui nya,, hari itu adalah hari membuat aku deg deg-an, karena putra mengutarakan perasaannya padaku, kami pun jadian

Devika_Wahyuni · General
Not enough ratings
5 Chs

Through a looking glass

In the quiet stillness of dawn, she slowly emerged from her slumber, her delicate frame nestled amidst the warmth of her bed. Gently, she wiped away a stray tear that had escaped during the night, a silent remnant of a hidden sorrow. Uncertain as to the cause, her heart bore the weight of a nameless longing. With a determined resolve, she rose from her cocoon of blankets, allowing the morning light to filter through her curtains and dance upon her face. Today, she would embark upon the familiar path that led to her cherished university. Each step she took along the worn cobblestones seemed to resonate with the echoes of countless journeys, as if she had traversed this route for centuries. As she meandered through the familiar corridors of her university, the air carried an inexplicable emptiness. The vibrant energy that once pulsed through the halls seemed to have dissipated, leaving behind a lingering silence that whispered secrets only she could hear. Her blockmates, those fellow travelers on the winding road of academia, greeted her with their customary smiles. She reciprocated with a smile of her own, a mask worn to cloak the turmoil brewing within. The weight of her emotions, concealed behind that facade, threatened to suffocate her spirit. Yet, she pressed on, determined to navigate this path with grace. The lecture hall beckoned, its doors a gateway to knowledge and enlightenment. As the professor's voice filled the room, her mind detached from the present, drifting away like a solitary feather on a gentle breeze. Her gaze wandered beyond the glass pane, fixated upon the vast expanse of the field bathed in the golden sunlight of a tranquil day. The azure sky stretched above, as if offering solace to her wandering thoughts. In that fleeting moment, a sense of peace enveloped her soul, capturing her in its tender embrace. The world around her faded into a blur, and she found solace in the untamed beauty of nature's canvas. It was as if the universe conspired to remind her of the harmony that could still exist amidst the chaos of her inner turmoil. As the professor's words dissolved into the background, she embraced the fleeting respite, allowing her spirit to soar above the worries and burdens that had burdened her heart. In that ethereal interlude, she found herself at peace once more, rekindling the flickering flame within her weary soul. Little did she know that this respite, however fleeting, would become the catalyst for a profound journey. A journey that would unravel the mysteries of her tears, illuminate the hidden corners of her heart, and ultimately guide her towards the purpose she had yet to discover.

Alacrity_ · Sci-fi
Not enough ratings
5 Chs

I'm Trap, My Inner Voice is Heard by The Heroines!

This is the story of a man who transmigrates with the women's clothing boss system in a zombie apocalypse-themed world (HOTD AU) with crossovers of Highschool DxD and other anime novels. Well, despite the title. I, Yori, can confirm that I am only interested in women and only women. Men and male protagonists? They're just fat sheep who can only look at me from a distance without being able to touch me. Miss System: "Is this a convincing description?" Yori nodded: "Yes, I'm sure there will be people reading this. At least, some people except that guy Chad and..." Miss System: "and what?" Yori: "Almost done! Just read it anyway and Senpai. What are you doing? Can you let go of me? There are many people watching, it's embarrassing!" Rias: "Yori~ You're so cute. Look, your face is turning red." Yori: Senpai, you... (Of course, my acting skills are very good. I'll let you hug me, for a few points.) Akeno: "Ara Ara." Yori: "Akeno Senpai?" Rias: "Akeno, leave us alone." Akeno's lips twitched: "No, Rias. It's time to gather in the hall. Everyone is waiting, and you're still busy making out on the street with a girl. By the way, aren't you worried that Issei will misunderstand?" Yori: (Technically, I'm a guy, but well... Is it just me or is the way Akeno looks at me kind of hot?) Rias: "Okay let's go. As for Issei? Why should I worry, I'm not dating him. And Yori is a girl..." Akeno rolled her eyes: (Yori is a girl and you hugged and kissed her a lot. Even now her lips look a little swollen, damn it. I also want to do it with Yori!) At the entrance. The male protagonist, Issei who saw the woman he loved hugging a girl so intimately felt a little uncomfortable, but he still smiled. Issei: "Buchou and Yori's relationship is very good..." Draig: "Um... Partner, I think you should be worried about having a green hat on your head right now." - World: - Highschool of The Dead - Highschool DxD - Classroom Elite - Oshi no Ko - My Dress-Up Darling - Oregairu - Oreshura - Etc. - Get the latest chapters faster on my patreon. Support me on patreon to keep me motivated to write more chapters: www.patreon.com/DogLicker

DogLickerGods · Anime & Comics
4.3
2 Chs

big baby

"PERGI" "tidak akan" "apa kau tau aku bisa membunuhmu saat ini juga" "benarkah?" "jangan uji kesabaranku nona" dengan rahang mengeras dan tatapan membunuhnya kenzo benar2 marah melihat gadis yang selalu mendekatinya padahal dia membenci keberadaan gadis itu. tapi gadis itu sama sekali tidak takut padanya meski kenzo sering berbuat kasar padanya "sekarang waktunya makan dan minum obat tuan, ingat aku tidak akan pergi sampai kau makan makanan ini, karna ini makanan yang sangat lezat dan baik untuk anda" gadis itu terus bicara sambil meletakkan nampan di tangannya ke pangkuan pria yg saat ini melolot kepadanya, ia pura pura tak melihat tatapan pria di depannya... "aku tidak mau makan" "akan saya tunggu sampai anda mau makan tuan" "terserahmu saja" jawab kenzo asal gadis itu bergerak ke sofa sambil mengambil menyalakan tv kuat kuat dan tertawa lepas menonton tv "dasar gadis aneh, bisa2 nya dia tidak perduli ada orang disini, dan aku bos nya. kenapa malah dia yg semena-mena disini" batin kenzo 15 menit kemudian, tanpa rasa bersalah gadis itu tetap melakukan kegiatannya, sedangkan kenzo semakin pusing mendengar tawa tiara. "baiklah kau menang, tapi setelah aku makan kau segera pergi dari sini, aku sudah muak mendengar tawamu itu"geram kenzo "baik lah tuan silahkan dimakan makanannya" jawab tiara yang merasa berhasil dan menyunggingkan senyum manisnya ke arah kenzo setelah makan dan minum obat, tiara cepat2 ingin keluar dari kamar kenzo, saat berbalik di pintu tiara memandang kenzo yg duduk di kursi roda menghadap ke balkon kamarnya, menatap ke luar dengan pandangan sedih.. "aku akan membantumu bangkit, melelehkan hatimu yang semakin hari semakin membeku, meski aku tidak yakin tapi aku akan berusaha tuan" batin tiara sambil berlalu meninggalkan kamar itu

Fatma_Dewi_Kartika · Urban
Not enough ratings
4 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews

SUPPORT

More about this book

General Audiencesmature rating
Report