3 Part 3

Part 3

(Satu minggu ke depan/ UTS)

Saat itu Jackson tidak datang mengikuti UTS dia ada urusan kekeluargaan ia akan mengikuti UTS susulan. Yerim menjadi khawatir karena jackson tidak memberitahukannya. Ia menjadi tak fokus dengan ujiannya. Sedangkan di lain sisi Chanyeol menjadi marah melihat selembar kertas Ujian di depannya, ia tak mau mengisi lembar jawabannya. Itu memang rencananya agar ia bisa bertemu dengan Appanya. Ia mau melihat reaksi appanya saat ia tak mau mengikuti Ujian dan nilainya benar-benar anjlok. Ia ingin membuktikan apakah benar Appanya akan membunuhnya.

"Huufft!". Dengus Yerim dan Chanyeol bersamaan.

Yerim mendengar itu dan berbalik kebelakang tempat duduk Chanyeol. Dan saat itu juga Chanyeol dan Yerim sambil bertatap wajah karena dengusan mereka yang bersamaan.

Yerim segera membalikkan kepalanya dan terbelak karena chanyeol mempergokinya sedang melihatnya.

Trettt! Treettt!!

Bunyi bel untuk istirahat, yerim keluar dari kelas dengan lesuh. Kini ia sendiri tak ada jackson biasanya ia kan kekantin bersama jackson dan mengobrol hal-hal lucu dan kocak.

Chanyeol mengikutinya dari belakang. Saat ini tak ada para penjaganya jadi ia bisa pergi kekantin. Sadar bahwa ada seseorang yang mengikutinya Yerim berbalik.

"Kau ingin kekantin? A..aku juga ingin pergi kekantin" Kata Chanyeol mendekati Yerim.

Yerim hanya menatap heran Chanyeol wajahnya sedang murung karena Jackson tak ada disana. Kini ia pasti akan bersama orang aneh ini.

"Ayolah kita pergi bersama-sama" Ajak Chanyeol sambil merangkul pundak Yerim yang masih sedang berpikir..kenapa bocah aneh itu mendekatinya..padahal ia tak dekat apalagi mengenalnya.

Mereka makan dimeja yang sama dan Yerim masih bengong melihat Chanyeol yang makan dengan lahapnya.

"Kenapa tidak di makan?. Kau tidak lapar?. Kemari biar aku habiskan!" Katanya sambil mengambil kotak makan Yerim dan melahapnya.

"Kau lapar?". Tanya Yerim sedikit ragu. Chanyeol menganguk.  " aku semacam tahanan yang sangat kel...". Katanya langsung terputus dan berhenti dari aktivitas mengunyah. Ia menaruk kembali sendoknya dan berdiri. "Aku pergi!".

Yerim menjadi binggung dan hanya  bengong kenapa anak aneh itu menjadi sangat aneh. Diakan tidak miskin mengapa sangat kelaparan? Benak Yerim.

(Dikelas, saat melanjutkan UTS berikutnya)

Guru wali kelas mereka datang dan menanyai Chanyeol mengapa lembar jawaban UTS pertama tidak di isinya sama sekali. Wali kelasnya menyarankan agar chanyeol mengikuti UTS susulan akan tetapi chanyeol menolak.

"Chanyeol-ah!". Seru Wali kelasnya.

"Aku tidak mau!!". Urbis Chanyeol menolak.

"Kau yang paling terpintar di kelas nanti nilaimu benar-benar jatuh". Bujuk wali kelasnya.

"Akan lebih baik seperti itu, aku lelah!". Ungkapnya langsung memasuki kelas dan merobek lembar jawabannya. Ia mengambil tasnya dan keluar dari jam ujian yang masih berjalan.

"Dasar anak aneh!". Umpat Yerim

**

Karena tak di ikuti para penjaganya ia berjalan menaiki tangga menuju atap sekolah yang pada saat itu tidak di kunci pintunya. Saat itu sudah jam istrirahat kedua jadi Yerim mau pergi melihat kucingnya yang ia temukan bersama jackson di kolong sekolah. Ia membawakan susu yang di beli di kantin.

Yerim menaiki tangga dan menemukan chanyeol sedang berdiri sambil merentangkan tangan di pinggiran atap. Melihat itu kaki Yeeim menjadi lemas dan membungkam mulutnya ia tidak langsung meneriaki Chanyeol Akan tetapi ia langsung menelpon guru walinya dengan Chanyeol yang mencoba bunuh diri.

"Chanyeol-ah!". Teriak Yerim histeris.

Chanyeol berbalik dan tersenyum. "Mengapa kau disini apakah kau ingin melihat detik-detik aku mati?".

"Turun dari sana!!!". Pintah Yerim. /"mereka datang..1..2..3..". Dalam hitungan ketiga para penjaganya datang dan berjalan menedekati chanyeol untuk menghentikan tindakan yang berbahaya itu.

"Berhenti!!!". Bentak chanyeol pada mereka.

Mereka masih melangkah maju tanpa mendengar perintah chanyeol. Chanyeol tersenyum lagi dan melangkah mundur tanpa ragu sedikitpun.

Para penjaga itu berhenti dan chanyeol pun berhenti dari undurannya.

"Pergi!!!". Bentaknya dengan mata memerah karena marah.

"Chanyeol-ah!". Panggil yerim gementar melihat Chanyeol yang sudah di pengujung atap.

Para penjaga melihat yerim dan memiliki ide buruk agar chanyeol menuruni penghujung atap. Mereka memberikan isyarat untuk membagi tim yang menyandra Yerim dan dan menutup pintu agar semua yang tengah mau melihat kejadian itu tak bisa masuk.

Satu orang penjaga memegang belati tajam langsung mendekap Yerim dan menyandranya dengan pisau belati di leher yerim untuk mengancam Chanyeol agar mengikuti perintah mereka.

"Turun dari sana atau gadis itu mati!". Ancam penjaga itu.

"Lepaskan dia!! Jangan main-main!". Pintah Chanyeol Geram.

Pisau belati itu sedikit mengiris yerim yang tak bisa bisa berteriak, yang hanya bisa menangis dalam ketakutan yang dasyat.

"Jangan lukai dia!!!". Teriak Chanyeol dengan amat marah

"Turun dari sana!, kau tidak lihat leher gadis ini sudah berdarah?. Kau mau belati ini mengirisnya lebih dalam. Hah?!". Bentak penjaga yang menyandra Yerim.

Chanyeol langsung melangkah maju dan menuruni tepian atap. "Angkat tanganmu!". Pintah penjaga itu. Chanyeol mengikuti perintah mereka dengan menatap tajam mereka. Mereka memegang kedua tangan chanyeol dengan kuat agar dia tidak bisa merontah.

Si penjaga yang menyandra Yerim melepaskan Yerim. Setelah dilepas yerim tumbang ke lantai dan gementar dasyat.

Ini bukan kali pertama chanyeol di perlakukan kasar oleh para penjaganya. Sebenarnya Yerim sangat Sering mempergoki Chanyeol sedang di hajar  oleh para penjaganya. Semua orang mendatangi Yerim dan bertanya apa yang sedang terjadi di atap.

Yerim di antar ke Ruang UKS untuk membalut luka gores di leher. Yerim hanya bisa terdiam mengingat-ingat kejadian tadi. Sampai saat ini yerim masih syok ia tak habis pikir jika itu Chanyeol yang di ancam setiap harinya.

Yerim berpikir mengapa Chanyeol tak melaporkannya pada Appanya tentang penindasan para penjaganya. Yerim bangun dari ranjang dan membuat kaget teman-teman yang dengan berbincang-bincang dengannya.

Yerim berlari keluar dari UKS untuk melihat Chanyeol akan tetapi Chanyeol tidak ada di kelas di sudah dari tadi di pulangkan.

Trettt! Treett!! Bel pulang sekolah~

Yerim pergi singgah ke rumah Jackson. Ia menelpon Jackson untuk keluar menemuinya yang sudah berada di luar pagar rumah jackson.

Beberapa menit kemudian, jackson keluar dengan wajah murung. "Jackson-ah! Kita harus menolong Chanyeol! Ia dalam bahaya".

Jackson tidak menanggapi apa yang di sampaikan Yerim ia malah fokus pada leher yerim yang terbalut oleh plaster. "Kau kenapa?! Kumohon jangan terluka!!"  Bentaknya pada yerim. Mendengar bentakkan Jackson yerim menjadi terbelak kaget.

"Oh! Ye Rim!". Seru ibu jackson menghampiri mereka.

"Kau sudah datang. Mari sini masuk!". Ajak ibu jackson menarik tangan Yerim kedalam Rumah. "Eomma!!". Gerutuk Jackson menarik kembali Yerim. /" Aistt!!! Lepaskan dia!". Pintah eomma memberai pegangan Jackson pada tangan Yerim dan menariknya masuk kedalam Rumah mereka.

Yerim duduk di Ruang tamu bersama jackson mereka hanya terdiam tanpa berkata-kata. Jackson Eomma datang menghampiri mereka membawa nampan berisi buah-buah yang sudah di potong dan tiga gelas jus. Jackson eomma meletakkannya di meja dan pergi lagi dan beberapa menit ia datang membawa sebuah undangan untuk Yerim dan keluarga.

"Jackson akan...". Kata sang eomma di sanggah oleh Jackson. "Eomma!!".

"Kau ini kenapa sih!. Yerim-ah! Jackson akan bertunangan jadi ini undangannya Ahjuma sangat berharap jika kau datang". Jelas jackson eomma.

Mendengar kata 'bertunangan' yerim tersedak saat meminum jusnya. Jackson tau bahwa Yerim kaget mendengar itu. Kini Yerim mengerti bahwa mengapa jackson tak masuk untuk mengikuti UTS  karena hal ini. Hatinya sungguh hancur dan ia sampai tak bisa berkata apa-apa hanya mengangguk dan mengatakan 'iya' saat eommanya jackson berbicara padanya.

"Ahjuma!". Katanya untuk mengakhiri pembicaraan. / "ya!". Sahut jackson eomma. 

"Sudah larut aku ingin pulang". Kata yerim sudah mulai memerah karena tak tahan menahan hancurnya hatinya. / "tunggu dulu sebentar! Ahjuma akan menunjukkan foto wanita yang akan di tunangkan dengan Jackson". Cegat jackson eomma. / "aniya!". Cetus yerim menangkah berdiri dan berlari keluar dari rumah Jackson

"Sudah kubilang cukup eomma!!". Bentak Jackson mengejar Yerim.

Saat sudah di luar rumah Jackson Yerim pecah dalam tangisnya dan berjalan memukul-mukul dadanya. Jackson menariknya untuk berbalik. / "Sebenarnya tidak seperti itu Yerim-ah". Ungkap jackson.

Yerim menepis tangan Jackson dan menghapus airmatanya. "Oh! Jadi ini alasannya kau tidak mengikuti Ujian.. Aku baik-baik saja". Sambil berusaha  tersenyum sakit.

Jackson tau Yerim sedang terluka parah, ia menjadi sangat bersalah..ia sangat mengenal jika yerim mengatakan bahwa ia baik-baik saja berarti dia sangat terluka. Dia hanya tidak ingin terlihat lemah..dia memang seperti itu.

"Aku antar pulang".

"Aku bisa pulang sendiri!". Tegas yerim menepis ajakkan Jackson. "...aku bisa sendiri!". Katanya langsung berlari menjauh dari jackson dan mengeluarkan airmatanya yang tak mampu di tahannya.

**

Yerim hanya bisa menyendiri dikelas dan murung. Karena Hari ini Jackson Tunangan, ia membalikkan kepalanya untuk melihat meja Chanyeol anak aneh itu juga tak masuk ikut Ujian.

Di Rumah Chanyeol~

"Keluarkan aku!!!!". Teriaknya mengedorkan pintu dengan kuat.

"Tetaplah di dalam sampai Presdir Park pulang Tuan Muda". / " keluarkan aku atau aku akan mengigit lidahku sendiri!! Keluarkan aku!!!".

Mereka menjadi was-was dan menenangkan Chanyeol mereka menyuntikannya obat penenang. Chanyeol berusaha meloloskan diri tapi mereka banyak dan kuat. Akhirnya jarum itu menusuk dilehernya dan membuatnya lemas tak sadarkan diri.

Beberapa waktu berlalu Presdir Park Appa Chanyeol datang dan menyiramkan Air agar Chanyeol terbangun. Karena dinginnya air itu Chanyeol terbangun seakan terbangun karena sedang bermimpi tenggelam didalam danau. Ia menarik nafas tersengal-sengal.

"Kau buat ulah lagi!!". Bentak Presdir Park marah besar. "Kau menganggu aktivitasku!! Dasar Jalang!". Makinya sambil menampar keras pipi Chanyeol.

"Aku ingin terbebas darimu!! Lepaskan aku!".  / "anak tidak tau untung!!! Lihatlah jika kau mau merasa damai dalam wilayahku!!! Nikmati apa yang kau jalani sekarang!!!". Geramnya sambil meramas leher Chanyeol.

Chanyeol seakan tak bisa bernapas ia hanya pasrah dan menutup mata. Ia memang ingin mengakhiri hidup sengsaranya ini. Akan tetapi Presdir Park melepaskan cengkramannya dan berbalik badan dari Chanyeol yang duduk terikat.

"Bunuh! Aku aku ingin tinggal bersama Eommaku!! Kenapa kau tidak bisa membunuhku?! Aku ingin mati sekarang jadi!! Bunuh aku seperti kau membunuh eommaku, Park hyun ji!!". Ancamnya dengan membara.

"Aku tidak ingin sendiri!! Kau akan tetap hidup bersamaku.. kita akan hidup bersama-sama! Jadi tetaplah bersamaku".

Mendengar itu Chanyeol berteriak Histeris karena sangat terbakar oleh marah. Ia tidak ingin hidup dalam tekanan dan penderitaan. Mati tak bisa hiduppun tak bisa.. ia hanya bisa berteriak.  "Aku tidak mau hidup dengan psikopat sepertimu!!! Lepaskan aku!!!". Cacinya

Hyun ji berjalan keluar dari kamar Chanyeol. "Kalian jaga dia terus. Jangan terlalu melukainya besok biarkan dia menghirup udara segara, tapi ingat jaga dia dengan ketat jangan sampai dia kabur". Pintah Hyun ji pada myun san ketua tim penjaga. "Kemarin dia tidak mengikuti ujian dan hari ini juga".

"Katakan pada gurunya untuk memberikannya ujian susulan.. dan pastikan dia mengikutinya jika tidak kalian akan mati di tanganku! Mengerti?!!".

Ke esokkan harinya~

Chanyeol bersiap-siap pergi kesekolah dan mengetuk pintu agar para penjaganya membuka pintunya. Masih niat mengetuk pintu mereka sudah membukanya sebelum bunyi ketukan ada.

Chanyeol merasa aneh dengan suasana ini mereka hanya diam dan mengikutinya dengan tenang. Ia memasukki mobil dan mereka tak masuk kedalam mobilnya melainkan masuk kedalam mobil dibelakang mobilnya.

Chanyeol jadi berniat Untul kabur setelah sampai di sekolah. Saat sampai di sekolah ia menuruni mobil dengan santai akan tetapi saat melangkah ia berlari dengan gesit menghindari mobil. Tim penjaga itu mengerjarnya dari belakang. Ia sembunyi di sela-sela koridor sekolah dan saat Yerim sedang berjalan dengan lesuhnya dan murung. Dengan tiba-tiba Chanyeol menariknya untuk dan membawanya berlari di suatu gudang yang tak di pakai.

"Kau kenapa!!". Cetus Yerim kesal. / " syuttt! Diam aku sedang kabur".

"Kau yang kabur mengapa aku ikut-ikutan emang apa masalahnya denganku?". Tanya yerim menantang.

"Kau ingat kejadian kemarin lusa?! Jadi itu alasannya!". Jelas Chanyeol.

Mengingat kejadian kemarin lusa dan kembali pada hari ini membuat Yerim menjongkok dan menangis mengingat Hari ini, hari Tunangan Jackson.

Chanyeol menjadi merasa bersalah dan menuduk untuk menjongkok seperti Yerim. " mianhaeyo". Katanya. / " kenapa kau meminta maaf kau tak salah!". Kata yerim dari selah-selah tangisnya.

"Aku minta maaf jika ucapanku sedikit kasar dan membuatmu terluka..sungguh maafkan aku".

Tanpa 123 Yerim langsung memeluk Chanyeol dan menangis dalam pelukkan itu, terlihat tangan chanyeol ragu-ragu untuk membalas pelukan Yerim.

Bersambung~

semoga kalian suka ya manteman maaf jika masih ada banyak kesalahan DNA ketika typo ya vote mantenan jangan lupa vote ya manteman 😇

avataravatar
Next chapter