webnovel

Bagian 2. Mimpi (2)

Bagian 2. Mimpi (2)

Perlahan aku membuka mataku. Lampu di kamarku terlihat masih menyala. Cahaya matahari pagi menembus jendela kamarku.

"..mimpi…" gumamku.

Suara air dan ombak masih terdengar jelas di telingaku. Rupanya suara itu berasal dari alarm handphoneku. Aku bangun dan mengambil handphone blackberryku. Banyak sekali notifikasi BBM yang belum kubuka. Perhatianku tertuju pada jam di handphone. Sudah pukul 08.00 pagi. Biasanya ak berangkat dari rumah menuju kantor pukul 07.30 pagi. Ya,aku kesiangan.. Tapi hari ini ada pengecualian. Aku diperbolehkan untuk masuk sedikit lebih telat ke kantor karena tadi malam aku habis lembur sampai pukul 1 pagi. Aku melemparkan handphoneku ke kasur, bergegas menuju kamar mandi dan bersiap untuk ke kantor.

Gadis rambut merah. Wajahnya masih terus terbayang-bayang di dalam benakku. Ingatanku tentang gadis berambut merah tersebut masih berkabut. Tapi yah..sudahlah.. cuman mimpi, pikirku.

Dengan mengendarai motor sport putihku,aku menuju ke kantor. Pekerjaan di kantor yang masih menumpuk menjadi momok pagi ini. Aku jadi pingin kembali menjadi anak sekolah. Aku kembali teringat akan mimpiku tadi malam. Kehidupan sekolah itu enak, masih tidak terlalu banyak beban.

Pagi ini, Parkiran motor di kantor sudah penuh dan aku pun menitipkan kunci motorku ke petugas parkir. Aku sudah biasa menitipkan kunci motorku ke petugas parkir di gedung kantor ini. Bukan cuman mobil yang ada valet parking, motorku juga bisa valet parking.

Aku kembali membuka notifikasi BBM dari handphoneku di dalam lift. Banyak sekali Ping dan chat dari Beth. Aku membuka chat dari Beth. 'Ping' semua. Aku mencoba untuk meng-scroll terus ke atas namun aku hanya menemukan ping, ping dan Ping. Oh iya, bagi yang belum tahu, Ping adalah fitur dari blackberry untuk menotifikasi pengguna blackberry lain dalam bentuk getaran ataupun suara. Biasanya Ping hanya digunakan untuk kondisi darurat atau urgent pada saat chattingan. Tetapi dalam kasusku ini, Beth melakukan Ping sampai lebih dari 100 kali.

Akhirnya setelah aku scroll sampai ke chat bagian teratas, aku menemukan pesan bbm lain selain 'Ping' dari Beth.

'kalau kamu terus tidak ada waktu untukku, kita putus ajaa!!' begitu isinya.

Tetapi setelah mengirim pesan itu, dia justru terus menerus melakukan Ping. Dia yang ngajakin putus tapi dia juga yang nyari terus, pikirku. "Klasik" gumamku.

Pintu lift terbuka. Aku langsung menyimpan handphoneku ke kantong dan berjalan menuju ke ruanganku. Aku memiliki ruangan sendiri di kantor ini. Dokumen-dokumen perusahaan masih menumpuk di atas mejaku. Masih banyak file yang harus kuperiksa. Aku melihat jam di mejaku. Pukul 09.30. Baiklah, saatnya melanjutkan rutinitas kantor seperti biasa, pikirku.

"tuk-tuk.." Tiba-tiba pintu ruanganku diketuk. Pintu dan ruanganku terbuat dari kaca tempered glass, jadi dapat terlihat dengan jelas siapa yang mengetuk pintu. Month, rekan kerjaku masuk ke dalam ruanganku. Tanpa basa basi, ia langsung duduk di kursi depan mejaku.

"Gel,gel!" ujarnya tiba-tiba "..pinjam duit lu donk! Mau sarapan! Nanti sore kan gajian, sekalian gue ganti.."pintanya.

"..haduh ,Month! Emank sama kayak nama lu, tiap bulan(month) selalu kehabisan duit.." ujarku.

"..ayolaaah, nanti malam gue ajak ke tempat seru deh!"

"..kalau tempat prostitusi atau striptis, sorry, gue pass! Ga demen ma tempat gituan" jawabku tegas.

"..bukaan tempat gituan.." jawabnya."..malam ini gue ada kencan buta, kenal dari aplikasi. Nah orangnya ngajakin temannya juga. Gue kepikiran mau ngajakin lu juga. Kan kita best plend"

"..Huh..kalau ada maunya baru kita best plend, kalau lagi ada duit aja, gue dilupain." Sindir aku.

Month tertawa,

"..jadi gue dipinjemin atau nggak?" tanyanya lagi.

"Nih!" aku mengeluarkan selembar uang pecahan Rp50 000,- dari dompetku "..Buat gue juga ya! Titip apapun deh.."

"siap,my plend!" Month langsung merebut uang tersebut dari tanganku, "Merci!!" ucapnya sambil berjalan keluar.

Merci? Itu kan bahasa Prancis. Aku jadi teringat kata-kata gadis berambut merah dari mimpiku tadi malam.

"Month!" panggilku.

"yes?"

"..lu bisa Prancis?"

"..nope!!" jawabnya sambil keluar dari ruanganku

Samar-samar aku kembali teringat kata-kata gadis berambut merah tadi malam. Sepertinya itu bahasa prancis. Tapi..ah lupakan saja. Lebih baik aku mengurus kerjaanku yang masih bertumpuk ini.

...To be Continued...

Next chapter