21 Kehilangan

Jia pergi ke tempat tujuannya, karena ia tidak memiliki pasangan jadi ia pergi sendiri,

Lokasi yang dituju

"Permisi, apa Bu Oh ada disini?" Penjaga CCTV seluruh kota adalah polisi, jadi mereka saling kenal.

"Bu Oh?.....dia sedang tidak disini, dia sedang ambil cuti, anaknya masuk rumah sakit" Penjaga itu menjawab Jia dengan sopan

"Rumah sakit? .... baiklah, terimakasih" Jia menundukkan kepala tanda salam

Lalu ia memasuki ruangan pemantauan, disini terpajang puluhan monitor yang memperlihatkan keadaan seluruh kota,

"Halo, aku Jia Li dari kepolisian metro"

"Halo, ada apa?"

"Apakah ada tempat untuk berbicara?"

"mmm, baiklah lewat sini" Salah satu pegawai disana menginstruksikan Jia untuk mengikutnya ke tempat dimana mereka dapat berbicara.

"Mau bicara apa?"

"Aku sedang dalam penyelidikan, aku hanya memberi beberapa pertanyaan"

"Silahkan"

"Apa ada orang yang selalu datang kesini? yang bukan pegawai?"

"mmm" Pegawai ini sedang memikirkan orang - orang yang keluar masuk kedalam studio.

"Sepertinya yang keluar masuk kedalam sini hanyalah polisi dan pegawai saja"

Jawabannya terdengar ragu, dan dia melanjutkan

"Oh! kami selalu memesan makanan, biasanya yang mengantar selalu satu orang dan dia juga keluar masuk ke dalam studio"

"Boleh aku lihat rekaman orang itu? Pasti didalam studio ada CCTV bukan?"

"mm ya, kami ada beberapa kamera di studio."

Mereka berdua menuju ruang kontrol yang lebih kecil, berbeda dengan yang tadi,

"Disini,"

Pegawai itu menujukkan rentetan video rekaman CCTV dia terus memutar untuk mencari rekaman pengantar makanan itu,

"Ini. Ini orang yang selalu mengantar makanan kami"

Dalam video rekaman itu, memperlihatkan seorang pria yang memakai topi berlogo sayap emas, dan yang terpenting adalah logo toko tempat ia bekerja.

Itu adalah restoran cepat saji Joy's.

Setelah mengetahui tempat orang itu bekerja, Jia segera pamitan dan langsung menuju tempat restoran itu.

Di perjalanan

"Jun, periksa orang ini, ada satu rekaman yang kukirim lewat surel"

Jia menghubungi Jun agar mereka bisa mengetahui profil dari orang itu.

"Baik" Mendapat laporan dari Jia, Jun langsung mencari tahu siapa orang ini.

Jia sampai di depan restoran cepat saji Joy's

Ia hanya menunggu di luar tidak masuk, karena jika ia masuk, ia bisa saja kehilangan sasarannya.

Saat sedang menunggu, ponselnya berbunyi, itu dari Jun, ia langsung mengangkatnya.

"Namanya Jiao Fen, umur 31 tahun, pekerjaan kurir makanan di restoran cepat saji Joy's,"

"Kerja bagus!"

"Letnan Li, dalam rekaman ini pria itu memakai topi yang sama dengan yang dideskripsikan oleh para korban. Apa kamu sedang mengintainya?"

"Iya. Aku sudah ada di depan tempatnya bekerja,"

Saat sedang berbicara, Jia melihat Jiao Fen membawa motornya keluar dari restoran, mungkin menuju tempatnya mengantar pesanan.

"Jun, panggil Bu Mei dan Sasa untuk datang ke alamatku berada sekarang, aku sedang mengejarnya"

"Baik"

Jia mematikan teleponnya dan mengikuti Jiao Fen secara diam - diam

Sepeda motor yang dikendarai oleh Jiao Fen berhenti di satu rumah, lalu dari kejauhan Jia melihat Jiao Fen mengantar makanan hingga ke depan rumah tersebut, Jia tidak turun dari mobilnya, ia menunggu hingga Jiao Fen selesai dengan urusannya.

Kini sudah pukul 06.00

Semalaman Jia, Sasa dan Bu Mei mengikuti Jiao Fen hanya mengantar makanan ke setiap rumah lalu kembali kerestoran.

Kini perkiraan waktu pencopetan terjadi, benar. Dia adalah perampok yang taat waktu. Apakah itu pantas dibanggakan?

Jia dan yang lain masih setia mengikuti Jiao Fen, dan sekarang mereka berada di tempat pembelanjaan umum, disini sangat ramai kemungkinan besar ini akan menguntungkan bagi Jiao Fen namun tidak untuk kami. Kami akan kesulitan menangkapnya jika ramai seperti ini.

Jia dan yang lain turun dari mobil dan mulai memasuki tempat pembelanjaan umum tersebut,

"Kalian siap?"

Sasa, dan Bu Mei menganggukkan kepalanya,

Lalu mereka bertiga diam - diam mengikuti arah Jiao Fen berjalan,

Jiao Fen sudah mulai beraksi, dia entah sudah dapat berapa dompet?

Disini terlalu ramai sehingga tidak terlihat jelas sudah berapa dompet yang berhasil dia dapatkan, namun saat Jiao Fen akan mengambil dompet lagi,

Jia sudah tidak tahan dan dengan segera menahan lengan Jiao Fen yang hendak mengambil dompet seorang wanita dari dalam tasnya.

"Apakah belum cukup kamu mengambil itu?" Tanya Jia dengan geram.

"!!!" Jiao Fen merasa sudah tertangkap jadi ia tersenyum lalu, dengan cepatnya ia mendorong Jia hingga Jia terjatuh dan ia berhasil kabur,

"Letnan Li, kamu baik - baik saja?" Sasa dan Bu Mei menghampiri Jia yang tersungkur ditanah, dan kini mereka menjadi sorotan, semua yang ada di tempat pembelanjaan umum ini memperhatikan mereka,

"HEI!" Jia meneriaki Jiao Fen,

"Cepat kejar! jangan pedulikan akau" Sasa dan Bu Mei mendengar ini langsung mengejar Jiao Fen yang sudah berlari jauh.

"Hei! Jiao Fen Sialan!" Jia mengutuk Jiao Fen lalu bangun dan kembali mengejar Jiao Fen.

Sasa dan Bu Mei sudah kelelahan mengejar Jiao Fen, jadi mereka berhenti dan mengambil nafas, sedangkan Jia ia masih mengejar Jiao Fen karena ia tidak terima di dorong seperti tadi, ia merasa terhina.

"Jiao Fen! Awas saja kamu!!!!" Jia memiliki tekad yang kuat untuk menangkap Jiao Fen,

"Wah...dia memiliki dendam pribadi" Bu Mei bergumam

Sasa hanya mengangguk sambil menarik nafas

Kembali ke Jia

"Huuhhh...Hahhh" Jia tidak berhasil mengejar Jiao Fen, bagaimanapun, Jia adalah . Wanita dan Jiao Fen aalah pria. Sudah jelaskan siapa yang akan menang???

Dan akhirnya mereka tidak berhasil menangkap Jiao Fen hari ini, dan mereka kehilangan jejak Jiao Fen.

Mereka memutuskan untuk kembali ke kantor terlebih dahulu, karena mereka sudah mengetahui siapa pelakunya, jadi mereka berencana akan membuat selebaran tentang Jiao Fen, dan berharap masyarakat akan membantu mereka.

avataravatar