20 CCTV

Di Ruangan

"Selamat malam" Jia membuka pintu dan mengucap salam, semua menoleh kearah Jia dan semua tertegun, didalam ruangan ini terdiri dari 4 divisi,

Yaitu, divisi kriminal, divisi narkotika, divisi kejahatan berat, dan divisi detektif

Jia berjalan kearah mejanya berada,

"Letnan Li, apa kami mengganggu kamu?" ini Sasa yang bertanya

"hm?"

"Pakaianmu" Jun melihat Jia tidak mengerti langsung berkata jelas

"oh? ini, aku tadi ada acara, langsung kesini tidak sempat ganti baju" Jia menjelaskan sambil mengambil berkas yang ada di mejanya dan membuka lembar satu persatu untuk di bacanya,

"Jas ini sepertinya milik pria?" Sasa ternyata penasaran dengan jas yang dikenakannya,

"Sasa, kita bahas itu nanti, sekarang berikan aku kesaksian korban" Jia tidak ingin membahas ini lebih lama, ia sudah muak dengan perampok berantai ini.

"Korban hanya berkata bahwa ia kehilangan dompetnya di stasiun kereta bawah tanah" Sasa mengerti Jia tidak ingin membahas itu, jadi ia langsung memberikan kesaksian korban

"Pelaku ini bukan kelas teri, ia profesional, dia tahu bahwa di kereta tidak ada CCTV" Jun menjelaskan point penting, Jia mendengarkan semua perkataan mereka,

"Ya. Aku setuju, dan kupikir dia sangat mengenal kota ini, dia bukan orang yang sembarangan, menurut kalian, siapa yang mengenal tempat ini hingga detail CCTV?" Jia memberikan pertanyaan pada rekan-rekannya,

disini hanya ada Jia, Sasa, dan Jun dari divisi detektif, sedangkan Bu Mei sudah pulang karena ia memiliki seorang putri kecil, didalam ruangan ini tidak hanya ada tim divisi detektif, tetapi juga ada tim divisi kriminal, mereka menangani kasus yang sama dengan tim divisi detektif, mereka selalu bekerja sama, hari ini Tezza ambil cuti, jadi hanya ada pak chen dan Fengying.

"Orang yang tahu letak CCTV di kota ini?" Pak Chen menimpali pertanyaan Jia dengan pertanyaan lagi, dan menambahkan

"Dia pasti sudah biasa kan berhubungan dengan CCTV?"

"Benar" Jia membenarkan perkataan Pak Chen

"Kalian mencurigai pengawas CCTV?" Fengying berseru dan melanjutkan,

"Apakah itu mungkin? Jika itu memungkinkan kita tidak perlu mencari semua pengawas CCTV, cukup cari pengawas CCTV yang bekerja di CCTV publik" Fengying semakin memikirkan semakin mungkin,

"Iya, kita hanya perlu mencari pengawas CCTV yang memantau kawasan terbuka, karena pelaku ini hanya melakukan aksinya di tempat-tempat umum, seperti stasiun, terminal, jalan raya, dan yang lain ini terlalu banyak" Jun juga menyetujui perkataan Fengying.

"para korban selalu melihat orang yang mempunyai tato sayap di lehernya, jadi kenapa kita tidak mencari tempat yang membuat tato itu?" ini Sasa yang menyarankan,

"Bagus! ide bagus!," Fengying berseru sambil tersenyum sumringah, melihat itu Sasa ikut sumringah,

"Sampai tahun depan pun kita tidak bisa menangkapnya" Lanjut Fengying dengan wajah sinis, Sasa yang mendengar itu tersenyum kikuk, merasa bodoh.

"Baiklah kalau begitu, kita akan berpencar untuk mencari setiap pengawas yang bertugas," Jia akan membagi tim,

"Aku akan pergi sendiri, Sasa pergi bersama Bu mei, dan kalian bisa menunggu kapten Mu" Jia hanya membagi timnya saja, karena ia tidak berhak membagi tim lain, divisi detektif ini semua keluar lapangan, kecuali Jun, karena ia harus siap siaga di depan komputer, saat mereka menjadi tim investigasi khusus, yang hanya turun kelapangan adalah Jia, tetapi sekarang tidak.

Karena sekarang mereka bukan lagi tim investigasi khusus, sebenarnya, tim divisi detektif memiliki 5 anggota, namun satu anggota mereka di keluarkan karena menerima suap dari gubernur.

"Baik" semua tim divisi detektif menerima perintah Jia, dan Pak Chen serta Fengying juga, mereka harus menunggu Tezza.

****

Di tempat lain

Tezza dari tadi masih mencari Jia di penjuru resstoran,namun ia tidak kunjung menemuinya, ia juga tidak bisa menghubungi Jia, mungkin ponsel Jia habis baterai, saat ini ia berada di dalam mobil, ia duduk dengan gelisah, tiba-tiba,

Ponselnya berbunyi dan itu Fengying yang menghubunginya,

"Kapten Mu, kamu dimana??" Fengying tidak sabar untuk mencari si pelaku, jadi ia menghubungi Tezza walau Tezza sedang cuti.

"Ah! Fengying, apa Jia ada disana?" Tezza tiba-tiba teringat sesuatu, tadi ia hanya fokus pada Jia dan Richard hingga lupa kalau Jia punya urusan lain,

"huh? Letnan Li? dia baru saja pergi untuk mencari tersangka" Fengying berkata dengan jujur,

"Oke aku akan kesana" Ternyata dugaannya benar,

"okeeee" Fengying sangat senang karena Tezza mempercepat cuti nya.

avataravatar
Next chapter