51 50. Back to Home

Musim panas telah datang. Banyak warga Seoul yang terlihat bermain dan melakukan berbagai aktivitas musim panas di area Sungai Han. Banyak juga warga Seoul yang terlihat meninggalkan Seoul di akhir pekan untuk menikmati liburan di Cottage atau pension di luar kota. Semua tampak menikmati liburan musim panas dengan sangat antusias.

Sudah hampir tiga bulan berlalu sejak keluarganya berkumpul kembali. Kebetulan Papa dan Adiknya Jason telah kembali ke Korea untuk berlibur bersama.

Pagi itu Anne, Papa dan adiknya Jason telah bersiap di depan meja rias Anne. Hari ini mereka akan mengunjungi rumah mamanya di Seoul.

"Pa..Jason....yuk...keburu macet nanti.." ucap Anne yang bersemangat sembari mengambil flat shoes kesukaannya di rak sepatu.

"Bentar kak.. Jason mau pakai wax dulu..." ucap Jason sembari masih menata rambutnya.

"Iya sayang..sebentar..sebentar." ucap Papanya sembari memandang wajahnya di depan kaca.

"Papa sudah ganteng kok.." ucap Anne sembari tersenyum.

"Benarkah...kamu memang anak Papa yang paling baik." Ucap Papanya tersipu malu.

"Pa...kalau aku?" tanya Jason tak mau kalah.

"Kamu juga sayang...yuk berangkat." Ajak Papanya kepada kedua anaknya.

Akhirnya Anne, Jason dan Papanya turun dari Apartemen Anne. Dia segera mengambil mobil dan mobil biru Anne pun mulai melaju di jalanan Kota Seoul. Hari itu jalanan Seoul tampak lenggang. Karena banyak mobil pribadi lebih banyak menuju luar kota.

Akhir pekan Seoul menjadi tak seramai saat weekday. Anne pun segera menuju alamat yang diberikan mamanya dengan petunjuk dari GPS. Dan sebenarnya Anne agak ragu saat tiba di sekitar rumah Mamanya.

"Kak...beneran rumah mama disini?" tanya Jason di bangku penumpang meragukan.

"Kalau dari GPSnya sih memang disini. Disini Hannamdong Area No. XXA. " ucap Anne mengulang alamat yang diberikan mamanya.

"Ya sudah..ayo segera turun." Ajak Papanya pada kedua anaknya.

Anne bersama Jason dan Papanya menuju alamat yang di maksud. Mereka telah disambut oleh Mamanya yang telah menunggu sejak tadi.

"Hai Anne dan Jason sayang...macet ga tadi di jalan?" ucap Mamanya sembari memeluk kedua anaknya.

"Ga kok Ma... tadi lancar sekali.." ucap Anne bersemangat.

"Syukurlah kalau begitu. Yuk...masuk..." ucap Mama Anne sembari mempersilahkan Papa Anne dan kedua anaknya masuk ke dalam.

Rumah Mama Anne terdiri dari dua tingkat dan terlihat tampak merah dari bagian depan. Dengan desain yang modern dan elegan membuat rumah tersebut tampak cantik dan membuat siapa saja yang melintas mengagumi keindahan desain rumah tersebut.

Sebelum menuju dalan rumah Mama Anne, ada taman kecil minimalis dengan beberapa tanaman hias yang mempercantik taman tersebut. Masuk ke dalam kita langsung berhadapan dengan ruang tamu yang cukup luas berisi satu set sofa yang lembut disertai dengan grand piano berwarna putih di sudut ruangan. Di dinding ruangan dihiasi oleh beberapa lukisan dan foto-foto keluarga.

"Halo Anne...Jason...Papa..." ucap Junsu menyapa Papa dan kedua adiknya serta memeluk mereka.

"Halo Junsu...kau baru datang." Ucap Papanya menyapa Junsu dari saat Junsu membuka pintu.

"Iya Pa...Junsu baru pulang dari jaga malam." Ucap Junsu sembari tersenyum.

"Hyung...." panggil Jason sembari memeluk Junsu.

"Iya Jason...hyung baru datang..masih bau keringat." ucap Junsu sembari memeluk adiknya yang paling muda.

"tidak apa-apa Hyung. Jason kangen sama Hyung." Ucap Jason manja.

"Iya.. Hyung juga kangen Jason." Ucap Junsu senang karena dapat berkumpul dengan keluarganya lagi.

"Yuk...mama ajakin lihat-lihat rumah kita.." ucap Mamanya mengajak Papa, Jason dan Anne untuk home tour.

Setelah duduk di ruang tamu, Mama mengantar keluarganya untuk melihat ruang makan, kolam renang, taman kecil di belakang dan lantai atas rumah ini. Kamar mama sendiri ada di lantai satu.

Di lantai dua ternyata ada beberapa ruangan. Ada studio musik, kamar Kak Junsu dan dua kamar lainnya. Saat Mama Anne memperkenalkan kamar Junsu, ada beberapa gambar yang Junsu pajang selain berbagai buku kedokteran. Ya...berbagai gambar pemandangan alam dengan inisial yang sangat tak asing bagi Anne. Scene Fairy.

"Kakak suka buka blog ya?" ucap Anne tiba-tiba pada Junsu.

"Aku lebih suka berkunjung di blog-blog yang bernuansa Alam daripada menulis blog secara langsung." Ucap Junsu menjelaskan.

"Kalau boleh tahu..kakak pakai id apa?" ucap Anne penasaran.

"Superboy." Ucap Junsu singkat.

"Beneran oppa adalah superboy..?"

"Iya..memangnya kenapa? Kamu pernah mendengarnya?" tanya Junsu kaget.

"Oppa...Anne mau bilang terima kasih sama oppa berkat Oppa..Anne menemukan yang Anne suka yaitu fotografi. Berkat saran dan kritikan dari oppa terhadap foto-foto yang Anne posting di blog, aku dapat lanjut kuliah di jurusan fotografi dan Anne bisa sukses seperti ini." ucap Anne tulus berterima kasih.

"Tunggu deh... Oppa beneran nggak paham maksud kamu, Ne.." jawab Junsu semakin tak mengerti.

"Anne tuh sebenarnya dari awal duduk di kelas X, Anne mulai menyukai namanya Fotografi. Dan sejak saat itu juga Anne menulis di blog dengan mengunggah foto-foto yang berhasil Anne potret.

Dari sekian ribu pengunjung blog yang setia, ada satu pengunjung blog yang setia memberikan kritikan dan saran buat Anne. Anne sangat senang setiap menerima komentar darinya.." ucap Anne menjelaskan mengapa dia sangat senang mengetahui Junsu adalah superboy.

"jadi....kamu beneran Scene Fairy yang kakak ikutin dari SMA?" tanya Junsu memastikan.

"Iya kak..Anne adalah Scene Fairy." Ucap Anne mantap.

"Kakak yang seharusnya bilang makasih sama kamu. Karena dengan memandang foto-foto indah dari blog kamu, kakak dapat healing dari situ. Dan mood kakak jadi membaik. Seharusnya kakak yang minta maaf.. karena tak menyadari kalau kamu adalah adik kakak yang selama ini hilang." Ucap Junsu pelan.

"Kakak jangan bilang kayak gitu. Kita kan sudah bertemu sekarang, Anne aja melihat keluarga kita berkumpul hari ini aja udah seneng banget." Ucap Anne menghibur kakaknya.

"Iya, kamu bener Anne..akhirnya kita dapat berkumpul kembali." Jawab Junsu yang terlihat senang mendengar apa yang dikatakan Anne.

"Sudah...sudah...yuk sekarang mau tunjukkin sesuatu buat Jason dan Anne." Ajak Mamanya pada Jason dan Anne.

Mama pun bergegas menuju kamar yang pertama, disana ada sebuah kamar luas dengan nuansa ala cowok. Yang kedua adalah kamar yang cantik berwarna merah muda dengan interior yang indah.

"Mama...kedua kamar ini punya siapa?" tanya Anne penasaran.

"Kedua kamar ini punya Kamu dan Jason." Ucap Mamanya hangat.

"Mama...ini beneran buat Jason?" tanya Jason polos.

"Iya sayang....dari dulu Mama saat membuat rumah ini, mama ingin ada tiga kamar untuk anak-anak Mama karena merindukan kalian." Ucap Mamanya pelan.

"Mamaaaaa.....Anne sayang mama...mama makasih yaa." ucap Anne yang terharu sembari memeluk mamanya.

"Jason juga, Mama makasih yaa.. " disusul anak bungsunya yang juga memeluk mama.

"Iya sayang. Terima kasih sudah kembali bersama mama. Mama akhirnya bisa bertemu dengan kalian itu adalah sebuah keajaiban buat mama." Ucap Mamanya sembari menitihkan air mata.

"Mama jangan sedih dong. Kan kita udah bersama sekarang." Hibur Anne yang membuat perasaan mamanya menjadi lebih baik.

Setelah memperlihatkan seisi rumahnya, mama mengajak ketiga anaknya serta Papa Anne untuk makan siang bersama. Ada berbagai makanan indonesia dan korea disana. Semua tampak menikmati makan siang tersebut sembari mengobrol mengenai kehidupan mereka. Ada rasa kehangatan keluarga utuh yang selama ini tak pernah Anne dan Jason rasakan sebelumnya.

Mereka melanjutkan obrolan di ruang tamu. Rasanya Anne dan Jason seperti telah lama tinggal disana. Papa Anne tiba-tiba bangkit dari duduknya dan berdiri disamping Mama Anne.

"Sebenarnya Papa kesini ingin memberitahukan satu hal pada kalian." Ucap Papanya tiba-tiba.

"Apa, Pa..." ucap Jason penasaran.

"Mama dan Papa telah resmi menikah kembali.." ucap Papanya sembari tersenyum.

"Mama dan Papa telah kembali bersama." Sahut Mamanya sembari memamerkan sebuah cincin di jari manisnya.

"Waah selamat ya, Pa...Ma..." Ucap Junsu terharu.

"Asyik...Akhirnya Papa dan Mama bersatu lagi." Ucap Jason terlihat senang.

"Makasih Papa dan Mama...ini adalah berita yang paling bahagia yang pernah Anne dengar. " seru Anne sembari menyeka air matanya.

Siang itu tampak keharuan melingkupi semua orang yang hadir disana. Setelah bertahun-tahun lamanya akhirnya Anne dapat merasakan berkumpul bersama keluarga yang lengkap.

"Ma...Anne boleh main piano." Ucap Anne saat memandang piano tersebut.

"Anne bisa main? Boleh dong sayang." Ucap Mamanya kaget.

"Sedikit.." ucap Anne sembari tersenyum.

"Ayo kak...mainkan satu lagu buatku. Seperti saat kita di Jakarta." pinta adiknya antusias.

Junsu dan Papanya juga penasaran lagu apa yang akan dimainkan Anne hari ini.

Tuts piano pun mengalir dengan lembut. Jemari Anne menekan satu persatu nada yang terdengar indah.

đŸŽ¶Chopin's Fantaisie in F Minor đŸŽ¶

Mama Anne yang mendengar Anne memainkan lagu Chopin segera mengambil violinnya dan terciptalah impromptu duet hari itu. Alunan piano dan gesekan biola terdengar merdu. Papa, Jason serta Junsu segera mengambil smartphone mereka dan mulai merekam Anne dan Mamanya bermain musik bersama. Perpaduan alunan musik antara ibu dan anaknya yang sangat indah.

Mereka tak ingin melewatkan concert spesial yang langka ini. Jason dan Papa terlihat sangat menikmati musik yang dimainkan Anne. Sudah lama rasanya mereka tak mendengar tuts piano dimainkan seperti saat di rumah Jakarta.

Junsu tampak meneteskan air mata haru akhirnya dia dapat berkumpul bersama Papa dan kedua adiknya. Seluruh keluarga tersebut tampak bahagia mendengar dan menyaksikan ibu dan anak ini bermain musik bersama.

♄♄♄

avataravatar
Next chapter